Monday, May 30, 2011
Menyikapi Tantangan Teluk Sepanggar
Pasukan Marinir TNI AL |
Entah
karena ingin pamer atau karena merasa sudah kuat dalam pertahanan
angkatan lautnya terutama dalam pengoperasian kapal selam, Menhan
Malaysia Ahmad Zahid Hamidi “sengaja” mengumumkan kepada pers di Hotel
Shangri-La Jakarta tanggal 20 Mei 2011 bahwa 2 kapal selam Scorpene
Malaysia sudah siap operasi beserta pangkalannya di Teluk Sepanggar
Kinabalu Sabah. Kehadiran Zahid Hamidi di Jakarta adalah dalam rangka
pertemuan para Menhan ASEAN.
Malaysia
telah membangun tiga pangkalan besar yang berbasis di Sabah yaitu Teluk
Sepanggar, Sandakan dan Tawao. Khusus Teluk Sepanggar dijadikan
pangkalan induk untuk mengawasi perairan di sekitarnya termasuk Ambalat
dan didalamnya juga menjadi basis untuk pangkalan 2 kapal selamnya.
Sepanjang sejarah negaranya baru tahun 2010 negara ini memiliki 2 kapal
selam. Boleh jadi ingin pamer pada rumah jirannya bahwa dia sudah punya
mainan baru sekalian berpesan bahwa dia tidak bisa dianggap remeh
lagi.
Penempatan
pangkalan kapal selam di Sabah termasuk mengumumkannya di ibukota
negara yang sedang bersengketa Ambalat dengan negaranya, menyiratkan
makna bahwa Malaysia sedang mempersiapkan konflik terbuka dengan
jirannya Indonesia. Namun disinilah letak ketidakpintaran seorang
Menhan yang katanya masih asli Yogya itu. Statemen dia justru
memberikan stamina baru bagi hankam dan militer Indonesia untuk
menjalankan perintah konstitusi: Anda jual kami beli. Dia lupa
semakin banyak dia memberikan pernyataan terbuka semakin memberikan
adrenalin tempur bagi Kemhan dan TNI untuk melayani tantangan itu.
Ketidakpintaran
Menhan Malaysia yang memberikan pernyataan obral itu semakin
menjelaskan kepada kita bahwa ada sebuah tetangga yang memang hobbynya
selalu pamer. Semua jenis alutsista dan jumlahnya dipublikasikan terang
benderang melalui release resmi, padahal seharusnya terutama jumlah dan
lokasi arsenal tidak untuk konsumsi publik alias tak perlu diumbar
telanjang. Bandingkan dengan Singapura, tak perlu umbar pernyataan,
biarkan publik luar tahu dengan sendirinya tanpa harus membantah atau
mengiyakan. Diam tapi mengesankan tidak untuk menantang namun jangan
pandang remeh.
TNI
tidak berpangku tangan menghadapi manuver Malaysia. Pangkalan AL dan
AU di Tarakan yang paling dekat dengan Ambalat sudah ditingkatkan
kapabliltasnya. Lanud Tarakan sudah disiapkan untuk rumah inap bagi 6
F16 dan 4 Super Tucano. Berau atau Tanjung Redeb disiapkan untuk
pangkalan 1 skuadron helikopter tempur. Sangatta bahkan disiapkan
sebagai pangkalan induk dan aju TNI, mampu menampung 100.000 pasukan TNI
untuk berjibaku menghadapi pasukan Malaysia. Manado, Palu, Gorontalo,
Makassar dan Balikpapan disiapkan sebagai pangkalan pendukung. Bahkan di
Gorontalo sudah tersedia 1 brigade pasukan Kostrad yang ready for war.
Arsenal-arsenal baru sudah, sedang dan akan berdatangan lebih deras
lagi.
Matra
laut dengan KCR, PKR, Kapal Selam beserta rudal dan torpedonya, Heli
tempur AKS (anti kapal selam) dan AKP (anti kapal permukaan).
Persenjataan Marinir berupa BTR-90, BMP3F, RM Grad, Rudal QW3, Howitzer,
Roket sudah mengisi arsenal kesatrian. Matra udara dengan Sukhoi, F16,
F5E, Hawk, T-50, Super Tucano, rudal jarak sedang surface to air.
Matra darat dengan pembentukan Kodam baru di Kalbar, pembentukan
batalyon-batalyon baru, rematerialisasi alutsista armed dan kavaleri,
produksi masal roket Rhan, penempatan rudal strategis Lapan-Pindad,
memperbesar skuadron Penerbad, pembentukan divisi lintas udara Kostrad
dan lain-lain.
Khusus
untuk kapal selam, TNI AL mempersiapkan 5 kapal selam baru untuk
menambah 2 kapal selam kelas Cakra yang ada saat ini. KRI Nanggala yang
dioverhaul di Korsel diperkirakan selesai akhir Juli 2011. Dalam
renstra TNI target kapal selam yang harus dipunyai angkatan laut kita
berkisar 14-16 unit dari berbagai tipe. Untuk saat ini memang baru
tersedia 2 kapal selam namun pengalaman mengoperasikan kapal selam
sampai 12 biji di masa lalu merupakan prestasi tersendiri yang
memberikan semangat tempur bernyali tinggi, tabah sampai akhir.
Dalam
kondisi terburuk jika Malaysia mau buka front atau mengganggu status
quo Ambalat, armada TNI AL tidak akan tinggal diam dan akan membuka 3
front sekaligus yaitu Ambalat, Natuna dan Penang, sementara TNI AD
membuka front Sarawak sebagai pre emptive strike. Di Sumatera Utara dan
Aceh sudah disiapkan 1 brigade Marinir yang siap didaratkan di Penang
dalam serangan amphibi. Penang harus “diganggu” untuk memecah
konsentrasi pasukan Malaysia. Natuna dipersiapkan untuk memblokade
logistik militer ke Malaysia Timur dan ini tugasnya Armada Barat TNI
yang berkekuatan 56 KRI. Sementara satuan kapal cepat rudal berkekuatan
18 KRI akan bermanuver di selat Malaka bersama pendaratan Marinir di
Penang. Ambalat sendiri akan dipertahankan oleh Armada Timur yang
berkekuatan 72 KRI. Marinir akan didaratkan di Sebatik danTawao
bersama penerjunan PPRC yang lain.
Konflik
terbuka bisa saja terjadi setiap saat namun dalam dua sampai tiga tahun
kedepan diperkirakan tidak akan terjadi, kalaupun terjadi hanya
berskala kecil. Jika konflik terjadi setelah tahun 2014 dipastikan TNI
akan memiliki keunggulan di segala matra. TNI AU sudah punya 2 skuadron
Sukhoi, 3 Skuadron F16, 1 Skuadron T-50, 2 Skuadron Hawk 200, 1
Skuadron Super Tucano, 1 Skuadron F5E dan arsenal pendukung lainnya
termasuk rudal jarak sedang, pesawat intai strategis dan pesawat
angkut. TNI AL sudah punya minimal 5 kapal selam, 15 Fregat, 25 Korvet,
100 KCR, 6 LPD, 2 LHD dan 30an kapal pendukung. TNI AD sudah menggelar
rudal strategis Lapan-Pindad, Heli tempur Mi35, Mi17, Bell 412EP, Tank
IFV, Tank Scorpion / Stormer, AMX 13, Panser Canon, Howitzer, Rudal anti
tank, Roket, Batalyon Infantri Mekanis, Batalyon Rudal dan lain-lain.
Tantangan
Teluk Sepanggar dijawab dengan persiapan melayani tantangan tempur.
TNI sudah dan sedang mempersiapkan itu. Pemerintah pun sejak tahun
2010 mengucurkan anggaran beli alutsista dalam jumlah besar termasuk
menghidupkan kembali industri hankam strategis dalam negeri. Seluruh
galangan kapal dalam negeri dioptimalkan untuk membangun puluhan kapal
perang. PT PAL sudah bekerjasama membuat PKR dan mempersiapkan kerjasama
buat kapal selam baru. Pindad memproduksi masal Panser Anoa dan Canon
sementara PT DI kerjasama pembuatan peswat tempur KFX dengan Korsel.
Pesan
untuk rumah sebelah adalah, jangan coba menantang kekuatan militer
Indonesia karena TNI bersama seluruh komponen anak bangsa akan
bersinergi lahir bathin untuk melakukan counter attack yang dahsyat dan
tak diperhitungkan sebelumnya. Jangan coba memancing adrenalin tempur
TNI dan spirit nasionalis bangsa Indonesia karena jika itu terjadi
Semenanjung akan luluh lantak dilumat, mau.
*****
Jagvane / 30 Mei 2011
http://analisisalutsista.blogspot.com/2011/05/normal-0-false-false-false_30.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.