Pemerhati
masalah Laut Timor Ferdi Tanoni menegaskan sungguh sangat keliru jika
Indonesia berencana menjalin kerja sama di bidang minyak dan gas dengan
Timor Leste (TL), karena migas yang diklaim negara tersebut adalah milik
Indonesia.
"Migas yang diklaim Timor Leste itu sesungguhnya
milik rakyat Indonesia yang ada di Timor bagian barat Nusa Tenggara
Timur (NTT) yang harus dirundingkan kembali secara trilateral bersama
Australia untuk menetapkan batas maritim yang jelas dan permanen
berdasarkan konvensi hukum internasional," kata Tanoni di Kupang, Selasa
(8/5).
Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB)
menyampaikan pandangan tersebut berkaitan dengan agenda kunjungan
kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke wilayah bekas jajahan
Portugis itu dalam waktu dekat.
Salah satu agenda yang akan
dibicarakan dalam kunjungan kenegaraan tersebut, menurut Menko
Perekonomian Hatta Rajasa kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/5),
menjalin kerja sama di bidang minyak dan gas antara kedua negara.
"Timor Leste sedang kembangkan sektor migas dan mengundang kita untuk
investasi. Kita mau masuk ke situ," kata Rajasa dan menambahkan kerja
sama bidang migas yang ditawarkan Timor Leste adalah bagian paket kerja
sama ekonomi terpadu (integrated economic development).
Dalam
paket tersebut, jelasnya, Timor Leste juga akan menawarkan peluang kerja
sama pengembangan jaringan infrastruktur yang nantinya akan
menghubungkan dan mendukung koridor MP3EI kawasan tersebut.
"Timor Leste akan kembangkan pelabuhan dan bandara, mereka minta
materialnya itu kita yang support," kata Rajasa yang juga Ketua Umum DPP
Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Tanoni yang juga penulis buku
Skandal Laut Timor, Sebuah Barter Politik Ekonomi Canberra-Jakarta itu
mengatakan perairan Laut Timor mengandung cadangan minyak bumi yang
sangat besar yang berbatasan langsung dengan wilayah RI dan Australia.
Menurut mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu, kekayaan
minyak dan gas (migas) di Laut Timor yang terletak di antara Timor Barat
Indonesia-Timor Leste dan Australia 85 persen wilayahnya telah
dikapling Australia dan Timor Leste.
Sementara, 15 persen
sisanya, kata Tanoni, masih belum jelas nasibnya karena sampai sejauh
ini perundingan batas laut antara Indonesia dan Timor Leste belum
dilaksanakan, bahkan seolah dilupakan begitu saja setelah wilayah bekas
provinsi ke-27 Indonesia itu menyatakan berpisah dengan NKRI melalui
referendum pada Agustus 1999.
"Banyak ladang minyak dan gas bumi
bertaburan di Laut Timor, tetapi telah dicaplok dan kemudian diklaim
sebagai yurisdiksi Australia dan Timor Leste, meskipun wilayah tersebut
juga merupakan bagian dari miliknya Indonesia," katanya. (Media
Indonesia).
Irman Well Kusnadye INDONESIA TIDAK TERTARIK MINYAK DISANA.... disini juga banyak & melimpah...!!!! emangnya #DISITU !
Fausto Henriques hahaha
bapak dulu jaman portugis anda tertidur dan tdk klaim, kok Timor-Leste
Merdeka punya Minyak sisela Timor anda klaim Iri ya Timor-Leste
Merdeka,,,...
Maubiro Fernandes ladang
Minyak dicelah timor adl milik pulau timor jadi mari kita bersama
membangun Timor-Raya (Penyatuan timor-barat & timor-timur)...viva
Repoblika Demokratika de Timor.
Danny N. Pinto lebih nnt gabung aja ma timor leste biar supaya kalian jg nikmati
Simon Arnold Julian Jacob Drs.Simon
Arnold Julian Jacob, di BLOG "ROTE PINTAR, saya muat 6 Peta, yaitu Peta
Asli Hinda Belanda dan Peta Asli Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa
Pulau Pasir (Ashmore Reef ) dalam Peta2 tersebut meniunjukkan bahwa
letak atau posisi Gugusan Pulau Pasir (Ashmore Reef) terletak di Utara
Garis Batas warna Merah, dan wilayah perairan Australia terletak di
Selatan Garis Batas Warna Merah tersebut. Dan itu artinya Gugusan Pulau Pasir
(Ashmre Reef) adalah wilayah Hinda Belanda, Dan ternyata, hingga RI
memperoleh Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Peta Asli Belanda itu
maupun Peta Asli Amerika Serikat itu Auistralia tidak pernah
berkeberatan atau mengklaim peta Hindia Belanda tersebut, oleh karena
memang benar Australia mengakui Gugusan Pulau Pasir adalah wilayah
Hindia Belanda. Bahwa penyerahan Gugusan Pulau Pasir ke Australia
adalah kesalahan Menlu Ali Alatas, yang saat membuat MOU 1974 dengan
Australia karena hanya didekte dan mendapat tekanan dari Australia,
yang nota bene, Ali Alatas tidak memgetahui secara pasti bahwa Gugusan
Pulau Pasir adalah wilayah Hindia Belanda dulu. Namun saat ini saya
membuktikan lewat Peta Asli Hindia Belanda dan Peta asli Amerika Serikat
di Blog saya yaitu BLOG "ROTE PINTAR" beberapa peta yang saya tunjukan
itu adalah Peta yang menunjukkan bahwa Gugusan Pulau Pasir adalah benar
wilayah Hindia Belanda dan sekarang adalah wilayah RI. Oleh karena itu
sebelum menentukan Garis Batas Perairan RI - Auistralia maka terlebih
dahulu Indonesia dan Australia selesaikan lebih dahulu Status Pulau
Pasir. Jika Australia berkeberatan maka Gugusan Pulau Pasir dinyatakan
sebagai wilayah Sengketa RI - Australia dan dapat diajukan ke Mahkamah
Internasional. Setelah selesai status Gugusan Pulau Pasir baru meningkat
kepada perundingan garis Batas RI - Australia. Saya sangat yakin
Indonesia bisa menang dan Pulau Pasir itu diserahkan kembali dari
Australia ke Indonesia., maka Garis Perbatasan RI - Australia adalah
dimulai dari Gugusan Pulau Pasir ke Selatan dengan Auistralia. Jadi
Peta2 yang saya kemukakan tersebut adalah patokan sebagai dasar
perjuanagn Ri dgn Australia. Bila perlu saya juga dilibatkan dalam
perjanjian dengan Australia tersebut. Terima kasih, saya : Drs.Simon
Arnold Julian Jacob- Alamat : Jln.JAMBON i/414J Kricak - Jatimulyo Rt.10
- Rw.03 - Jogjakarta -- HP.082135680644.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.