Kupang Metro
Minggu, 18 Januari 2014 - 10:47:30 WIT
|
Australia Minta Maaf, Indonesia Tuntut Klarifikasi
Terkait Pelanggaran Wilayah Indonesia oleh Australia
SIAP
HADANG. Speedboad AL Australia yang selalu siaga di perbatasan perairan
Australia-Indonesia untuk menghalau pergerakan imigran gelap masuk ke
benua kanguru itu. Gambar ini diabadikan Tim SAR Kupang, September 2013
lalu ketika menjemput imigran asal Timur Tengah yang tenggelam di
perairan Australia, Sabtu (28/9) lalu.
JAKARTA, TIMEX-Australia akhirnya mengakui bahwa kapal militer patroli
keamanan laut mereka talah beberapa kali melanggar batas maritim
Indonesia, tepatnya diperairan Laut Timor. Hal ini dilakukan Australia
saat menghalau datangnya kapal-kapal pengangkut imigran gelap yang
berupaya masuk ke Australia. Pengakuan ini disampaikan sendiri oleh
pemerintah Australia melalui Menteri Imigrasi, Scott Morrison. Bahkan
Scott telah menyampaikan pernyataan maaf atas pelanggaran yang dilakukan
kapal militer mereka.
Scott Morrison kepada wartawan di Canberra mengatakan dalam rangka
"Operasi Perlindungan Perbatasan", kapal perang AL Australia secara
tidak sengaja memasuki perairan Indonesia saat menghalau dan mendorong
keluar sebuah perahu yang mengangkut sekitar 45 imigran yang hendak
mencari suaka di Negeri Kanguru.
"Kami telah menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia setelah kapal
yang beroperasi di bawah perlindungan perbatasan, secara tidak sengaja
melanggar kedaulatan teritorial Indonesia," kata Morrison. "Saya
diberitahu pada Rabu (15/1) bahwa perintah untuk memberikan perlindungan
perbatasan dalam pelaksanaan operasi maritim terkait Operasi
Perlindungan Perbatasan, AL Australia telah melanggar kebijakan
pemerintah federal, dan Kepala AL Australia Laksamana Griggs telah
menelpon rekannya di Indonesia soal kasus pelanggaran kedaulatan
tersebut," katanya menambahkan.
Ternyata pengakuan dan permintaan maaf Australia ini tak membuat Indonesia menerima begitu saja.
Deputi VII Menko Polhukam Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan
Aparatur (Kominfotur), Marsda TNI Agus R. Barnas, menegaskan, permintaan
maaf Australia tersebut belum cukup. Pemerintah Indonesia tetap
menyatakan kecamannya terhadap pelanggaran wilayah tersebut. "Pemerintah
Indonesia mengecam dan menolak pelanggaran wilayah Indonesia oleh kapal
Australia," jelas Agus dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam,
Jumat (17/1).
Agus menegaskan, pemerintah Indonesia tidak menolerir setiap pelanggaran
wilayah dengan alasan apapun. Sebab, hal tersebut merupakan
permasalahan yang serius bagi hubungan kedua Negara. "Pemerintah
Indonesia memiliki hak yang sah untuk melindungi dan mempertahankan
kedaulatan dan keutuhan wilayahnya sesuai dengan hukum internasional dan
piagam PBB," tegasnya.
Untuk itu, lanjut Agus, pemerintah Indonesia menuntut pihak Australia
untuk memberikan klarifikasi resmi terkait pelanggaran tersebut, di
samping permintaan maaf. Selain itu, Indonesia juga mendesak pihak
Australia untuk memberikan jaminan bahwa pelanggaran keutuhan wilayah
dan kedaulatan Indonesia tidak terulang kembali. "Indonesia menuntut
pihak Australia untuk memberikan klarifikasi resmi melalui saluran
diplomasi mengenai pelanggaran wilayah Indonesia tersebut," tandas Agus.
Tidak hanya itu, kata Agus, pemerintah Indonesia juga meminta agar
menghentikan operasi yang dilakukan kapal militer Australia yang
menyebabkan terjadinya insiden pelanggaran wilayah kedaulatan RI. "Itu
dihentikan hingga adanya klarifikasi resmi dan jaminan bahwa pelanggaran
keutuhan wilayah dan kedaulatan Indonesia, tidak terulang kembali,"
paparnya.
Sementara pemerintah Indonesia sendiri, Agus menuturkan, Indonesia akan
meningkatkan intensitas patrol keamanan laut di daerah-daerah yang
potensial terjadi pelanggaran wilayah dan kedaulatan. "Patroli dimaksud
juga merupakan refleksi komitmen Indonesia dalam menyikapi maraknya
kegiatan illegal migran," imbuhnya.
YPTB Puji Australia
Dibagian lain, permintaan maaf Australia ini mendapat apresiasi dan juga
pujian dari Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) pimpinan Ferdi Tanoni.
Bagi Ferdi permintaan maaf tersebut merupakan sikap ksatria Australia.
"Langkah permintaan maaf tersebut menunjukkan bahwa Australia tidak
memandang enteng Indonesia sebagai tetangga terdekatnya," kata Ferdi di
Kupang, kemarin.
Pengamat hukum internasional dari Fakultas Hukum Universitas Nusa
Cendana Kupang Wilhelmus Wetan Songa mengatakan langkah yang dilakukan
Australia mencerminkan bahwa Australia ingin tetap membangun hubungan
bilateral secara baik dengan Indonesia.
"Memang, hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia selalu
mengalami pasang surut, dan terkadang mengalami panas dingin sejak Timor
Timur masih menjadi bagian dari NKRI sampai pada kebijakan PM Australia
Tony Abbott soal pencari suaka. Inilah dinamika hubungan sebagai negara
tetangga," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelum, ketika menghalau dan mendorong keluar
perahu yang ditumpangi 45 imigran pencari suaka tersebut pada awal
Januari, tiga buah kapal perang dan enam buah perahu cepat (speed boat)
milik AL Australia telah memasuki wilayah perairan Indonesia sekitar
tujuh mil dari daratan Pulau Rote, NTT. Hal ini diungkapkan para imigran
ketika diamankan jajaran kepolisian Rote Ndao.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa langsung menuduh Australia tetah
melanggar kedaulatan NKRI, namun pernyataannya tersebut agak bertolak
belakang dengan pandangan dari sejumlah pejabat militer di dalam negeri
Indonesia, sehingga upaya untuk melayangkan nota diplomatik, tidak jadi
dilaksanakan. Bahkan pihak Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII
Kupang sendiri meragukan pengakuan para imigram soal pelanggaran batas
wilayah itu. (ken/jpnn/aln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.