Energi Terbarukan
Menanggapi
issue bahkan sudah menjadi fakta akan adanya krisis energi di
Indonesia, dimana persediaan energi tak terbarukan kian tahun kian
menipis, maka energi terbarukan menjadi sebuah pilihan yang kedepan bisa
menggantikan penggunaan energi tak terbarukan secara komprehensif.
Walaupun saat ini, penggunaan energi terbarukan hanya sebagian kecil,
akan tetapi ini menjadi tantangan bagi insinyur-insinyur di Indonesia
untuk terus mengembangkan energi terbarukan hingga mampu menggantikan
penggunaan eneri tak terbarukan. Beberapa bentuk Energi Terbarukan
diantaranya sebagai berikut
Wind-Hydrogen Hybrid Power System, Tenaga
angin merupakan salah satu sumber energi yang terbarukan dan juga
energi yang bersih lingkungan karena relatif tidak menimbulkan emisi
udara. Namun masalah kunci dari sumber tenaga ini adalah
ketidak
kontinyu-an energi
dari alam itu sendiri. sehingga banyak cara atau metode yang
dikembangkan untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satunya adalah
dengan menggunakan sebagian energi yang dihasilkan untuk memproduksi
hidrogen melalui proses elektrolisis air. Kemudian hidrogen ini disimpan
sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik pada saat beban puncak
atau kondisi dimana pembangkit listrik tenaga angin tersebut kekurangan
daya untuk memenuhi permintaan beban. Energi
yang tersimpan dalam bentuk hidrogen dapat di ubah kembali menjadi
tenaga listrik dengan teknologi fuel cell ataupun dengan teknologi mesin
bakar (combustion engine) yang terhubung dengan generator listrik.
Sistem pembangkit gabungan antara energi angin dan hidrogen ini sering
disebut Wind-Hydrogen hybrid power system seperti terliahat pada gambar
diatas.
Banyak negara yang mengembangkan sistem ini seperti Australia,
Inggris, Amerika, Denmark, Scotlandia dll Teknologi ini sangat berguna
untuk memanfaatkan sumber daerah lokal yang lokasinya tidak terjangkau
oleh sistem transmisi karena masalah beaya (cost). Persoalan lain yang
perlu diatasi adalah teknologi penyimpanan hidrogen, sperti masalah
penggetasan/ embrittlement bahan yang digunakan di sistem tenaga (power
system).
Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Solar
cell atau sel surya merupakan lembaran yang terdiri dari bahan
semikonduktor yang berfungsi mengubah cahaya matahari (surya) menjadi
energi listrik. setelah menjadi energi listrik, kita bisa
memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan seperti penerangan, televisi
dll maupun untuk usaha.
mengenai biaya, sistem pembangkit
listrik tenaga surya ini membutuhkan beaya awal yang relatif besar,
selain karena harga panel sel surya yang masih mahal, juga efisiensinya
masih relatif rendah. sehingga masih sedikit yang memanfaatkannya. Namun
akhir-akhir ini banyak orang yang tertarik menggunakan sel surya karena
dengan cepatnya teknologi semikonduktor, sel surya menjadi lebih murah,
efisiensi lebih tinggi dan kapasitas lebih besar, juga keuntungan ramah
lingkungan. selain itu, tidak adanya investasi dibahan bakar, sangat
memungkinkan dalam jangka panjang sel surya mampu bersaing dengan sumber
energi BBM atau bahkan lebih murah.
Untuk instalasi/pemasangan sel surya
dirumah-rumah, sel surya dapat diletakkan diatap rumah, kemudian dengan
perantara inverter, bisa langsung disambung ke beban dan ke baterai
penyimpan standar 12 V dengan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan.
pada siang hari baterai akan menyimpan energi dari sel surya untuk
digunakan pada malam harinya. Sel surya juga dapat digunakan untuk
menghemat rekening listrik, jika pemakai masih berlangganan listrik ke
PLN, karena dengan alat tertentu, penggunaan listrik PLN hanya digunakan
jika daya dari sel surya tidak mencukupi kebutuhan. untuk sistem yang
paling sederhana, sel surya dapat menghasilkan daya sekitar 4 lampu
pijar (1 lembar panel sel surya ada yang berkapasitas 50Wp dan 80Wp) dan
sistem ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemakai dengan
menambah panel-panel sel surya. contoh instalasi sel surya dapat dilihat
pada gambar dibawah ini :
contoh instalasi sel surya dengan sistem individu Bagaimana dengan perawatan?
Perawatan pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) lebih sering diperlukan pada baterai, jika penggunaan dan
perawatan sesuai dengan aturan, rata-rata umur baterai bisa awet sampai 5
tahun, sedangkan biaya perawatan lainnya cenderung sedikit dan murah.
Kemudian, untuk mengenal lebih dalam
tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi, kita sebaiknya tahu
tentang apa itu panas bumi dan bagaimana cara pengembangannya sehingga
menghasilkan energi listrik.
Energi Panas Bumi(Geothermal), Apa langkah awal dalam mempersiapkan konservasi energi panas bumi?
pertama yang harus kita lakukan adalah
studi tentang sistem panas bumi terutama karaktersitik sumber panas
bumi. Kita mulai dari dapur magma. magma sebagai sumber panas akan
menyalurkan panas yang cukup signifikan ke dalam batuan-batuan pembentuk
kerak bumi. makin besar ukuran dapur magma, tentu akan makin besar
sumber daya panasnya dan semakin ekonomis untuk dikembangkan.
Selanjutnya adalah kondisi Hidrologi,
kita tahu bahwa yang dimanfaatkan pada pembangkit listrik adalah uap air
dari panas bumi dengan suhu dan tekanan tertentu. sehingga kondisi
hidrologi merupakan salah satu faktor penentu dalam hal ketersedian air.
sehingga sumber pemasok air harus diperhatikan dalam pengembangan
energi panas bumi, biasanya sumber pemasok berasal dari air tanah, air
connate, air laut, air danau, es atau air hujan.
kemudian yang perlu diperhatikan juga
adalah volume batuan dibawah permukaan bumi yang mempunyai cukup
porositas dan permeabilitas untuk meloloskan fluida sumber energi panas
bumi yang terperangkap didalamnya, yang sering disebut sebagai
Reservoir, dan reservoir dapat digolongkan menjadi 3 golongan berikut
ini:
- Entalpi rendah, suhu kurang dari 125 derajat celcius dengan rapat spekulatif 10 MW/km2 dan konversi energi 10%
- Entalpi sedang, suhu antara 125 dan 225 derajat celcius dengan rapat spekulatif 12.5 MW/km2 dan konversi energi 10%
- Entalpi tinggi, suhu > 225 derajat celcius dengan rapat spekulatif 15 MW/km2 dan konversi energi 15%
selain hal-hal diatas, kita juga harus
memperhitungkan umur panas bumi, walaupun termasuk energi terbarukan,
namun bukan berarti panas bumi memiliki umur tidak terbatas , sehingga
perhitungan umur panas bumi juga merupakan hal yang sangat penting
terutama dalam hitungan keekonomiannya. Ada beberapa metode untuk
menghitung umur panas bumi, namun tidak dibahas disini.
Setelah kita mengerti tentang studi
awal pemanfaatan panas bumi, kita lanjutkan bahasan tentang teknologi
dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Secara garis besar, Teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat dibagi menjadi 3(tiga).
pembagian ini didasarkan pada suhu dan tekanan reservoir.
a). Uap Kering (dry steam)
skema pembangkit listrik dry steam dapat dilihat pada gambar dibawah
Teknologi
ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas ( >235 derajat
celcius), dan air yang tersedia di reservoir amat sedikit jumlahnya.
seperti terlihat digambar, cara kerja
teknologi ini adalah sebagai berikut, uap dari sumber panas bumi
langsung masuk ke turbin melalui pipa. kemudian turbin akan memutar
generator untuk menghasil listrik. teknologi ini merupakan teknologi
yang tertua yang telah digunakan pada Lardarello, Italia pada tahun
1904.
b). flash steam
Silahkan lihat pada gambar
Silahkan lihat pada gambar
Teknologi ini bekerja pada suhu diatas
182 derajat celcius pada reservoir, cara kerjanya adalah dengan
menyemprotkan cairan ke dalam tangki yang bertekanan lebih rendah
sehingga cairan tersebut menguap dengan cepat menjadi uap yang memutar
turbin dan generator akan menghasilkan listrik. Air panas yang tidak
menjadi uap akan dikembalikan ke reservoir melalui injection wells.
c). Binary cycle
Gambar dibawah ini menggambarkan Teknologi Binary-cycle
Gambar dibawah ini menggambarkan Teknologi Binary-cycle
Teknologi ini menggunakan suhu uap
reservoir yang berkisar antara 107-182 derajat celcius. Cara kerjanya
adalah sebagai berikut, uap panas di alirkan ke salah satu pipa di heat
exchanger untuk menguapkan cairan di pipa lainnya yang disebut pipa
kerja. pipa kerja adalah pipa yang langsung terhubung ke turbin, uap ini
akan menggerakan turbin yang telah dihubungkan ke generator. dan
hasilnya adalah energi listrik.
Cairan di pipa kerja memakai cairan
yang memiliki titik didih yang rendah seperti Iso-butana atau
Iso-pentana. keuntungan teknologi binary-cycle adalah dapat dimanfaatkan
pada sumber panas bumi bersuhu rendah, selain itu teknologi ini tidak
mengeluarkan emisi. kerena alasan tersebut teknologi ini diperkirakan
akan banyak dipakai dimasa depan.
sedangkan teknologi 1 dan 2 diatas
menghasilkan emisi carbondioksida, nitritoksida dan sulfur, namun 50x
lebih rendah dibanding emisi yang dihasilkan pembangkit minyak.
Setelah tahu teknologi pembangkit
listrik tenaga panas bumi, selanjutnya kita dapat membuat kesimpulan
tentang keuntungan dan kelemahan PLTP.
Keuntungan:
- Bebas emisi (binary-cycle).
- Dapat bekerja setiap hari baik siang dan malam
- Sumber tidak fluktuatif dibanding dengan energi terbarukan lainnya(angin, Solar cell dll)
- Tidak memerlukan bahan bakar
- Harga yang kompetitive
Kelemahan
- Cairan bersifat Korosif
- Effisiensi agak rendah, namun karena tidak perlu bahan bakar, sehingga effiensi tidak merupakan faktor yg sangat penting.
- Untuk teknologi dry steam dan flash masih menghasilkan emisi walau sangat kecil
Konversi energi termal lautan
(bahasa Inggris: ocean thermal energy conversion) adalah metode untuk menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor. Seperti pada umumnya mesin kalor, efisiensi dan energi terbesar dihasilkan oleh perbedaan temperatur yang paling besar. Perbedaan temperatur antara laut dalam dan perairan permukaan umumnya semakin besar jika semakin dekat ke ekuator. Pada awalnya, tantangan perancangan OTEC adalah untuk menghasilkan energi yang sebesar-besarnya secara efisien dengan perbedaan temperatur yang sekecil-kecilnya.
Permukaan laut dipanaskan secara terus menerus dengan bantuan sinar matahari, dan lautan menutupi hampir 70% area permukaan bumi. Perbedaan temperatur ini menyimpan banyak energi matahari yang berpotensial bagi umat manusia untuk dipergunakan. Jika hal ini bisa dilakukan dengan cost effective dan dalam skala yang besar, OTEC mampu menyediakan sumber energi terbaharukan yang diperlukan untuk menutupi berbagai masalah energi.
Konsep mesin kalor adalah umum pada termodinamika, dan banyak energi yang berada di sekitar manusia dihasilkan oleh konsep ini. Mesin kalor adalah alat termodinamika yang diletakkan di antara reservoir temperatur tinggi dan reservoir temperatur rendah. Ketika kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah, alat tersebut mengubah sebagian kalor menjadi kerja. Prinsip ini digunakan pada mesin uap dan mesin pembakaran dalam, sedangkan pada alat pendingin, konsep tersebut dibalik. Dibandingkan dengan menggunakan energi hasil pembakaran bahan bakar, energi yang dihasilkan OTEC didapat dengan memanfaatkan perbedaan temperatur lautan disebabkan oleh pemanasan oleh matahari.
Siklus kalor yang sesuai dengan OTEC adalah siklus Rankine, menggunakan turbin
bertekanan rendah. Sistem dapat berupa siklus tertutup ataupun terbuka.
Siklus tertutup menggunakan cairan khusus yang umumnya bekerja sebagai refrigeran, misalnya ammonia. Siklus terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai cairan yang bekerja di dalam siklusnya.
Prinsip Kerja
Beberapa pakar energi berpendapat bahwa
OTEC akan menjadi teknologi penghasil listrik yang sangat kompetitif di
masa depan. OTEC dapat memproduksi listrik hingga skala gigawatt, dan
dengan penggabungan dengan sistem elektrolisis, akan menghasilkan hidrogen cukup untuk menggantikan konsumsi bahan bakar fosil
dunia. Tetapi, mengatur biaya adalah yang tersulit. Seluruh fasilitas
OTEC membutuhkan peralatan khusus dan pipa panjang berdiameter besar
yang ditenggelamkan hingga beberapa kilometer jauhnya dari permukaan
untuk mendapatkan air dingin. Dan itu membutuhkan banyak biaya.
Berdasarkan lokasi
- Daratan
- Mengapung
- Perairan dangkal
Berdasarkan sistem siklus yang digunakan
- Siklus terbuka
- Siklus tertutup
- Siklus hybrid
Air laut yang dingin merupakan bagian
utama dari tiga tipe siklus tersebut. Untuk mengoperasikannya, air laut
yang dingin harus dipompa ke permukaan. Cara lainnya adalah dengan desalinasi air laut dekat dasar laut yang akan menyebabkan air laut itu mengalir ke atas karena perbedaan densitas.
Siklus tertutup
Siklus tertutup menggunakan fluida dengan titik didih rendah, misalnya amonia, untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air hangat di permukaan dipompa ke penukar panas
di mana fluida bertitik didih rendah dididihkan. Fluida yang mengalami
perubahan wujud menjadi uap akan mengalami peningkatan tekanan. Uap
bertekanan tinggi ini lalu dialirkan ke turbin untuk menghasilkan
listrik. Uap tersebut lalu didinginkan kembali dengan air dingin dari laut dalam dan mengembun. Lalu fluida kembali melakukan siklusnya.
Siklus terbuka
Siklus terbuka menggunakan air laut untuk
menghasilkan listrik. Air laut yang hangat dimasukkan ke dalam tangki
bertekanan rendah sehingga menguap. Uap ini dugunakan untuk menggerakkan
turbin. Air laut yang menguap meninggalkan mineral laut seperti garam dan lain sebagainya sehingga bermanfaat untuk menghasilkan air tawar untuk diminum dan irigasi
Siklus hybrid
Siklus hybrid menggunakan keunggulan
sistem siklus terbuka dan tertutup. Siklus hybrid menggunakan air laut
yang dilekatakkan di tangki bertekanan rendah untuk dijaikan uap. Lalu
uap tersebut digunakan untuk menguapkan fluida bertitik didih rendah
(amonia atau yang lainnya). Uap air laut tersebut lalu dikondensasikan
untuk menghasilkan air tawar desalinasi.
4. Biomass
Sejumlah pakar berpendapat, penggunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan merupakan jalan keluar dari ketergantungan manusia pada bahan bakar fossil.
Apa yang sebenarnya dimaksud dengan
biomassa? Dalam sektor energi, biomassa merujuk pada bahan biologis yang
hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar.
Biomassa dapat digunakan secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam penggunaan tidak langsung, biomassa diolah
menjadi bahan bakar. Contohnya, kelapa sawit yang diolah terlebih dahulu
menjadi biodiesel untuk kemudian digunakan sebagai bahan bakar.
Sebelum mengenal bahan bakar fossil,
manusia sudah menggunakan biomassa sebagai sumber energi. Misalnya
dengan memakai kayu atau kotoran hewan untuk menyalakan api unggun.
Sejak manusia beralih pada minyak, gas bumi atau batu bara untuk
menghasilkan tenaga, penggunaan biomassa tergeser dari kehidupan
manusia. Namun, persediaan bahan bakar fossil sangat terbatas. Para
ilmuwan memperkirakan dalam hitungan tahun persediaan minyak dunia akan
terkuras habis. Karena itu penggunaan sumber energi alternatif kini
digiatkan, termasuk di antaranya penggunaan biomassa.
Biomassa dari Bahan Baku Pangan
Gandum, tebu dan jagung adalah contoh
bahan pangan yang juga dapat diolah menjadi energi dari biomassa. Energi
tersebut tergolong energi ramah lingkungan yang bahan dasarnya
disediakan alam. Namun, penggunaan energi dari biomassa kadang membawa
dampak sampingan yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah naiknya
harga bahan baku pangan.
Penyebabnya macam-macam.
Di Jerman
misalnya, produksi listrik biomassa mendapat subsidi pemerintah kata
ahli biologi Dr. Andre Baumann:
“Ini memicu persaingan antar petani yang
menanam gandum untuk pangan dan petani biomassa. Selama ini, produsen
gandum untuk biomassa mendapat keuntungan lebih besar daripada petani
biasa. Baru belakangan ini, dengan naiknya harga untuk susu dan gandum,
petani biasa dapat bersaing dengan petani biomassa. Produsen biogas tak
lagi dapat membeli bahan dasar gandum dengan harga murah seperti dalam
lima tahun terakhir.“
Di Jerman, 100 kilogram gandum
menghasilkan energi biomassa seharga 25 Euro. Tapi bila gandum tersebut
dijual sebagai bahan baku pangan, harganya hanya 18 Euro. Kini di
sejumlah negara muncul kekuatiran bahwa para petani bahan pangan beralih
ke produksi tanaman untuk biomassa. Padahal, produksi bahan pangan saat
ini saja belum mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan dunia.
Dampak Lingkungan
Dampak lain penanaman produk pertanian
untuk biomassa adalah kerusakan pada alam. Andre Baumann yang menjabat
ketua Organisasi Lingkungan Hidup Jerman NABU menegaskan produksi
tanaman untuk biomassa harus memenuhi standar amdal:
„Biomassa sudah digunakan selama ratusan
tahun. Tapi dulu produk biomassa tidak diangkut dengan truk atau
pesawat sampai tempat tujuan. Sekam gandum atau sisa tanaman lainnya
digunakan di pertanian yang sama sehingga membentuk lingkaran yang
tertutup. Tapi sekarang, manusia memakai truk dan kapal laut untuk
mengangkut kelapa sawit dari kawasan tropis ke Eropa, ini menyebabkan
siklus penggunaan biomassa tidak lagi tertutup.“
Dampak produksi tanaman untuk biomassa
juga mulai dirasakan di kawasan lain dunia. Contohnya di Benua Hitam
Afrika. Pakar lingkungan dari Institut Pertanian untuk Kawasan Tropis
dan Subtropis Universitas Hohenheim Joachim Sauberborn menjelaskan „Di
Afrika sumber daya alam yang dapat diperbarui luas digunakan. Banyak
warga masih memakai kayu untuk memasak. Namun, dampak negatifnya adalah
kerusakan kawasan hutan karena penebangan yang tidak
terkontrol. Hilangnya vegetasi hutan menyebabkan pengikisan lapisan
tanah yang subur. Akibatnya, lahan pertanian pun makin berkurang.“
Untuk mendapatkan lahan pertanian baru,
penduduk Afrika membuka hutan. Akibatnya siklus kerusakan alam terus
berlanjut. Penebangan pohon-pohon untuk lahan pertanian menyebabkan
karbondioksida dilepaskan ke udara. Padahal
karbondioksida atau CO2
adalah salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.
Sistem Pertanian Berkelanjutan
Karena itu, pakar biologi Andre Baumann
menyarankan agar petani menggunakan sistem pertanian yang berkelanjutan:
„Istilah ini sebenarnya berasal dari sektor perhutanan. Maksudnya,
penebangan kayu disesuaikan dengan regenerasi hutan, jadi jumlah pohon
yang ditebang sesuai dengan pohon baru yang ditanam. Dalam seratus tahun
terakhir, sistem pertanian berubah karena globalisasi. Negara industri
mengimpor bahan pangan dan produk pertanian dari negara berkembang.
Akibatnya muncul masalah lingungkan baik di negara berkembang maupuan
industri.
Andre Baumann memberikan salah satu
contoh. 12,5 persen lahan pertanian yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pangan Jerman berada di luar negeri. Produk pangan yang
diimpor, mulai dari buah-buahan sampai makanan ternak menghasilkan ampas
dalam jumlah besar yang tidak dapat diolah oleh sistem daur ulang
Jerman. Kerusakan alam juga terjadi bila produk pertanian tersebut
berasal dari lahan yang dulunya adalah hutan. Belum lagi dengan emisi
karbondioksida yang dihasilkan saat produk tersebut ditranspor dari
negara asalnya ke Jerman.
Misalnya, biodiesel dari kelapa sawit.
Selain tersedia dalam jumlah banyak, dapat diperbarui dan menghasilkan
energi yang ramah lingkungan, penggunaan biodiesel dari kelapa sawit
dapat meningkatkan efisiensi pembakaran mesin, termasuk mesin kendaraan
bermotor. Biodiesel jenis ini mempunyai kandungan asetan tinggi, bebas
dari sulfur dan mampu dioperasikan di musim dingin, bahkan saat suhu
mencapai minus 20 derajat Celcius sekalipun, sehingga cocok digunakan di
Jerman.
Namun, pakar biologi Andre Baumann
memperingatkan jangan sampai kebutuhan energi di Jerman merusak alam di
negara produsen biomassa tersebut.
„Pemerintah menggunakan uang pajak rakyat
untuk memberi subsidi pada produk biomassa. Padahal produk itu
menyebabkan rusaknya hutan tropis di bagian lain dunia. Misalnya, kelapa
sawit yang berasal dari perkebunan yang sebelumnya merupakan hutan.
Produk tersebut harus ditranspor ribuan kilometer ke Jerman. Di sini,
kelapa sawit diolah menjadi biogas dan ampasnya digunakan sebagai pupuk.
Ini sama sekali bukan sistem pertanian berkelanjutan. Sistem ini tidak
bisa dipertanggung-jawabkan secara sosial maupun ekologis.“
Masa Depan Biomassa Sebagai Bahan Bakar
Lalu bagaimana masa depan penggunaan
energi dari biomassa? Saat ini, bioenergi hanya memegang pangsa 13
persen dari keseluruhan sumber energi dunia. Menurut pakar biologi Andre
Baumann kunci untuk meningkatkan efisiensi energi bukan dengan
memperluas produksi tanaman untuk biomassa. Sebaliknya, penggunaan
energi keseluruhanlah yang perlu dikurangi.
5. SOLAR ISLAND
United
Arab Emirates, sebuah negara yang akhir-akhir ini banyak menjadi
pembicaraan karena berbagai monumennya yang amat megah dan mengagumkan.
Pernah mendengar World Archipelago? The Palm Island? Keduanya ialah
pulau buatan (artificial island) yang dibangun di Dubai. Bayangkanlah
sebuah kepulauan miniatur dari benua-benua yang ada di dunia. Mudahnya,
bayangkanlah miniatur kepulauan Indonesia yang ada di TMII namun di
masing-masing pulaunya Anda bisa membeli kavling tanah dan membangun
bungalow Anda. Bayangkan juga sebuah pulau yang bentuknya seperti batang
palem lengkap dengan daun-daunnya. Bagaimana dengan Burj Al-Arab?
Sebuah bangunan tinggi yang seluruhnya digunakan sebagai hotel
berbintang 7 yang juga dibangun di atas pulau buatan. Dan bagaimana
dengan Burj Dubai? Bagi yang belum tahu, Burj Dubai ialah menara
pencakar langit yang dijadwalkan akan selesai di tahun 2008 dan akan
menjadi bangunan tertinggi di dunia (800+ m).
Solar Island: Sebuah pulau kecil berdiameter 5
kilometer yang memuat ribuan sel surya untuk menghimpun panas matahari
di concentrator. – UAE Ras Al Khaimah
Belum puas dengan segala mahakarya teknologi yang dibangun di UAE, Pemerintah Uni Emirat Arab bekerja sama dengan Neuchâtel’s Swiss Center for Electronics and Microtechnology (CSEM)
berencana membangun sebuah pembangkit listrik ‘tenaga surya’ yang
memiliki ukuran yang mendekati ukuran sebuah pulau kecil dan tentunya
mengambang di atas permukaan air laut. Kali ini bukan Dubai yang menjadi
lokasi pembangunan namun Ras al Khaimah, salah satu dari tujuh emirat
yang tegabung dalam UAE.
Melihat krisis energi dunia yang terjadi
sekarang ini, energi surya merupakan salah satu solusi yang cukup
feasible untuk direalisasikan sebagai sumber energi alternatif. Seperti
yang kita ketahui, radiasi matahari yang masuk ke bumi membawa energi
yang amat besar dan pakar berpendapat bahwa di masa depan tenaga surya
akan dibutuhkan dalam kuantitas yang sangat besar pula (lebih dari 3
GTep/tahun).
Solar Island sendiri berbentuk sebuah
pulau berdiameter 5 kilometer dengan tinggi 20 meter. Pembangkit listrik
tersebut terdiri dari sebuah torus (berfungsi sebagai tempat
penyimpanan steam) yang di atasnya terdapat panel-panel termosolar yang
diletakkan di atas membran. Untuk menjaga agar membran tetap berada 20
meter di atas permukaan laut, Solar Island dilengkapi dengan electric
pumps yang memberikan overpressure sebesar 0.1 bar.
Pada dasarnya, Solar Island memiliki cara kerja yang berbeda dari solar cell karena Solar Island tidak menggunakan photovoltaic cell
untuk menghasilkan arus listrik dari energi matahari seperti solar cell
pada umumnya. Arus listrik pada Solar Island dihasilkan oleh sistem
generator-turbin yang digerakkan oleh steam yang dibangkitkan dari air
yang berubah fasa menjadi uap karena adanya panas dari matahari. Panas
matahari sendiri dikumpulkan oleh suatu alat yang dinamakan concentrator.
Hal ini membuat Solar Island secara keseluruhan lebih ekonomis
dibandingkan sistem solar cell sebenarnya. (*steam?? Hayo.. turbin uap
siklusnya apa?? Hahaha..)
Beberapa keuntungan lain dari Solar Island ini adalah:
- menggunakan low-cost EFC type panels yang ringkas
- memiliki sensitivitas yang rendah terhadap angin
- memiliki panel-panel yang berada dalam keadaan ‘mengambang’ sehingga pulau yang amat besar sekalipun dapat dibuat
- memiliki sistem penyimpanan energi sehingga pasokan energi tidak berhenti sekalipun malam hari
- memiliki luas permukaan aktif yang melebihi 95% luas pulau
- memproduksi hidrogen dari bahan baku air yang tersedia dalam jumlah yang banyak
- mudah dikombinasikan dengan sistem desalinasi air laut melalui sistem passive evaporation
Uniknya, Solar Island ini bisa
berpindah-pindah mengikuti arah gerak matahari untuk memaksimalkan
energi yang dapat diserap. Unik banget kan?? Mobilitasnya didukung oleh hyrodynamic motors
yang ditempatkan tiap 10 meter di sekeliling pulau. Dengan teknologi
seperti demikian, Solar Island dapat ditempatkan di laut lepas, laut
pedalaman, dan bahkan pesisir pantai. Untuk persiapan awal, prototype
Solar Island ini telah dibangun di darat dan ukurannya masih satu
persepuluh dari Solar Island yang direncanakan.
Hmm.. apakah solusi seperti ini
memungkinkan untuk dibangun di Indonesia? Mengingat letaknya yang berada
di garis khatulistwa dan juga wilayah laut yang luas yang dimiliki oleh
Indonesia? Mari ikut berpikir bagi bangsa..
http://taufiqurrokhman.com/2011/11/24/energi-terbarukan/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.