Monday, September 14, 2009
Penggantian Dua Pesawat Tempur Mendesak
JAKARTA
- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara meminta penggantian
dua pesawat tempur, yakni OV-10 Bronco dan Hawk MK-53 tidak tertunda.
"Secara
operasional sudah mendesak," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU
Marsekal Pertama Bambang Soelistyo di Jakarta, pekan lalu.
Bambang
menanggapi rencana Departemen Pertahanan (Dephan) yang hingga 2011
belum akan melakukan pengadaan senjata strategis ber-budget besar
seperti pesawat tempur dan kapal selam.
Dia berharap, pengadaan pesawat bisa dikecualikan. "Karena tinggal proses akhir," katanya.
Pemerintah
sudah mengalokasikan US$400 juta (sekitar Rp4 triliun) guna mengganti
dua skadron pesawat pemukul tersebut. "Tinggal menunggu persetujuan
Departemen Keuangan (Depkeu) menggunakan kredit ekspor yang mana,"
katanya.
Bronco sudah dikandangkan sejak medio 2007 lalu. Matra
udara sudah merekomendasikan Super Tucano dari Brasil untuk menggantikan
Bronco.
Sedangkan enam unit MK-53 yang ada, hanya dua unit yang
kondisinya siap terbang. Ketersediaan suku cadang yang makin sulit
mengakibatkan tingkat kesiapan MK-53 makin menurun. "2011 sudah tidak
bisa dipakai lagi," kata Bambang.
Untuk pengganti MK-53, TNI AU
mengaku masih menggodok berbagai jenis pesawat. Setidaknya terdapat lima
alternatif, yakni, L-159B dari Republik Ceko, Yak-130 dari Rusia,
Aermacchi M346 asal Italia, Chengdu FTC-2000/JL-9 dari China, dan B-50
asal Korea.
"Akan dipilih dua untuk diajukan ke Dephan," kata dia.
Mengenai
spesifikasi, Markas Besar AU menginginkan pesawat yang dipilih tidak
hanya untuk keperluan latihan. Pesawat juga harus bisa "berkelahi" agar
dapat mengantisipasi kehadiran pesawat asing.
Tawarkan Hercules
Pemerintah
Norwegia menawarkan empat pesawat angkut C-130 Hercules tipe H untuk
dibeli pemerintah Indonesia. Seluruh pesawat ditawarkan US$66 juta
(sekitar Rp660 miliar).
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) juga
menawarkan 34 Hercules. Satu pesawat dibanderol U$40 juta (sekitar Rp400
miliar). "Dephan telah meminta TNI AU mengkaji tawaran yang ada," kata
Bambang.
C-130H milik Royal Norwegian
Enam
Hercules dari AS itu merupakan pesawat yang sebelumnya diperuntukkan
bagi tiga negara di Asia dan Afrika. Namun, semua sebelum dihibahkan ke
Indonesia telah mengalami perbaikan dan modifikasi. Sebelumnya, AS
menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H
dan J untuk Indonesia.
Bantuan berupa potongan harga dengan
menggunakan fasilitas Foreign Military Financing (FMF) dan bantuan suku
cadang bagi pesawat angkut berat Hercules. Australia menawarkan Hercules
Tipe J, namun pesawat dari Australia masih jangka panjang, kendati
prosesnya sudah dilaksanakan sejak sekarang, namun realisasinya masih
lama.
Hingga kini Indonesia memiliki satu skadron C-130 Hercules
berbagai tipe, yakni C-130 Hercules VIP, C-130 H/HS, C-130 B/H dan C-130
BT dengan tingkat rata-rata kesiapan 60 persen atau sekitar sembilan
unit.
Meskipun telah puluhan tahun, TNI AU tetap menggunakan dan
memelihara C-130 Hercules melalui perawatan terjadwal service life
extension programmed (SLEP), inspection repair as necessary (IRAN), dan
program retrofit dengan biaya 51 juta dolar AS untuk empat pesawat agar
dapat bertugas lebih lama lagi yakni sekitar 15 tahun.
"Kini dari
empat Hercules yang menjalani peremajaan di Singapura, dua telah
selesai, dan dua sisanya masing-masing diremajakan di Singapura dan Depo
Pemeliharaan 10 TNI AU," demikian Imam..
Sumber : JURNAS
Diposkan oleh
dsofandi
di
8:41 AM
Label:
DEPHAN RI,
Pesawat Latih,
Pesawat Patroli,
TNI-AU
http://alutsista.blogspot.com/2009/09/penggantian-dua-pesawat-tempur-mendesak.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.