F-22 Raptor, Jet Tempur Siluman Buatan AS
Minggu, 26 Februari 2012
F-22 Raptor, jet tempur berteknologi siluman (stealth). Jet tempur berteknologi stealth (anti radar / pelacakan) F/A-22 atau yang lebih dikenal dengan nama F-22 Raptor dikembangkan untuk menggantikan jet tempur F-15 dan generasi jet tempur lainnya milik Angkatan Udara AS (USAF). Program F-22 sedang mengembangkan pesawat tempur generasi superioritas udara untuk Angkatan Udara untuk melawan ancaman di seluruh dunia. |
F-22 Raptor (Gambar 1). |
|
|
|
|
Jet tempur berteknologi stealth (anti radar / pelacakan) F/A-22 atau yang lebih dikenal dengan nama F-22 Raptor
dikembangkan untuk menggantikan jet tempur F-15 dan generasi jet tempur
lainnya milik Angkatan Udara AS (USAF). F-22 Raptor dikembangkan
bersamaan dengan F-23 yang merupakan saingannya dan juga salah satu dari
jenis pesawat yang dioptimalkan untuk jet tempur siluman. Keduanya pun
dirancang memiliki kemampuan supercruise yaitu mampu melesat
dengan kecepatan supersonic tanpa afterburner. F/A-22 memiliki
penampilan yang relatif konvensional dengan ekor kembar bersisi datar.
Mesin pesawat memiliki nozzle vektor pendorong dua dimensi. Untuk lebih
memaksimalkan teknologi stealth yang diterapkan, persenjataan disimpan
di dalam tubuh pesawat atau lebih menitik beratkan pada persenjataan
internal.
F-22 Raptor
pertama kali dioperasikan pada bulan Desember 2005. Awalnya untuk
digunakan oleh Angkatan Laut AS guna menggantikan jet tempur F-14. F-22
memang pantas disebut sebagai jet tempur terbaik di dunia karena
dilengkapi dengan sensor yang prima sehingga pilot bisa memonitor
kondisi pesawat dan keadaan sekitar penerbangan dengan baik. Sistem
persenjataan yang melengkapinya bisa memastikan bahwa jet siluman ini
yang memiliki kesempatan pertama untuk menyerang dibandingkan dengan
lawan.
Sensor pada F-22 memungkinkan pilot untuk melacak, mengindentifikasi,
dan menembak target sebelum kehadirannya terdeteksi oleh lawan.
Teknologi avionik yang sudah dikembangkan memungkinkan sistem sensor
pada F-22 dapat mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menampilkan
informasi penting bagi pilot guna mempermudah operasi tempurnya.
Peningkatan kemampuan siluman (stealth) membuat jet tempur ini secara
signifikan menunjukkan kemampuannya dalam mengurangi ancaman serangan
berupa tembakan missil udara ke udara atau permukaan ke udara. Kemampuan
supercruise (melaju dengan kecepatan supersonik tanpa afterburner) juga
bisa memberikan efek kejut yang memberikan keuntungan taktis.
Kemampuan supercruise yang dimiliki F-22 Raptor
membuat pesawat ini memiliki daya jelajah yang lebih jauh dibandingkan
jet tempur berkecepatan supersonik lainnya. Sedangkan pada jet tempur
lainnya harus menggunakan afterburner untuk mencapai kecepatan
supersonik sehingga cenderung membuat pemakaian bahan bakar menjadi
lebih boros dengan konskwensi jarak jelajah terbang menjadi berkurang.
Selain itu, F-22 juga terbukti memiliki kemampuan manuver yang sempurna.
Pada kecepatan tinggi pesawat ini masih tetap bisa melakukan manuver
taktis yang prima. Kemampuan ini didukung oleh desain aerodinamis yang
maju sehingga bisa mengungguli pesawat musuh maupun kondisi cuaca pada
penerbangan.
Sejarah
Program ATF (Advanced Technology Fighter) yang melahirkan F-22 Raptor
dimulai pada bulan September 1983. Saat itu kontrak pengembangan desain
jet tempur siluman ini diberikan kepada 7 perusahaan. Pada oktober
1986, kontrak pengembangan diberikan kepada dua konsorsium, salah
satunya terdiri dari perusahaan Lockheed (kontraktor utama), Boeing, dan
General Dynamics. Sementara konsorsium yang lain terdiri dari
perusahaan Northrop (kontraktor utama) dan McDonnel Douglas.
Desain pesawat yang dibuat oleh Northrop dan McDonnel Douglas, sebuah
jet tempur siluman yang diberi nama YF-23A, banyak kalangan menjulukinya
Black Widow II. Black Widow II diterbangkan pertama kali pada 27
Agustus 1990. Kemudian menyusul desain pesawat hasil rancangan Lockheed,
Boeing, dan General Dynamics yang diberi nama YF-22A dengan julukan
yang terkenal Lightning II dan diterbangkan perdana pada tanggal 29
September 1990. Dan pada bulan April 1991, desain jet tempur YF-22A yang
terpilih untuk dikembangkan lebih lanjut.
Setelah terjadi pemangkasan anggaran untuk proyek ini, membuat jet
tempur F-22A buatan Lockheed dan Boeing (General Dynamics telah menjual
divisi tempurnya kepada Lockheed sejak Desember 1992) menjadi lambat
diproduksi. Hingga akhirnya dapat dioperasikan perdana pada tahun 2005.
Rencana awal akan diproduksi hingga 648 unit F-22 Raptor, tapi berkenaan
dengan pemotongan anggaran yang sudah terjadi, jet tempur siluman ini
hanya diproduksi sebanyak 339 unit.
Ada laporan yang berbeda mengenai pemberian nama resmi untuk jet tempur
F-22A. Untuk sementara pihak Pentagon menyebutnya dengan nama
"Superstar". Tapi beberapa kalangan di media bahkan sudah memberinya
nama "Rapier". Sementara itu, Chris Ridlon mewakili USAF (Angkatan Udara
AS) lebih memilih nama yang disebutkan oleh pabrikan Lockheed,
Lightning II. Dan akhirnya kita semua tahu bahwa jet tempur siluman
super canggih ini bernama Raptor…
SPESIFIKASI UMUM | |
Pembuat | Lockheed Martin dan Boeing |
Jumlah Crew | 1 Orang |
Harga per Unit | US$.360 juta |
DIMENSI | |
Lebar Sayap | 13,56 meter |
Panjang Keseluruhan | 18,92 meter |
Tinggi Keseluruhan | 5,08 meter |
Luas Sayap | 78 meter² |
TENAGA PENGGERAK | |
Mesin Pendorong | 2 Unit Pratt & Whitney F119-PW-100 |
Rasio Bypas | 0.2:1 |
Daya Menengah | 116 kN |
Daya Tambahan | 155 kN |
BERAT | |
Operasional Kosong | 14.375 kg |
Bahan Bakar Internal | 11.400 kg |
Lepas Landas Normal | 27.200 kg |
Maksimum Lepas Landas | 36.288 kg |
Daya Angkat Sayap | 470 kg/m² |
KINERJA | |
Kecepatan Maksimum | Mach 1,9 (beberapa sumber menyebut Mach 2,4) |
Kecepatan Suprcruise | Mach 1,6 |
Radius Tempur | 1.400 kilometer |
Jarak Jelajah Terbang | 3.200 kilometer |
Ceiling | 18.000 meter |
Dorongan / Berat | 1.3 ~ 1.4 |
Gaya Gravitasi Maksimum | 9,5 g |
PERSENJATAAN | |
Senapan Mesin | 1 × M61A2 Vulcan 20 mm Gatling dengan 480 putaran |
Misil Udara ke Udara | 6 Unit AIM-120 AMRAAM, 2 Unit AIM-9 Sidewinder |
Misil Udara ke Permukaan | 2 Unit 1,000 lb JDAM atau 2 Unit 1.000 £ JDAM, 2 Unit Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau 8 Unit 250 lb GBU-39 Small Diameter Bombs |
Keterangan Tambahan | Diperkirakan kabin persenjataan internal dapat mengangkut sekitar 907 kg bom atau rudal. Empat cantelan yang terpasang dibawah sayap pesawat dapat digunakan untuk membawa senjata atau tanki bahan bakar tambahan yang masing-masing memiliki kapasitas 2.267 kg, tapi dengan mengorbankan kemampuan silumannya sebab benda-benda itu tidak anti radar / deteksi. |
fighter-planes.com, defenseindustrydaily.com
http://prokimal-online.blogspot.com/2012/02/f-22-raptor-jet-tempur-berteknologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.