alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Kamis, 29 Januari 2015

ALAT PERDAMAIAN DUNIA -- ALAT PERANG DILEBUR MENJADI ALAT PERTANIAN DUNIA

Alat Perdamaian Dunia :
“Alat-Alat Perang Dilebur menjadi Alat Pertanian Dunia”
Oleh  : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Pengantar :

Gambaran Perbandingan Besarnya biaya untuk Militer dan dana untuk Melinium MDGs (Millenium Development Goals/Tujuan Pembangunan Millenium). Pemerintah Barack Obama memandang kelaparan kronis sebagai prioritas utama kebijakan Luar Negeri AS. Negeri lain bergabung bersama AS dalam upaya ini. Negara-negara industri utama telah menjanjikan lebih dari ASD.22 miiliar selama 3 tahun untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang menjadikan pertanian sebagai ujung tombok utama 

Salah satu kuncinya adalah negara kaya memenuhi janjinya memberi 0,7 persen (PDB) Produk Domistik Brutonya untuk pembangunan di negara-negara berkembang.  Tetapi itu tidak pernah  dipenuhi. Negara AS, hanya memberi 0,16 persen PDB, padahal menggunakan 5 persennya sekitar 450 miliar dollar AS---Red) untuk militer. (Prof DR.Jeffry D,Sachs, Kompas, 4-8-2005)

Mereka ingin membeli keamanan, tetapi mengesampingkan akibat lebih dalam dari ketidakstabilan global dengan hanya mengalokasikan 1/30 (sepertiga puluh) dari jumlah itu (15 miliar dollar AS)—(Red) untuk pembangunan di negara dengan kemiskinan ekstrem.  Tidak ada keamanan tanpa pembangunan. Ini penting diketahui negara kaya supaya mau memenuhi komitmennya.Proyek Milenium berusaha mengikat negara maju untuk itu.

Proyek Borgen menunjuk pimpinan Amerika memberikan AS$ 230 miliar per tahun kepada kontraktor militer, dan hanya AS$ 19 miliar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Pembangunan Melinium PBB untuk mengakhiri kemiskinan parah sebelum 2025 Dana militer untuk persenjataan yang pada tahun l995 diharapkan dapat dikurangi dari 900 miliar dollar As, tidak terwujud. Pupus pula harapan menggunakan 125 miliar dollar AS untuk meningkatkan kesejahteraan dunia. Malah dana persenjataan bertambah. Perang besar justru terjadi pada awal abat ke-21, khususnya setelah AS memberikan defenisi sepihak tentang terorisme.

Alat-Alat Perang Dilebur Menjadi Alat Pertanian Dunia Guna kemakmuran dan perdamaian  dunia dimasa depan dalam sektor  pertanian maka, alangkah baiknya : Semua Alat-alat perang dan biaya perang yang digambarkan seperti tertera diatas, yang saat ini dipergunakan untuk membunuh sesama manusia, sebaiknya alat-alat perang tersebut dilebur menjadi alat pertanian dunia untuk memerangi kemiskinan yang telah menelan ratusan juta jiwa, melebihi jumlah korban perang konvensional dalam Perang Dunia I dan II, karena kelaparan, kekurangan gizi, busung lapar; sakit-penyakit dan pengangguran.

Dan ini adalah ALAT PERDAMAIAN DUNIA SEJATI,  dimana semua umat manusia saling duduk berdampingan tanpa derita KEMISKINAN LAGI.
Alat-alat pertanian tersebut  supaya disebarkan ke seluruh pelosok Dunia Ketiga sebagai bantuan langsung fisik yang diperlukan dalam membangun sektor pertanian. Alat-alat  produksi pangan dunia, tersebut untuk penuntasan kemiskinan dimana-mana, terutama negara-negara Dunia Ketiga seperti di Asia dan Afrika dan Amerika Latin.

Berikanlah alat-alat pertanian tersebut  untuk mereka mencari dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri, dan mengurangi ketergantungan bahan makanan yang selama ini sangat bergantung pada pemerintah maupun bantuan luar negeri.Karena perang, manusia kehilangan nyawa dan harta benda, serta konflik berkepanjangan antarnegara, penyebab utama kemiskinan dan kelaparan, kematian, sehingga menjauhkan manusia dari sifat kemanusiaan yang beradab dalam menciptakan perdamaian dunia.

Bantuan selama ini kepada negara miskin pada umumnya :
·         berupa bahan makanan,
·         obat-obatan untuk kesehatan,
·         maupun dana berupa pinjaman.
Bentuk bantuan begini sebenarnya hanya menghilangkan kelaparan sesaat saja.  Namun setelah habis persediaannya akan kembali lagi mengalami kemiskinan kronis/ekstrim seperti sediakala, sehingga pola bantuan bentuk ini tidak pernah menuntaskan kemiskinan hingga kapan pun, dimana saja dan kapan saja.

Bila berbicara tentang masalah pertanian berarti, Awalnya dimulai dari modal pokok petani yang paling minim adalah, “jenis dan jumlah alat petrtanian” yang dipakai untuk mengolah lahan pertanian. setelah itu baru mesalah kedua, adalah ----lokasi dan luas  lahan yaitu menyangkut lahan kering atau lahan basah, dan ketiga adalah tersedianya bibit unggul dan pupuk, dan tingkat kesehatan petani, permodalan serta ketrampilan petani dan bantuan modal kerja dan lainnya. 

Memperbanyak jalur irigasi dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada, sehingga akan menjangkau  lahan pertanian  potensial lainnya yang hingga kini masih menganggur tanpa berproduksi selain itu masih  dapat dimanfaatkan sumur bor disekitar lahan pertanian sebagai cadangan sumber air guna mengairi lahan pertanian yang sewaktu-waktu mengalami kekeringan hingga kini banyak sumber air kali/sungai yang mubazir mengalir ke laut secara percuma,   tanpa dialihkan sebagai sumber pengairan lahan pertanian dalam bentuk irigasi, kelengkapan data ini diperlukan untuk menentukan tingkat produksi dan produktivitas petani global untuk menghasilkan output minimal atau maksimal yang diharapkan,  yang menjadi faktor utama kelaparan dan kemiskinan yang terjadi. 

Berbagai wilayah pertanian dengan karakteristiknya tersendiri sesuai iklim, lingkungan atau faktor alam, sehingga akan mempengaruhi pula hasil yang didapat. Oleh karena itu penerapan suatu sistem pertanian yang baik dan berhasil, tentu disesuaikan dengan keadaan masing-masing wilayah dengan menyediakan sarana dan prasara yang berlainan pula sesuai kebutuhan petani. 

Mereka membutuhkan sarana dan prasarana kerja untuk mereka mencari makanannya sendiri, dan bukan memberi mereka makanan, untuk kemudian lapar lagi dan minta lagi. (Pola ini telah menghilangkan harga diri seseorang maupun sesuatu negara yang tidak mampu memberi makan pada  rakyatnya, dan hanya mampu menadahkan tangannya meminta belas kasih dari pihak lain; sangat-sangat memalukan). 


Ini berarti telah “keliru terapinya” atau dengan perkataan lain : “ hanya mereka  diberikan “Ikan” bukan “kail” Sungai-sungai yang ada belum optimal dimanfaatkan untuk pengairan atau irigasi bagi pertanian, sehingga banyak lahan yang potensial  (lahan tidur)  untuk pertanian basah masih terbengkalai. Ini berarti kita telah kehilangan sekian juta ton hasil pertanian yang diharapkan setiap tahunnya. Jika lahan kering dan gersang seperti Provinsi NTT yang miskin sungai, perlu dibangun waduk-waduk atau bendungan berskala besar dimana-mana guna menampung air hujan sebanyak mungkin yang dipergunakan untuk mengairi lahan pada musim kemarau. Untuk kepentingan tersebut perlu disurvei lokasi-lokasi tertentu untuk pembuatan waduk tadah hujan di berbagai wilayah. (Penulis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.