alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Senin, 25 Mei 2015

TSUNAMI EARLY WARNING SYSTEM BERPACU MENYELAMATKAN NYAWA MANUSIA

Jumat, 19 September 2008

Tsunami Early Warning System Berpacu menyelamatkan nyawa manusia

Tsunami telah menelan korban ribuan nyawa manusia. Upaya peringatan dini terhadap terjadinya tsunami telah mulai dikembangkan, teknologi dan peran aktif masyarakat merupakan kunci utama Tsunami Early Warning System.
Tsunami diartikan sebagai salah satu fenomena alam yang berupa gelombang besar dengan kecepatan hingga 900 km/jam di laut dalam dan 40 km/jam ketika mendekati daratan. hal berakibat terjadinya pengangkatan air laut yang sangat tinggi ketika mendekati daratan.

Negara rawan tsunami

Secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama yaitu, lempeng indo-australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga merupakan titik pertemua antara lempeng mikro Philipina dan lempeng mikro Carolina. Oleh karena posisi itulah Indonesia menjadi Negara yang sangat rawan terjadi bencana gempa bumi.
Kombinasi antara Negara rawan gempa bumi dengan wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh laut yang sangat luas, serta diapit oleh dua samudra yaitu samudra hindia dan pasifik, menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan-pula terhadap terjadinya tsunami.

Dalam kurun waktu 1629 hingga 2004, telah terjadi 110 kali tsunami di kepulauan Indonesia. 100 kali tsunami (91%) diakibatkan oleh gempa tektonik di laut, 9 tsunami (8%) akibat dari aktifitas gunung berapi di bawah laut dan satu tsunami (1%) diakibatkan oleh longsor di bawah laut. Dua tsunami besar terakhir terjadi di pantai Pangandaran dan Pulau Buru pada pertangahan tahun 2006.
“Sebagai negara yang rawan tsunami, Indonesia rata-rata dalam dua tahun terjadi satu kali tsunami, namun pada dua tahun terakhir sejak terjadi tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 cenderung mengalami peningkatan, tahun ini saja sampai dengan bulan juli telah terjadi dua kali tsunami yang besar dan menelan korban tidak sedikit” kata Pariatmono, Asisten deputi urusan analisa kebutuhan IPTEK, Kementerian negara riset dan teknologi republic Indonesia, ditemui proyeksi di kantornya.

Lebih lanjut Pariatmono menjelaskan bahwa tsunami yang terjadi umumnya diakibatkan oleh adanya gempa di laut. Terdapat tiga persyaratan utama gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami. Pertama, gempa berkekuatan lebih dari 6,3 scala richter. Kedua, gempa terjadi di laut. Ketiga, epicenter gempa berada kurang dari 70 km di bawah permukaan laut.

Tsunami early warning system
Ribuan nyawa manusia telah menjadi korban tsunami. Seperti yang terjadi di Aceh maupun pangandaran. Dari kedua tsunami tersebut, timbulnya korban hingga ratusan ribu jiwa lebih disebabkan karena penduduk di sekitar pantai tidak mengetahui akan adanya tsunami.

“Sebab utama timbulnya korban jiwa pada saat terjadi tsunami karena tidak ada peringatan apapun dari pihak yang berwenang kepada masyarakat,” kata pariatono. “berdasarkan pengalaman itu maka pemerintah saat ini mulai concern membuat sebuah scenario peringatan dini terhadap terjadinya tsunami,” imbuhnya.
System peringatan dini ini dikenal dengan istilah tsunami early warning system (TEWS). Menurut Pariatmono, TEWS merupakan sebuah system peringatan dini terjadinya tsunami yang sangat komplek yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh sebuah instansi, bahkan tidak untuk sebuah negara. TEWS melibatkan banyak pihak terkait dan juga melibatkan teknologi yang tidak sederhana.

Dart Buoy
Perangkat teknologi utama yang dipergunakan dalam TEWS adalah Dart Buoy dan tide gauge. Pada perangkat dart buoy dilangkapi beberapa komponen yang juga tak kalah pentingnya. Dart buoy terbagi dalam dua perangkat utama yaitu perangkat yang diletakkan (terapung) dipermukaan air laut berupa menara dan perangkat yang diletakkan di dasar laut berupa peralatan sensor.
Peralatan sensor yang diletakan di dasar laut dengan kedalaman 6000m disebut dengan tsunamater. Di sini terdapat sensor yang terdiri dari seismometer dan accelerometer, kedua alat ini berfungsi mendeteksi terjadinya gempa di bawah permukaan laut. Seismometer mengukur kecepatan gempa sedangkan accelerometer mengukur percepatan gempa tersebut. Dilengkapi dengan CPU, baterai, transducer, glass ball flotation, bottom pressure recorder dan signal flag, perangkat ini memiliki tinggi 75 m. untuk menjaga perangkat ini tetap berada di dasar laut dan tidak hanyut terbawa arus, alat ini dilengkapi dengan pemberat atau anchor seberat 720 lbs.

Perangkat kedua adalah menara dengan tinggi 2.5 m yang diletakkan mengapung diatas permukaan air laut. Peralatan ini terdiri dari disk buoy berdiameter 2.5 m dengan berat kurang labih 4.2 ton. Di atas disk buoy sebuah menara baja dengan tinggi 2.5 m. di menara ini terdapat beberapa perangkat lain. Pertama, master control unit yang berfungsi untuk mengotrol kinerja dari perangkat yang lainnya. Kedua, radio frequency modem yang berfungsi untuk merubah sinyal data yang diperoleh dari sensor menjadi sinyal frekuesi radio.

Ketiga, antenna radio frequency (RF) yang berfungsi memancarkan sinyal RF dari modem RF ke satelit. Selaian itu juga dilengkapi dengan dua buah GOES antenna yang juga berfungsi mengirim dan menerima sinyal dari satelit GOES. Perangkat keempat yang berada dipermukaan air laut adalah antenna Global positioning System (GPS) untuk memantai posisi dari dart buoy itu sendiri.
Pada disk buoy bagian bawah yang terendam di bawah permukaan laut sedalam 1.8 m terdapat dua buah transducer yang berfungsi menerima sinyal dari transducer tsunameter.

Sama halnya Tsunameter yang diletakkan di dasar laut, untuk menjaga dart buoy tidak mudah bergeser dari tempatnya, dengan dihubungkan dengan rangkaian rantai dan nylon dart buoy diberikan beban seberat 6850 lbs.
Terdapat beberapa pilihan sensor yang ada pada dart buoy yaitu, sensor angin, barometric pressure, sensor konduktifitas dan temperature permukaan air dan temperature udara dan kelembaban di atas permukaan air laut.
Selaian dart buoy, perangkat tide gauge yang umumnya dipergunakan untuk memantau tinggi rendahnya pasang surut dipantai juga sangat berperan penting pada scenario tsunami early warning system. Alat ini akan memberikan konfirmasi tentang terjadi atau tidaknya tsunami di pantai.

Kinerja alat
“Fungsi utama dari dart buoy adalah memantau perubahan permukaan air laut ketika terjadi gempa dan memberikan peringatan dini adanya ancaman tsunami, dan mengirim sinyal ke kantor BMG pusat atau wilayah,” kata Pariatmono.
Menurut pariatmono, pada saat terjadi gempa, seismometer dan accelerometer akan memantau kecepatan dan percepatan gempa yang terjadi. Ketika gempa yang terjadi telah memenuhi tiga syarat terjadinya tsunami maka sinyal yang dikirim oleh transducer tsunameter akan memicu fungsi tsunami mode berkerja. Melalui RF modem, RF antenna dan GOES antenna sinyal dikirim ke satelit dan diteruskan ke kantor BMG pusat dan akan memberikan warning terjadinya tsunami. Sinyal yang dikirimkan ini akan dicek silang dengan sinyal dari dart buy dan tide gauge.

“Waktu antara terjadinya ancaman tsunami dan sinyal yang diterima oleh kantor BMG pusat dan wilayah (tsunami warning center) adalah realtime, sehingga diharapkan dengan cepat pula, peringatan ini disampaikan kepada pihak-pihak terkait untuk disampaikan ke masyarakat”, jelas pariatmono “saat ini di indonesia diperlukan 22 perangkat tsunami early warning system yang dipasang pada 22 titik rawan tsunami dan membutuhkan dana sebesar 1.2 trilyun rupiah,” imbuhnya.

Masyarakat sadar tsunami
Pariatmono menambahkan bahwa dalam scenario tsunami early warning system yang tengah dirancang dan segera akan dilaksanakan oleh pemerintah, semua perangkat teknologi ini merupakan satu bagian kecil dari seluruh rangkaian scenario. Bahkan bisa dibilang bagian paling mudah untuk dilakukan. Satu bagian paling utama yang sangat menentukan keberhasilan dari TEWS adalah membentuk budaya masyarakat di daerah rawan tsunami agar meraka lebih sadar dan waspada akan ancaman tsunami.
Menciptakan kesadaran akan tsunami pada masyarakat bukanlah hal yang mudah, semua upaya harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait terutama pihak-pihak yang dapat secara langsung berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga akhirnya pada saat terjadi tsunami, masyarakat akan lebih siap menghadapi dan tahu bagaimana harus menyelamatkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.