Mooring Buoy sebagai penyelamat terumbu karang |
|
|
|
Ditulis oleh Ibnu Faizal |
Meningkatnya aktivitas wisata bahari khususnnya kegiatan penyelaman
memberikan efek positif dan negatif terhadap ekosistem terumbu karang
sebagai objek penyelaman. Efek positif yang dihasilkan seperti
meningkatnya penghasilan serta pemasukan warga di sektor ekonomi karena
adanya kegiatan pariwisata yang berjalan di daerah mereka. Namun,
bertambahnya jumlah wisatawan penyelam yang melakukan penyelaman di
suatu daerah juga bisa berakibat negatif seperti bertambahnya tekanan
terhadap kondisi terumbu karang akibat penurunan jangkar di lokasi
penyelaman oleh kapal/perahu.
Untuk meminimalisir dampak tersebut maka diperlukan pemasangan mooring buoy di lokasi-lokasi dimana kapal/perahu wisata sering menurunkan jangkar mereka. Pemasangan mooring-buoy
di lokasi-lokasi penyelaman dilakukan untuk meminimalisir kerusakan
terumbu karang akibat penurunan jangkar yang tidak ramah lingkungan.
Dengan adanya mooring-buoy , maka kapal atau perahu dapat menambatkan kapal/perahunya di mooring-buoy tanpa harus melemparkan jangkarnya lagi.
Proses pembuatan mooring buoy secara sederhana bisa dilakukan
dengan menggunakan alat dan bahan yang berada disekitar kita, seperti
yang sudah dilakukan oleh Rubiah Tirta Dive (RTD) di Pulau Weh, Nanggroe
Aceh Darussalam. Proses pembuatan mooring buoy menggunakan alat dan bahan yang tergolong sederhana serta mudah untuk didapatkan seperti drum dan ban bekas sebagai mooring.
Tahapan-tahapan dalam pembuatan dan pemasangan mooring buoy adalah seperti berikut:
Lokasi yang akan ditanamkan mooring buoy juga harus diketahui
kedalaman serta selisih ketinggian pasang-surutnya karena berkaitan
dengan panjang tali penghubung yang dibutuhkan dari mooring didasar laut dengan buoy yang berada dipermukaan. Arus laut juga harus diperhatikan untuk memperkirakan massa (berat) mooring yang diperlukan.
Pemasangan mooring buoy ini akan mengurangi tekanan terhadap
ekosistem terumbu karang karena jumlah jangkar yang diturunkan langsung
akan berkurang dikarenakan para nelayan hanya perlu menambatkan tali
perahu/kapal nya di mooring buoy. Dengan begitu kelestarian terumbu
karang bisa kita jaga.
DAFTAR ACUAN: |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.