Sasando, Alat Musik Khas Pulau Rote
SASANDO ROTE SAAT INI SUDAH GO INTERNASIONAL
Saat di Kupang kemarin, saya bersama kawan yang lain diajak oleh seorang
teman yang berdomisili di Kupang, untuk mengunjungi suatu tempat.
Informasi dari teman, tempat tersebut merupakan salah satu pusat
pembuatan Sasando, alat musik khas Pulau Rote, sekaligus tempat untuk
kita bisa belajar memainkan alat musik tersebut. Tentunya saya semangat
banget donk, karena memang belakangan, saya lebih tertarik pada
wisata-wisata budaya daripada sekadar wisata alam.
Sasando, alat musik tradisional khas Pulau Rote, NTT |
Sasando merupakan alat musik petik khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Di Pulau Rote, istilah sasando sering disebut sasandu yang berarti alat yang bergetar atau berbunyi, sedangkan di Kupang disebut Sasando. Cara memainkan alat musik ini dengan dipetik. Bahan pembuat sasando secara keseluruhan terbuat dari pohon-daun lontar, bambu, kecuali dawai yang terbuat dari kawat halus seperti senar string. (sumber)
Setelah menghabiskan waktu sekitar 10 menit naik mobil, sampailah saya di toko sekaligus tempat kursus Dalek Esa
yang letaknya di daerah Oi Sapa, Kupang. Begitu masuk ke rumah kayu
berbentuk rumah panggung tersebut, saya langsung dikenalkan pada To'o
Zaka. Lengkapnya Zakarias Ndaong. To'o adalah panggilan untuk paman
(kalau tidak salah). Jadi, saya panggilnya cukup To'o Zaka saja.
To'o Zaka ini adalah pemilik sekaligus pelatih di tempat kursus Dalek
Esa. Beliau sudah seringkali melakukan pertunjukan alat musik Sasando di
berbagai event, termasuk juga ternyata beliaulah pemain Sasando yang
pernah saya temui saat menginap di hotel Swiss BelInn-Kristal, Kupang, satu tahun yang lalu.
Udah mirip dengan To'o Saka tidak gaya saya? |
Dari beliau, saya mendapat informasi bahwa ternyata banyak juga
orang-orang dari luar NTT yang menyengaja datang kesana untuk berlatih
Sasando. Bahkan tak jarang pula ada yang dari luar negeri. Untuk sekali
berlatih, dengan waktu kurang lebih 2 jam, To'o Zaka menetapkan tarif
Rp. 150.000,- Kata beliau, untuk orang yang sudah bisa bermain gitar,
akan sangat membantu saat belajar memainkan Sasando. Cukup 3-4 kali
pertemuan, biasanya murid-muridnya sudah lancar membawakan satu hingga
dua lagu.
Selain tempat kursus, Dalek Esa ini juga menjual berbagai jenis Sasando,
mulai dari Sasando Main, yang artinya sasando khusus untu dimainkan,
serta Sasando Hias, yang biasanya ukurannya beraneka ragam dan hanya
diperuntukkan sebagai hiasan. Untuk Sasando Main, harganya bisa sampai
jutaan, saya lupa tepatnya. Sedangkan Sasando hias, harganya beragam
bergantung ukuran, mulai dari Rp. 100.000,-
Saat saya disana, saya request satu lagu khusus untuk dimainkan oleh
To'o Zaka. Dan beliau tepat sekali, memainkan Kokoronotomo, salah satu
lagu Jepang favorit saya. Petikan sasando yang sangat merdu dan cantik
langsung menghiasi ruang dengar. Rasanya saya betah berlama-lama disana
sambil mendengarkan alunan merdu tersebut. Tapi ya gak bisa laah,.
bayaarr bayaaarr.. hehehehe.. *ups
Bermain musik Sasando, kurang lengkap rasanya jika tidak menggunakan
Ti'i Langga. Ini adalah topi khas pulau Rote, yang selalu dikenakan saat
To'o Zaka melakukan pertunjukan Sasando.
Ti’i Langga adalah topi tradisional orang Rote. Topi yang konon ceritanya mirip seperti sombrero di Meksiko adalah pelengkap busana tradisional kaum laki-laki. Topi ini dipakai saat acara-acara budaya ataupun momen-momen lainnya. Dalam momen tertentu, Ti’i Langga juga bisa dipakai oleh perempuan, misalnya saat foti (salah satu tarian tradisional yang umumnya dimainkan oleh laki-laki). Ciri khas topi ini adalah adanya ‘antena’ tepat di bagian atas topi tersebut. Model topinya pun unik dan beraneka ragam dan biasanya sesuai dengan selera pembuatnya. Bahan dasar Ti’i Langga adalah daun lontar yang sudah dikeringkan. Keunikan dan memiliki nilai eksotik menjadi cindera mata pilihan bagi para pelancong. Ciri khas lainnya, Ti’i Langga menjadi hiasan dinding orang Rote. (sumber)
Senang sekali rasanya bisa berkesempatan mengunjungi Dalek Esa serta
mengobrol dengan To'o Zaka, bercerita banyak tentang kebudayaan
Indonesia yang luar biasa dan tidak ada habisnya. Karena waktu sudah
terlampau larut, jadi saya memutuskan untuk pulang. Saya memang tidak
membeli cindera mata sama sekali dari sana, karena memang sasando hias
sedang kosong stoknya, namun mengobrol dengan To'o Zaka serta
mendengarkan beliau memainkan Sasando, jadi salah satu kenangan dan
oleh-oleh tersendiri untuk saya.
http://www.my-armae.com/2014/09/sasando-alat-musik-khas-pulau-rote.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.