ENERGI TERBARUKAN
Investor AS Bangun Listrik Tenaga Angin di Yogyakarta
Amerika Serikat (AS) menempati peringkat pertama di dunia yang
telah memanfaatkan energi angin, disusul oleh Jerman, Spanyol, China,
India, dan Denmark. Bagaimana di Indonesia? Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) akan mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
berbahan bakar angin pertama di Indonesia. Gubernur DIY Sri Sultan
Hamengkubuwono X memastikan itu usai menyetujui investor asal Amerika
Serikat membangun PLTB di Yogyakarta.
“Jadi ada investor dari Amerika Serikat akan melakukan investasi Bayu
Energi (energi angin) karena ini masuk energi terbarukan. Sehingga
pemerintah ingin dipercepat,” ungkap Sri Sultan.
Nantinya PLTB ini akan dibangun di kota Bantul Yogyakarta dengan
kapasitas listrik yang akan dihasilkan sebesar 50 megawatt (MW).
“Ini di Bantul Yogyakarta untuk menghasilkan 50 MW di Pantai
Selatan. Mereka sudah melakukan pengkajian sudah 5 tahun yang lalu dan
membuat percobaan. Kita akan memfasilitasi. Pak Jero memproses dan
ESDM membentuk tim energi terbarukan. Tinggal aspek teknis saja untuk
proses di BKPM-nya (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Nantinya listrik
bakal dibeli PLN,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan
Strategis Kementerian ESDM Wiraatmaja Puja menjelaskan, PLTB ini akan
dibangun bulan September 2013. Dikatakan dia, investor asal Amerika
Serikat tersebut adalah UPC.
“Sri Sultan sudah hibahkan tanahnya untuk PLTB, luasan tanahnya saya
lupa tapi cukup luas, di daerah Samas, Bantul. Investasi belum bisa
saya katakan namun tahun 2014 proyek ini jadi. September 2013 mulai
dibangun dengan investor UPC dan dengan mitra lokal juga,” katanya.
Pemanfaatan energi angin di Indonesia
Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan
tidak mungkin dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin
melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam
sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.
“Kecepatan angin di wilayah Indonesia umumnya di bawah 5,9 meter per
detik yang secara ekonomi kurang layak untuk membangun pembangkit
listrik. Namun, bukan berarti hal itu tidak bermanfaat,” kata Kepala
Penelitian dan Pengembangan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM), Nenny Sri Utami, membacakan pidato Menteri ESDM saat membuka
seminar Teknologi dan Pemanfaatan Energi Angin sebagai Peluang Usaha
Baru di Bogor.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas
masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit
dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing
di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida,
Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.
Menurut Kepala Subdirektorat Usaha Energi Baru dan Terbarukan Ditjen
Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) ESDM Kosasih Abbas, mengacu pada
kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB)
harus mampu menghasilkan 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Peta potensi angin
Salah satu program yang harus dilakukan sebelum mengembangkan PLTB
adalah pemetaan potensi energi angin di Indonesia. Hingga sekarang,
Indonesia belum memiliki peta komprehensif, karena pengembangannya butuh
biaya miliaran rupiah.
Potensi energi angin di Indonesia umumnya berkecepatan lebih dari 5
meter per detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah
memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara
Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.
Adapun kecepatan angin 4 m/detik hingga 5 m/detik tergolong berskala menengah dengan potensi kapasitas 10-100 kW.
“Agar lebih bermanfaat dan tepat sasaran, harus ada data potensi
energi angin yang kontinu dan akurat di lokasi terpilih dengan lama
pengukuran minimal satu tahun,” kata Soeripno Martosaputro dari Lapan.
Menggerakkan pompa air
Sejak empat tahun lalu, salah satu lembaga swadaya masyarakat
memanfaatkan kincir angin untuk menggerakkan pompa air di beberapa
wilayah, seperti di Indramayu, Jawa Barat. Hingga kini, sudah 40 kincir
angin berdiri di beberapa kota/kabupaten.
“Biaya investasinya sekitar Rp 60 juta hingga beroperasi. Dengan
kecepatan angin kurang dari 3 meter per detik, air yang dapat dipompa
sekitar 2,7 meter kubik per jamnya,” kata pengembang kincir angin untuk
energi pompa air Hasan Hambali. Produknya diberi nama energi gratis
(EGRA).
Salah satu kincir angin EGRA yang pertama ada di Indramayu digunakan
untuk mengairi kebun mangga seluas 10 hektar. Sebelum menggunakan
teknologi kincir angin, air yang dipompa menggunakan mesin diesel
menghabiskan biaya solar Rp 132.000 per hari. Kini, biaya pemeliharaan
kincir sekitar Rp 500.000 per tahun. (GSA)
Jenis-jenis turbin angin
Ada dua jenis turbin angin yang umum digunakan saat ini, yaitu
berdasarkan arah poros berputar (sumbu): turbin angin sumbu horisontal
dan turbin angin sumbu vertikal. Ukuran turbin angin bervariasi.
Turbin kecil yang digunakan untuk memasok energi rumah tunggal atau
bisnis mungkin memiliki kapasitas kurang dari 100 kilowatt. Beberapa
turbin komersial berukuran besar mungkin memiliki kapasitas 5 juta watt,
atau 5 megawatt. Turbin yang lebih besar sering dikelompokkan
bersama-sama sebagi ladang angin yang memasok listrik ke jaringan
listrik.
Turbin Angin Sumbu Horisontal
Kebanyakan turbin angin yang digunakan saat ini adalah tipe sumbu
horisontal. Turbin angin sumbu horisontal memiliki bilah baling-baling
seperti di pesawat. Sebuah turbin angin horisontal berdiri setinggi
bangunan 20-lantai dan memiliki tiga pisau yang rentangnya menjangkau
200 kaki. Turbin angin terbesar di dunia memiliki baling-baling yang
lebih lebih panjang dari lapangan sepak bola. Turbin angin yang tinggi
dan lebar dibangun untuk menangkap lebih banyak angin.
Turbin Angin Sumbu Vertikal
Turbin angin sumbu vertikal memiliki bilah yang memanjang dari atas
ke bawah. Turbin angin jenis ini yang paling umum adalah turbin angin
Darrieus, dinamai sesuai dengan nama insinyur Perancis Georges Darrieus
yang desainnya dipatenkan pada tahun 1931. Jenis turbin angin vertikal
biasanya berdiri setinggi 100 meter dengan lebar 50 kaki. Turbin angin
sumbu vertikal menempati porsi kecil untuk digunakan pada saat ini.
Pembangkit listrik tenaga angin
Pembangkit listrik tenaga angin, atau sering disebut ladang angin,
adalah kelompok turbin angin yang digunakan untuk menghasilkan listrik.
Sebuah ladang angin biasanya memiliki puluhan turbin angin yang tersebar
di area yang luas. Ladang angin terbesar di dunia, Wind Horse Horse
Hollow Wind Energy Center berada di Texas, memiliki 421 turbin angin
yang menghasilkan listrik yang cukup untuk 220.000 rumah per tahun.
Banyak pembangkit listrik tenaga angin tidak dimiliki oleh perusahaan
utilitas publik. Sebaliknya, mereka dimiliki dan dioperasikan oleh para
prbisnis yang menjual listrik yang dihasilkan di ladang angin untuk
utilitas listrik. Perusahaan-perusahaan swasta ini dikenal sebagai
pengembang listrik swasta.
Energi dari pergerakan angin
Angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan ini disebabkan oleh
pemanasan matahari yang tidak merata di permukaan bumi. Karena permukaan
bumi terdiri dari berbagai jenis tanah dan air yang sangat berbeda,
mereka menyerap panas matahari pada tingkat yang berbeda pula. Salah
satu contoh akibat pemanasan yang tidak merata ini dapat ditemukan dalam
siklus angin harian.
Siklus harian angin
Pada siang hari, udara di atas daratan memanas lebih cepat daripada
udara di atas air. Udara hangat di atas tanah mengembang dan naik, dan
udara yang lebih berat lebih dingin bergegas masuk untuk mengambil
tempatnya, terjadilah angin. Pada malam hari, pergerakan angin dibalik
karena udara dingin lebih cepat di atas tanah daripada di atas air.
Dengan cara yang sama, angin di atmosfer yang mengelilingi bumi
terjadi karena tanah di dekat khatulistiwa bumi lebih panas karena
matahari dibandingkan tanah di dekat Kutub Utara dan Selatan.
Energi angin untuk menghasilkan listrik
Dewasa ini, energi angin banyak digunakan untuk menghasilkan listrik.
Angin adalah sumber energi terbarukan karena angin akan bertiup selama
matahari masih bersinar.
Bagaimana turbin angin bekerja
Seperti kincir angin kuno, turbin angin menggunakan baling-baling
untuk mengumpulkan energi kinetik angin. Angin mengaliri baling-baling,
seperti efek pada sayap pesawat, yang menyebabkan ia berputar.
Baling-baling ini terhubung ke poros yang menggerakkan sebuah generator
listrik untuk menghasilkan listrik.
Perlu perencanaan yang hati-hati
Operasi pembangkit listrik tenaga angin tidak hanya membangun kincir
angin di tempat yang berangin. Lokasi tempat pembangkit perlu
dipertimbangkan dengan hati-hati. Penting untuk mempertimbangkan
seberapa cepat dan berapa banyak angin bertiup di situs tersebut.
Sesuai hukum alam, kecepatan angin meningkat seiring dengan
meningkatnya ketinggian; dan berhembus lebih kencang di daerah terbuka
yang tidak memiliki penghalang angin. Lokasi yang baik untuk pembangkit
tenaga angin adalah di bagian atas bukit yang rata, dataran terbuka,
wilayah lepas pantai, dan daerah celah pegunungan dimana angin berhembus
lebih terarah.
Energi angin di dunia
Pada tahun 2009, sebagian besar pembangkit listrik tenaga angin di
dunia berlokasi di Eropa dan Amerika Serikat di mana program pemerintah
telah banyak membantu pengembangan energi angin. Amerika Serikat
menempati peringkat pertama di dunia dalam ha; pemanfaatan energi angin,
diikuti oleh Jerman, Spanyol, China, dan India. Denmark menempati
peringkat kesembilan di dunia dalam memanfaatkan tenaga angin, tapi
persentase listrik yang dihasilkan dari angin sekitar 19%, merupakan
yang terbesar di dunia.
Energi angin lepas pantai
Energi angin di lepas pantai lebih kuat dan stabil. Namun, ada pihak
yang menentang turbin di lepas pantai atau di dekat garis pantai, karena
mereka khawatir turbin angin akan merusak pemandangan laut.
Angin adalah sumber energi terbarukan yang tidak mencemari udara,
sehingga banyak yang melihatnya sebagai alternatif yang baik untuk bahan
bakar fosil. (Sumber: tender-indonesia.com, KOMPAS, dan Indoenergi)
Incoming search terms:
nama pembangkit listrik tenaga angin di indonesia, PLTB yang dikembangkan di pantai saman yogyakarta menggunakan energi, pembangkit listrik dengan tenaga angin yang berputar secara vertikal, lokasi pembangkit listrik tenaga angin di indonesia, nama pembangkit listrik tenaga angin, nama pembangkit listrik tenaga angin dan lokasinya, pembangkit tenaga angin di yogyakarta, pembangkit listrik tenaga angin di papua, wind energy yang terpasang di yogyakarta, biaya pembuatan pembangkit listrik tenaga angin, lokasi pembangkit listrik tenaga angin terdapat di, pembangkit listrik yang ada di jogja, pembangkit tenaga angin bagi industri, pembangkit tenaga angin terbesar, pltb di pantai jogja saman menggunakan energi
http://www.mmindustri.co.id/investor-as-bangun-listrik-tenaga-angin-di-yogyakarta/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.