Kemampuan Teknologi Militer China
Jum`at, 10 Mei 2013 11:49:27 - Created by : Website Team, Published by : Joko
Hanya
dalam masa satu generasi saja, kini Negeri Tirai Bambu telah
bertransformasi dari negeri agraris terbesar menjadi negeri yang
memiliki kekuatan industri dan perdagangan yang sangat kuat.Perekonomian
China saat ini 20 kali lebih besar dari pada 20 tahun yang lalu dan
kini mulai mendekati kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang merupakan
negara dengan perekonomian terkuat saat ini.
Tetapi hal lain yang juga perlu menjadi perhatian disamping kekuatan perekonomian yang luar biasa pesatnya adalah kenyataan bahwa pemerintah China saat ini juga secara aktif tengah membangun kekuatan militer mereka.
Sepuluh tahun yang lalu, budget yang dialokasikan untuk Tentara Pembebasan Rakyat China (Peoples Liberation Army) adalah sekitar 20 milyar dollar. Dan saat ini, sejumlah analis memperkirakan budget kemiliteran tersebut telah hampir mencapai 160 milyar dollar.
Presiden China Hu Jin Tao menyatakan bahwa saat ini Tentara Pembebasan Rakyat China tengah mengemban misi bersejarah baru diabad 21. Dari tugas menjaga kedaulatan Negara China menjadi tentara berkekuatan global agar dapat menjadi negara super power sejati.
Dalam beberapa kejadian yang lalu kehadiran tentara China memang dapat berjalan seiring dengan militer Amerika Serikat seperti pada saat China bergabung dalam patroli anti bajak laut di laut Somalia.
Tetapi hal lain yang juga perlu menjadi perhatian disamping kekuatan perekonomian yang luar biasa pesatnya adalah kenyataan bahwa pemerintah China saat ini juga secara aktif tengah membangun kekuatan militer mereka.
Sepuluh tahun yang lalu, budget yang dialokasikan untuk Tentara Pembebasan Rakyat China (Peoples Liberation Army) adalah sekitar 20 milyar dollar. Dan saat ini, sejumlah analis memperkirakan budget kemiliteran tersebut telah hampir mencapai 160 milyar dollar.
Presiden China Hu Jin Tao menyatakan bahwa saat ini Tentara Pembebasan Rakyat China tengah mengemban misi bersejarah baru diabad 21. Dari tugas menjaga kedaulatan Negara China menjadi tentara berkekuatan global agar dapat menjadi negara super power sejati.
Dalam beberapa kejadian yang lalu kehadiran tentara China memang dapat berjalan seiring dengan militer Amerika Serikat seperti pada saat China bergabung dalam patroli anti bajak laut di laut Somalia.
Tetapi
sejumlah analis mengkhawatirkan jika suatu saat kedua kekuatan tersebut
bertemu di suatu kondisi dengan tujuan yang saling beseberangan. Maka
yang terjadi akan sangat riskan karena kedua negara tersebut sama-sama
memiliki teknologi militer yang terbaik dewasa ini. Pejabat
pemerintahan Amerika Serikat tidak hanya menghawatirkan besarnya budget
militer China, tetapi juga adanya kenyataan bahwa militer China saat ini
memiliki kemampuan teknologi militer yang hampir setaraf dengan Amerika
Serikat.
Sebagai contoh, selama ini Amerika berpendapat bahwa pesawat tempur F-22 dan F-35 adalah pesawat-pesawat tempur generasi kelima yang hanya dimiliki Amerika Serikat saja (kedua jenis pesawat ini adalah pesawat-pesawat yang memiliki kemampuan anti terlacak radar, berkemampuan mesin dan sistim kontrol penerbangan yang terhebat, serta memiliki sistem komputer jaringan khusus). Tetapi, pada tahun 2011, saat menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates berkunjung ke China,Presiden China Hu Jin Tao menyambutnya dengan menampilkan pertunjukan penerbangan pesawat tempur J-20 di atas kota Cheng Du (Ini baru satu jenis pesawat anti radar yang tidak dirahasiakan, bagaimana dengan yang lain?).
Sebagai contoh, selama ini Amerika berpendapat bahwa pesawat tempur F-22 dan F-35 adalah pesawat-pesawat tempur generasi kelima yang hanya dimiliki Amerika Serikat saja (kedua jenis pesawat ini adalah pesawat-pesawat yang memiliki kemampuan anti terlacak radar, berkemampuan mesin dan sistim kontrol penerbangan yang terhebat, serta memiliki sistem komputer jaringan khusus). Tetapi, pada tahun 2011, saat menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates berkunjung ke China,Presiden China Hu Jin Tao menyambutnya dengan menampilkan pertunjukan penerbangan pesawat tempur J-20 di atas kota Cheng Du (Ini baru satu jenis pesawat anti radar yang tidak dirahasiakan, bagaimana dengan yang lain?).
Pesawat tanpa awak China Yilong I
China
juga kini aktif mengembangkan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial
Vehicle). Contohnya pesawat Yilong I (Pterodactyl) dan BZK-005 yang
keduanya memiliki spesifikasi persis dengan Predator dan Global Hawk
milik militer Amerika Serikat. Sebelum kedua pesawat ini diperkenalkan,
China juga tercatat memiliki pesawat tanpa awak yang oleh pihak barat
dijuluki sebagai Dark Sword. Dark Sword ini pertama kali terdeteksi
pihak barat pada tahun 2006 yang lalu dan diperkirakan mampu melakukan
perjalanan tanpa awaknya jauh dari wilayah China. Dan untuk mendukung
kekuatan pesawat tempur mereka, musim panas yang lalu pemerintah China
telah mengumumkan pembangunan 11 pangkalan udara baru di sepanjang
pantai China.
Sebagai tambahan, jika sebelumnya hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan kapal induk yang penuh dengan pesawat siap tempur kesetiap penjuru bumi, China kini diketahui telah membeli kapal induk milik mantan Uni Soviet berukuran 65 ribu ton dengan memanfaatkan suatu Travel Agen palsu sebagai perusahaan pembelinya. Kapal induk tersebut diketahui kini telah dilengkapi dengan mesin dan persenjataan baru termasuk dalam hal ini sejumlah rudal permukaan ke udara yang oleh pihak barat dijuluki Flying Leopard (Singa Terbang) dan sistem pertahanan udara otomatis. Kapal induk tersebut kini bernama Liao Ning mampu mengangkut 50 unit pesawat jet tempur Shen Yang J-15 Flying Shark (Hiu Terbang). Jet tempur ini berkemampuan sebanding dengan Jet Tempur Amerika Serikat jenis F-18.
Dan sebagai perkembangan teknologi untuk Angkatan Darat China,pemerintah China kini juga telah memiliki sejumlah rudal jarak jauh yang berkode DF-21D. Rudal ini dapat diluncurkan dari truk khusus, sehingga dapat dimobilisasi dengan cepat. Pihak barat menjulukinya sebagai Carrier Killer.
Disamping itu, secara rahasia, China diketahui tengah menyiapkan sejumlah kapal perusak anti deteksi radar yang masing-masing berukuran 8 ribu ton dan sejumlah kapal selam nuklir serta sejumlah kapal peluncur kendaraan amphibi.
Kabar terbaru menyatakan bahwa China baru saja meluncurkan kapal penjelajah baru berukuran 36 ribu ton bernama Bahai Sea Green Pearl yang mampu mengangkut 2 ribu prajurit beserta 300 kendaraan tempurnya. Dalam hal ini China menyatakan bahwa kini mereka siap mendukung misi keamanan PBB meskipun pasukan mereka harus berada di pedalaman Afrika atau Amerika Selatan.
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini, sistem informasi militer dan pemerintahan Amerika Serikat 80% mengandalkan satelit dan GPS. Sementara itu, China diketahui tengah mengembangkan sejumlah satelit mikro yang mampu bertindak sebagai pesawat kamikaze sehingga mampu merontokkan satelit manapun yang dipandang sebagai bahaya bagi China dengan cara menabrakkan diri ke satelit lawan. Disamping itu di permukaan bumi pun China tengah mengembangkan sejumlah senjata laser yang dapat melelehkan satelit manapun yang dianggap sebagai musuh yang melintas di wilayah udara China.
Kolonel Senior Yao Yun Zhu dari Chinese Academy of Military Science menyatakan bahwa kini Amerika Serikat bukanlah satu-satunya negara dengan kekuatan super power di ruang angkasa. China tengah menyiapkan pengiriman lebih dari 100 satelit militer dan sipil dalam dekade ini dengan menggunakan pesawat ruang angkasa pengirim tanpa awak dan dapat dipakai ulang. Pesawat ruang angkasa tersebut bernama Shen Long.
Dalam hal perang Cyber, China juga mengembangkan suatu sistem yang disebut sebagai Informationized Warfare (Peralatan Perang Sistem Informasi). Jika Amerika Serikat memiliki Cyber Command, China kini tengah melatih sejumlah 130.000 personil untuk perang sistem informasi.
Sebagai tambahan, jika sebelumnya hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan kapal induk yang penuh dengan pesawat siap tempur kesetiap penjuru bumi, China kini diketahui telah membeli kapal induk milik mantan Uni Soviet berukuran 65 ribu ton dengan memanfaatkan suatu Travel Agen palsu sebagai perusahaan pembelinya. Kapal induk tersebut diketahui kini telah dilengkapi dengan mesin dan persenjataan baru termasuk dalam hal ini sejumlah rudal permukaan ke udara yang oleh pihak barat dijuluki Flying Leopard (Singa Terbang) dan sistem pertahanan udara otomatis. Kapal induk tersebut kini bernama Liao Ning mampu mengangkut 50 unit pesawat jet tempur Shen Yang J-15 Flying Shark (Hiu Terbang). Jet tempur ini berkemampuan sebanding dengan Jet Tempur Amerika Serikat jenis F-18.
Dan sebagai perkembangan teknologi untuk Angkatan Darat China,pemerintah China kini juga telah memiliki sejumlah rudal jarak jauh yang berkode DF-21D. Rudal ini dapat diluncurkan dari truk khusus, sehingga dapat dimobilisasi dengan cepat. Pihak barat menjulukinya sebagai Carrier Killer.
Disamping itu, secara rahasia, China diketahui tengah menyiapkan sejumlah kapal perusak anti deteksi radar yang masing-masing berukuran 8 ribu ton dan sejumlah kapal selam nuklir serta sejumlah kapal peluncur kendaraan amphibi.
Kabar terbaru menyatakan bahwa China baru saja meluncurkan kapal penjelajah baru berukuran 36 ribu ton bernama Bahai Sea Green Pearl yang mampu mengangkut 2 ribu prajurit beserta 300 kendaraan tempurnya. Dalam hal ini China menyatakan bahwa kini mereka siap mendukung misi keamanan PBB meskipun pasukan mereka harus berada di pedalaman Afrika atau Amerika Selatan.
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini, sistem informasi militer dan pemerintahan Amerika Serikat 80% mengandalkan satelit dan GPS. Sementara itu, China diketahui tengah mengembangkan sejumlah satelit mikro yang mampu bertindak sebagai pesawat kamikaze sehingga mampu merontokkan satelit manapun yang dipandang sebagai bahaya bagi China dengan cara menabrakkan diri ke satelit lawan. Disamping itu di permukaan bumi pun China tengah mengembangkan sejumlah senjata laser yang dapat melelehkan satelit manapun yang dianggap sebagai musuh yang melintas di wilayah udara China.
Kolonel Senior Yao Yun Zhu dari Chinese Academy of Military Science menyatakan bahwa kini Amerika Serikat bukanlah satu-satunya negara dengan kekuatan super power di ruang angkasa. China tengah menyiapkan pengiriman lebih dari 100 satelit militer dan sipil dalam dekade ini dengan menggunakan pesawat ruang angkasa pengirim tanpa awak dan dapat dipakai ulang. Pesawat ruang angkasa tersebut bernama Shen Long.
Dalam hal perang Cyber, China juga mengembangkan suatu sistem yang disebut sebagai Informationized Warfare (Peralatan Perang Sistem Informasi). Jika Amerika Serikat memiliki Cyber Command, China kini tengah melatih sejumlah 130.000 personil untuk perang sistem informasi.
Sementara
itu, minggu lalu, Angkatan Laut Amerika Serikat telah selesai
melaksanakan uji penempatan pesawat X-47B di kapal induk bertenaga
nuklir kelas Nimitz USS Harry S Truman. X-47B adalah pesawat jet tempur
tanpa awak (Unmanned Combat Air System / UCAS) buatan Northrop Grumman
Amerika Serikat.
Uji coba ini dimulai tanggal 26 November 2012 yang lalu. Dalam uji coba kali ini masih belum meliputi tes lepas landas dan mendarat di kapal induk tersebut. Uji coba kali ini antara lain bertujuan melakukan pengetesan tata cara pengangkutan dan penempatan pesawat khusus ini di kapal induk, penarikan di geladak dengan traktor pemindah, pengarahan posisi dengan kontrol operator menggunakan katrol, dan pengetesan sistem digital mesinnya dalam area yang dipenuhi gelombang elektromagnet.
Uji coba ini dimulai tanggal 26 November 2012 yang lalu. Dalam uji coba kali ini masih belum meliputi tes lepas landas dan mendarat di kapal induk tersebut. Uji coba kali ini antara lain bertujuan melakukan pengetesan tata cara pengangkutan dan penempatan pesawat khusus ini di kapal induk, penarikan di geladak dengan traktor pemindah, pengarahan posisi dengan kontrol operator menggunakan katrol, dan pengetesan sistem digital mesinnya dalam area yang dipenuhi gelombang elektromagnet.
Kembali
ke pembahasan teknologi militer China dan Amerika Serikat, kedua negara
ini sama-sama memiliki persenjataan nuklir. Tetapi kedua belah pihak
diperkirakan tak akan menggunakan itu semua karena kedua belah pihak
sama-sama mengetahui bahwa penggunaan senjata nuklir adalah sama saja
dengan bunuh diri, mengingat efek senjata nuklir tidak hanya
menghancurkan lawan tetapi radiasinya juga dapat menghantam diri sendiri
dan pihak lain yang tidak terlibat.
Dan hingga saat ini, tak satupun negara di dunia ini memiliki kesiapan cukup untuk menghadapi perang nuklir. Walau pun semua negara pemilik senjata nuklir juga telah membangun bunker-bunker tahan radiasi nuklir, tak satu pun bunker-bunker tersebut terjamin 100% aman dari radiasi radio aktif. Dan bunker-bunker tersebut juga tak akan mampu menampung semua warga negara pemilik senjata-senjata nuklir tersebut. Sehingga, justru yang menjadi kekhawatiran Amerika Serikat adalah persenjataan-persenjataan non nuklir pihak China.
Memang saat ini Amerika Serikat dan China terikat dalam banyak kesepakatan perdagangan dan investasi. Tetapi seperti di uraikan sebelumnya, akan selalu ada kemungkinan kedua pihak ini dapat memiliki kepentingan yang saling berseberangan, dan ini bersifat sangat riskan meskipun kedua pemerintahan menyatakan bahwa perselisihan yang mungkin terjadi antar dua negara akan menimbulkan efek merugikan yang sangat besar bagi kedua belah pihak sehingga mereka akan selalu berusaha menghindari konfrontasi langsung.
Mungkin itu juga sebabnya saat sejumlah laporan intelijen menunjukkan bahwa pesawat mata-mata Iran RQ-170 yang jatuh di perbatasan Iran baru-baru ini ternyata dibuat dengan bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan China, pemerintah Amerika Serikat memilih untuk tidak banyak berkomentar.
Memang dalam banyak hal Amerika Serikat perlu sangat berhati-hati dalam menghadapi China. Karena, berbeda dengan Uni Soviet dulu yang merupakan gabungan dari banyak negara-negara komunis yang terpaksa bersatu dalam Persatuan Soviet dan terdiri dari banyak ras suku bangsa sehingga relatif mudah dipecah-belah. China sejak zaman dahulu adalah negeri tunggal yang secara ras cukup homogen.
Selain itu, di Amerika Serikat sendiri sejak zaman koboy sudah banyak orang-orang keturunan China yang sulit dibedakan mana yang keturunan China Sosialis dan mana yang Kapitalis. Berbeda dengan Negara China, dimana keberadaan orang kulit putih sangat mudah di tandai.
Sumber : Tulisan Peter W.Singer di www.popularscience.com dan tulisan David Szondy di www.gizmag.com. Gambar-gambar peralatan militer China karya Nick Kaloterakis di www.popularscience, foto pesawat X-47B merupakan properti US Navy di www.gizmag.com.
Dan hingga saat ini, tak satupun negara di dunia ini memiliki kesiapan cukup untuk menghadapi perang nuklir. Walau pun semua negara pemilik senjata nuklir juga telah membangun bunker-bunker tahan radiasi nuklir, tak satu pun bunker-bunker tersebut terjamin 100% aman dari radiasi radio aktif. Dan bunker-bunker tersebut juga tak akan mampu menampung semua warga negara pemilik senjata-senjata nuklir tersebut. Sehingga, justru yang menjadi kekhawatiran Amerika Serikat adalah persenjataan-persenjataan non nuklir pihak China.
Memang saat ini Amerika Serikat dan China terikat dalam banyak kesepakatan perdagangan dan investasi. Tetapi seperti di uraikan sebelumnya, akan selalu ada kemungkinan kedua pihak ini dapat memiliki kepentingan yang saling berseberangan, dan ini bersifat sangat riskan meskipun kedua pemerintahan menyatakan bahwa perselisihan yang mungkin terjadi antar dua negara akan menimbulkan efek merugikan yang sangat besar bagi kedua belah pihak sehingga mereka akan selalu berusaha menghindari konfrontasi langsung.
Mungkin itu juga sebabnya saat sejumlah laporan intelijen menunjukkan bahwa pesawat mata-mata Iran RQ-170 yang jatuh di perbatasan Iran baru-baru ini ternyata dibuat dengan bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan China, pemerintah Amerika Serikat memilih untuk tidak banyak berkomentar.
Memang dalam banyak hal Amerika Serikat perlu sangat berhati-hati dalam menghadapi China. Karena, berbeda dengan Uni Soviet dulu yang merupakan gabungan dari banyak negara-negara komunis yang terpaksa bersatu dalam Persatuan Soviet dan terdiri dari banyak ras suku bangsa sehingga relatif mudah dipecah-belah. China sejak zaman dahulu adalah negeri tunggal yang secara ras cukup homogen.
Selain itu, di Amerika Serikat sendiri sejak zaman koboy sudah banyak orang-orang keturunan China yang sulit dibedakan mana yang keturunan China Sosialis dan mana yang Kapitalis. Berbeda dengan Negara China, dimana keberadaan orang kulit putih sangat mudah di tandai.
Sumber : Tulisan Peter W.Singer di www.popularscience.com dan tulisan David Szondy di www.gizmag.com. Gambar-gambar peralatan militer China karya Nick Kaloterakis di www.popularscience, foto pesawat X-47B merupakan properti US Navy di www.gizmag.com.
Pesawat tanpa awak Amerika X-47B
http://lemjiantek.mil.id/article-466-kemampuan-teknologi-militer-china.html
Penulis : Drs.Simon Arnmold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.