Rabu, 26 Desember 2012
2013, Titik Penting Pencapaian Kekuatan Pokok Pertahanan
Oleh: Wandi Yusuf
Sama
seperti politik, tahun 2013 adalah tahun penting di bidang pertahanan.
Ribuan item alat utama sistem senjata (alutsista) harus sudah hadir di
Indonesia. Walaupun pengadaan alutsista tak terkait dengan
keberlangsungan kabinet, namun pencapaian di tahun 2013 akan sangat
menentukan pengadaan alutsista pada kabinet mendatang.
Maklum,
di 2014, Indonesia tinggal menunggu kedatangan alutsista.
Kontrak-kontrak pengadaan sudah harus selesai di 2013. Sambil tentu saja
menutup kabinet Indonesia Bersatu jilid II dengan kado alutsista yang
manis. Dan berharap, pada kabinet selanjutnya masterplan kekuatan pokok
minimum (MEF) tetap dipertajam.
Membuka 2013, pemerintah
menganggarkan APBN sebesar 77 triliun rupiah. Anggaran terbesar, bahkan
dibandingkan untuk kepentingan pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan.
Khusus untuk alutsista, pemerintah menyisihkan 36 triliun rupiah dari
anggaran itu.
"Dengan
jumlah itu, pemenuhan alutsista untuk mencapai MEF bisa jadi semakin
cepat," kata pemerhati militer dari Universitas Indonesia, Andi
Widjajanto. Apalagi, Presiden sudah berkomitmen mengucurkan dana 156
triliun rupiah hingga 2014 di luar pos APBN.
Jika pos lain sering
tersandung di DPR, tidak dengan bidang pertahanan. Komisi I DPR yang
membidangi pertahanan jauh-jauh hari sudah menyetujui sederet daftar
belanja alutsista yang disodorkan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
"Tinggal pemilihan spesifikasi yang lebih teknis dan sejumlah item yang
masih dibubuhi bintang (masih dipertanyakan)," kata Andi.
Tanda
bintang itu, sebut Andi, dibubuhi karena belum adanya spesifikasi
teknis. Contohnya, pengganti pesawat Fokker 100 yang jatuh. Kemhan belum
mencantumkan apakah akan menggantinya dengan pesawat angkut CN 295
hasil kerja sama Airbus Military dengan PT Dirgantara Indonesia, atau
pesawat angkut buatan Brazil/Italia.
Untuk 2013, anggaran
pertahanan akan lebih banyak dialokasikan untuk TNI AD. Pembelian 100
main battle tank dari Jerman memang membutuhkan anggaran yang besar.
Belum lagi beberapa senjata artileri dan kendaraan angkut personel.
Persentasenya, TNI AD mendapatkan anggaran 40 persen, TNI AL dan TNI AU
sebanyak 50 persen, sisanya untuk Mabes TNI.
Meski demikian, Andi
melihat pemenuhan alutsista yang dilakukan pemerintah masih sesuai
dengan rencana strategis hingga 2024. "Memang ada beberapa yang
dipercepat, seperti pengadaan Leopard, tapi tak menyimpang," ujar dia.
Dia
memuji Kemhan yang akhirnya mampu membuat perencanaan jangka menengah
dan panjang untuk pemenuhan MEF. "Itu artinya, kita tak lagi didikte
oleh broker-broker senjata," kata Andi.
Opimistis
Panglima TNI
Agus Suhartono justru optimistis pemenuhan MEF bisa lebih cepat dari
yang direncanakan. "Saya berharap sebelum 2024 akan tercapai MEF," kata
dia.
Menurut dia, desain MEF yang telah dibuat pemerintah telah
memperhitungkan ancaman perbatasan, ancaman dalam negeri, penegakan
hukum laut, dan perbantuan keamanan ke kepolisian. "Sedangkan yang tak
terprediksi akan dihitung ulang," kata dia.
Namun, pencapaian
kebutuhan alutsista ini bukan tanpa kritik. Direktur Eksekutif
Imparsial, Poengky Indarti, berharap pemerintah lebih memprioritaskan
pengadaan alutsista di laut dan udara. Apalagi, Indonesia merupakan
negara maritim dengan luas laut jauh lebih besar dari daratan.
Imparsial
mencatat sejumlah alutsista yang dipertanyakan transparansinya,
khususnya mengenai pembelian sukhoi. Yang terbaru, adalah pembelian
Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dari Belanda.
Di luar pencapaian MEF,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin pertahanan Indonesia lebih
berperan aktif dalam perdamaian dunia pada 2013. "Kita ingin mempererat
kerja sama pada operasi militer, selain perang dan operasi penjagaan
perdamaian," kata dia. Niat itu sudah sedikit terwujud dengan
didirikannya Pusat Pemeliharaan Perdamaian, di Sentul, Bogor, Jawa
Barat.
Presiden tak melupakan kesejahteraan prajurit. Pertumbuhan
ekonomi yang cukup baik memungkinkan pemerintah meningkatkan gaji, upah
lauk-pauk, dan tunjangan bagi prajurit. "Asuransi kesehatan pada 1
Januaari 2014 akan kita berlakukan. TNI dan keluarga akan included di
situ," jelas dia.
Pemerintah tak melupakan pembangunan perumahan
prajurit. "Banyak perwira maupun bintara yang harus bertugas 24 jam per
hari, tapi tak memiliki tempat tinggal. Di sisi lain, masih ada rumah
dinas yang ditempati mereka yang sudah tidak aktif," jelasnya.
Presiden
juga menyoroti perlunya dibangun sarana dan prasana di perbatasan,
seperti Indonesia dengan Malaysia dan Indonesia dengan Papua Nugini, dan
pulau-pulau terdepan seperti di Miangas. "Saya melihat perlu juga
dibangun yang sifatnya nonmiliter, misalnya pasar, puskesmas, sekolah,"
kata dia.
Sumber : KJ
http://strategi-militer.blogspot.com/2012/12/2013-titik-penting-pencapaian-kekuatan.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.