Kamis, 30 Agustus 2012
Australia Terlibat Aksi Pelanggaran Kemanusiaan Densus 88 di Papua?
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia.
Namun muncul bukti yang semakin besar bahwa satuan anti teroris itu
terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan sewenang-wenang dalam upaya
menumpas gerakan separatis di Papua.
Pasukan Densus 88 |
Jurnalis
ABC, Hayden Cooper dan Lisa Main, pergi ke Papua secara undercover dan
bertemu dengan banyak orang yang mengatakan, Densus 88 yang dibiayai
Australia melancarkan kampanye berdarah terhadap para aktivis.
Pada
tanggal 14 Juni, pemimpin kemerdekaan Mako Tabuni ditembak ketika lari
dari polisi di sebuah jalan sepi di ibukota Papua. Orang-orang yang
menewaskan Tabuni diduga adalah bagian dari Densus 88, yang dibentuk
menyusul peristiwa Bom Bali.
Dengan pelatihan forensik,
pengumpulan intelijen, pengintaian dan penegakan hukum oleh
pejabat-pejabat dari Amerika Serikat, Inggris dan Australia, Densus 88
memainkan peranan utama dalam upaya kontra terorisme di Indonesia.
Mandat anti
terorisme mereka kini meluas ke bidang-bidang lain seperti penumpasan
separatis Papua. Pada bulan Desember 2010, Densus 88 membunuh Kelly
Kwalik, seorang pemimpin OPM.
Densus 88 secara terbuka menyatakan bertanggung jawab.
Cara yang lunak
Pemimpin
Komisi Nasional Papua Barat, KNPB, yang sekarang, Victor Yeimo,
mengatakan, tidak seperti OPM, KNPB menggunakan cara non-kekerasan dan
mengusahakan solusi politik. Menurut saksi mata, setelah didekati oleh
polisi tak berseragam dalam mobil, Mato Tabuni berusaha untuk lari.
Polisi disebutkan melepaskan tembakan terhadap aktivis tersebut ketika ia lari di jalan.
Berlumuran
darah, Tabuni bukannya dibawa ke rumah sakit Katolik yang dekat, tapi
ke rumah sakit polisi yang letaknya paling tidak 20 kilometer jauhnya,
dimana seorang saksi mata lain melihat pihak berwenang membawanya masuk.
Saksi
tersebut mengatakan, mereka dari Densus 88 yang dikenali dari masker
yang sering mereka kenakan dalam operasi. Gustaf Kawer, pengacara
Kabuni, juga menduga, Densus 88 terlibat.
Laporan pihak
kepolisian mengatakan, Tabuni memegang sebuah senjata api ketika
ditembak, dan bahwa ia merebut senjata lainnya dari seorang anggota
polisi. Juga disebutkan, Tabuni terlibat dalam beberapa insiden
kekerasan sebelumnya.
Tapi Gustaf Kawer, yang diakui secara
internasional, mengatakan, tidak ada bukti atas laporan tersebut.
Menurutnya, semuanya adalah skenario oleh aparat keamanan supaya mereka
dapat menembaknya.
Kematian Tabuni hanya satu dari banyak contoh
Densus 88 beroperasi dengan impuniti. Sebuah bocoran video yang muncul
tahun lalu menunjukkan polisi setelah mereka merebut kembali sebuah
landasan udara yang terpencil dari tangan separatis.
Video yang
diambil dengan HP oleh polisi itu mengidentifikasi Densus 88 dan
sejumlah mayat orang Papua tergeletak di tanah, termasuk gambar beberapa
remaja yang diikat dengan tali.
Dan menurut saksi mata, Densus
88 termasuk diantara aparat yang melepaskan tembakan terhadap warga
sipil pada Kongres Nasional Papua Oktober lalu.
Respon Australia
Menteri
Luar Negeri Australia, Bob Carr, mengatakan telah meminta kepada
Indonesia untuk melakukan pengusutan atas pembunuhan Tabuni.
Ia
mengatakan, Kepolisian Federal Australia melatih satuan Densus 88 karena
ingin Indonesia mempunyai kapasitas anti terorisme yang kuat, tapi
bukan untuk menumpas pemberontakan.
Namun aktifis kemerdekaan,
Victor Yeimo, mengatakan dalam Program 7:30 Report di saluran televisi
ABC bahwa Australia dan Amerika Serikat ikut bersalah atas kematian
banyak orang, karena mendanai dan melatih para aktor kekerasan di Papua.
Sementara
itu, Partai Hijau Australia mengatakan, Kepolisian Federal sebaiknya
berhenti melatih satuan-satuan anti terorisme Indonesia sampai
investigasi dilakukan atas pelanggaran HAM di Papua.
Jurubicara
Partai Hijau mengatakan, tidak ada 'checks and balances' yang memadai
tentang bagaimana pelatihan dan peralatan Kepolisian Australia
digunakan.
Respon dari pihak Indonesia
Kedutaan
besar Indonesia di Canberra memberikan tanggapan yang menguraikan
bagaimana tindakan kekerasan di provinsi Papua dan Papua Barat merupakan
sesuatu yang patut disesalkan, dan bahwa pemerintah Indonesia telah
mengambil langkah-langkah untuk menjaga keamanan di kedua provinsi
tersebut.
Mengirimkan pasukan keamanan ke 'seluruh bagian
Republik Indonesia', dalam pernyataan tersebut dikatakan sebagai hak
pemerintah Indonesia, selama masih mengikuti prinsip dasar Hak Asasi
Manusia.
Kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh pasukan
keamanan, menurut pernyataan Kedubes Republik Indonesia di Canberra,
akan ditangani secara hukum. Selain itu, pihak pemerintah Indonesia juga
menekankan pentingnya untuk menjaga kedaulatan Indonesia di dalam
'langkah-langkah menuju perdamaian' di provinsi-provinsi di Papua, dan
mengundang pihak media Australia untuk melakukan reportase yang 'lebih
mendalam dan seimbang'.
Sementara itu, melalui SMS, juru bicara
Kepolisian, Inspektur Jenderal Anang Iskandar, membalas pertanyaan
wartawan Radio Australia mengenai keterlibatan Detasemen Khusus 88 di
Papua dengan mengatakan bahwa Densus 88 tidak terlibat dalam penangkapan
Mako Tabuni.
Menurutnya, "Tim yang dilibatkan adalah tim
penyidik dari polres Jayapura dan polda papua serta tim penyidik dari
bareskrim (Badan Reserse Kriminal)."
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.