SMR Bren
19 Januari 2013
Senapan Bren atau biasa disebut Bren, adalah
seri Senapan Mesin Ringan (SMR) yang diadopsi oleh Britania pada
tahun 1930-an dan digunakan dalam berbagai misi pasukan sampai
tahun 1991. Senapan ini terkenal karena perannya sebagai kekuatan
Senapan Mesin Ringan utama yang digunakan infanteri Britania
Raya dan Persemakmuran Inggris dalam Perang Dunia II, dan juga digunakan
dalamPerang Korea dan digunakan dalam misi tempur yang terjadi dalam
seluruh paruh kedua abad ke-20, termasuk pada Perang
Falklandtahun 1982 dan Perang Teluk 1991. Meskipun dilengkapi
dengan standar bipod, senapan ini juga bisa dipasang pada standar tripod atau standar atas kendaraan.
Bren adalah versi modifikasi dari Senapan Mesin Ringan ZB vz.
26 yang dirancang di Cekoslowakia, yang telah diuji oleh
tentara Angkatan Darat Inggris selama kompetisi senjata api pada tahun
1930-an. Bren tahap selanjutnya kemudian menggunakan magazen peluru box(kotak) melengkung yang khas, pelindung pijar kerucut dan laras rubah-cepat. Nama Bren berasal dari Brno, kota di Cekoslowakiadimana Zb vz. 26 awal dirancang, dan Enfield, sebuah daerah di Inggris tempat berdirinya pabrik senjata Royal Small Arms Factory.
Pada 1950-an, Bren di-desain ulang untuk dapat menggunakan
peluru 7,62x51mm NATO. Posisinya sebagai SMR utama di Angkatan Darat
Inggris digantikan sebagian oleh SMSG (Senapan Mesin Serba Guna) L7,
senjata pengguna sabuk-peluru yang lebih berat. Senjata ini pada
tahun 1980-an diganti dengan SMSG L86 yang menembakkan peluru 5.56x45mm
NATO, yang menyebabkan Bren hanya digunakan hanya sebagai senjata pada
standar beberapa kendaraan.
Paska Perang Dunia II
Paska Perang Dunia II SMR Bren digunakan oleh Angkatan Darat
Britania, dan tentara berbagai negara Persemakmuran Inggris,
dalamKonfrontasi Indonesia-Malaysia, Perang Korea, Kedaruratan Malaya,
dan Pemberontakan Mau Mau, di mana senjata ini lebih disukai
ketimbang Senapan Mesin Serba Guna karena beratnya lebih ringan.
Selama Perang Falkland pada tahun 1982, formasi Komando 40Marinir Britania Raya membawa sebuah SMR dan sebuah SMSG per bagian pasukannya.
Ketika tentara Inggris mengadopsi peluru 7,62 mm NATO, Bren dirancang ulang untuk kaliber 7,62 mm, dilengkapi dengan laras senjatadan magazen baru. Bren tipe
ini digunakan kembali sebagai SMR L4 (dalam berbagai varian) dan tetap
dalam penggunaan Tentara Inggris sampai tahun 1990-an. Pelindung pijar
kerucut digantikan oleh jenis celah mirip dengan senapan L1 kontemporer
dan SMSG L7. Perubahan dari peluru berpelek ke peluru tanpa pelek dan
magazen yang hampir-lurus meningkatkan daya kapasitas isi-ulang, dan
mengizinkan penggunaan magazen 20-peluru dari senapan isi
ulang otomatis 7,62 mm L1A1. Magazen 30-peluru dari L4 dapat juga
dipasang pada senapan L1A1, tapi pegas magazen ini tidak selalu cukup
kuat untuk memberikan tekanan ke atas yang cukup untuk mengisi peluru
dengan benar.
Penggunaan peluru 5,56 mm NATO menyebabkan Bren/L4 dihapus dari
daftar senjata yang disetujui dan kemudian ditarik dari penggunaan.
Fakta bahwa SMR Bren tetap digunakan selama bertahun-tahun dalam begitu
banyak negara yang berbeda di banyak perang membuktikan banyak tentang
kualitas dari desain dasar Bren.
Bren Tahap III masih digunakan secara terbatas dalam Pasukan
Cadangan Angkatan Pertahanan Irlandia, meskipun dalam kebanyakan unit
telah digantikan oleh FN MAG (SMSG) 7,62 mm. Senjata itu populer di
kalangan prajurit yang bertugas menggunakannya (dikenal sebagai Brenners)
karena ringan dan tahan lama, dan memiliki reputasi untuk akurasi.
Penggunaan yang paling menonjol dari Bren oleh pasukan Irlandia adalah
di Kongo selama tahun 1960-an, ketika Bren adalah bagian standar dari senjata otomatis tentara reguler mereka.
Dalam perang di Indonesia
Dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, Bren adalah senapan mesin yang digunakan oleh tentara Inggris yang tergabung dalam AFNEI(Allied Forces Netherlands East Indies).
Senapan mesin ini banyak digunakan oleh tentara AFNEI dalam
pertempuran-pertempuran dengan pasukan Indonesia, seperti
dalam Peristiwa 10
November tahun 1945 di Surabaya.
Setelah Perang Kemerdekaan 1945-1950 TNI menggunakan SMR Bren dalam pasukan senapan mesinnya. Pasukan operasi khususBrigade Mobil (Brimob) Kepolisian Indonesia juga masih menggunakan SMR Bren.
Pada November 2007, Bren masih diproduksi oleh Ordnance Factories
https://duniamatapena.wordpress.com/2013/01/19/smr-bren/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.