alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Kamis, 29 Januari 2015

STOK DUNIA TURUN PERAJIN TEMPE DIPERINGATKAN HARGA BAKAL NAIK DAN MARI MENIRU LANGKAH CINA

Stok Dunia Turun Perajin Tempe Diperingatkan
Harga Bakal Naik
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Dunia menghadapi penurunan stok biji-bijian yang sangat penting 
sebagai bahan makanan utama.

Penurunan stok itu ditandai dengan pertumbuhan konsumsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan produksi biji-bijian diseluruh dunia. Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Menko Perekonomian, Bayu Krisnamurti mengungkapkan hal itu dari London, Inggris, saat mengikuti Pertemuan Dewan Biji-bijian Internasional tahun 2009-2010, Rabu, 10-6-2009). Bayu menjelaskan, produk biji-bijian dunia diperkirakan turun 0,33 persen. Dari 1,727 miliar ton pada periode 2008-2009 menjadi 1,721 miliar ton pada periode 2009-2010.

Meskipun lebih tinggi 2 persen dibanding produksi periode 2007-2008, peningkatan produksi tersebut tidak mampu menutupi peningkatan konsumsi dunia, baik gandum, beras, jagung, maupun kedelai. Konsumsi biji-bijian diperkirakan naik 0,7 persen. Dengan demikian, stok dunia akan turun 15 juta ton, atau 4,6 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Selain stok yang turun, harga biji-bijian juga akan meningkat. Ini karena biaya angkutan laut naik, yakni dari 25 dollar AS atau sekitar 250.000 per ton pada Desember 2008 menjadi 40-50 dollar  per ton pada Mei 2009.

Kenaikan harga juga tercermin pada harga future, atau harga yang ditetapkan untuk pengiriman beberapa bulan setelah kontrak dibuat, yang juga naik. Menurut Guru Besar Ekonomi Pertanian Bustanul Arifin, perkiraan kenaikan harga komoditas biji-bijian sudah dapat diprediksi sejak Februari 2009. Kenaikan itu terutama karena stabilitas dan kondisi stok dunia. Di Indonesia, kata Bustanul, ada dua kelompok yang akan terpukul.

Pertama, importir gandum, karena ketergantungan mereka terhadap gandum impor mencapai 100 persen.

Kedua, impor kedelai karena kinerja produksi komoditas ini di dalam negeri kurang baik.“Selain itu, pelaku usaha di bidang komoditas tetap perlu mewaspadai spekulasi global.” Ujar Bustanul.

Turun naik

Kenaikan harga biji-bijian telah disampaikan oleh Dewan Biji-bijian Internasional (IGS). Harga beras sudah meningkat dari 537 dollar AS per ton pada 29 Mei 2009 menjadi 563 dollar AS per ton pada 5 Juni 2009 Adapun harga kedelai masih menurun dari 463 dollar AS per ton per 29 Mei 2009 menjadi 461 dollar AS per ton pada 5 Juni 2009. Meski stok biji-bijian dunia turun, menurut Bayu, hal itu tidak memengarui petani padi di Indonesia. Produksi beras Indonesia masih relatif baik.  Akan tetapi tidak demikian  halnya dengan konsumen, perajin tahu tempe, dan pengusaha pakan ternak. “Mereka akan terpengaruh, karena bahan baku tahu dan tempe akan turun drastis. Ini harus menjadi perhatian,” ujarnya. (Kompas, 11-6-2009).

Mari Meniru Langkah China

Sedia payung sebelum hujan.

Harga minyak saat ini sudah menyentuh 71 dollar AS per barrel. Jauh melejit dari 40 dollar AS per barrel pada Januari 2009. Harga minyak goreng yang sudah menyentuh Rp.10.000 per kg masih bakal naik. Kali ini pemerintah harus lebih siap mengantisipasinya. Harga komoditas kini terus bergerak naik. Kondisi ini memang sedikit membingungkan di tengah kdrisis global yang masih melanda Eropa dan Amerika Serikat. Namun, keseriusan negara maju menjalankan program  stimulus menjadi faktor yang kembali menggairahkan pasar saham. Spekulasi pun mulai menyerbu pasar komoditas. Peran kedelai di Argentina Maret 2009 lebih rendah 10 juta ton dari prediksi  awal 43 juta ton. Kondisi ini terjadi saat produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari Indonesia dan Malaysia memasok 87 persen CPO dunia sehingga stok kedua negara sangat memengaruhi psikologis pasar internasional.

Lebih liar

Walau ada harapan produksi segera membaik mulai Agustus nanti, kekhawatiran terhadap pergerakan harga masih mencuat.  Para pialang di bursa komoditas memanfaatkan masa ini untuk berspekulasi. Rugi besar akibat krisis keuangan semester II-2008 diperkirakan bakal memancing spekulan untuk bekerja  lebih keras kali ini. Mereka akan lebih agresif berspekulasi demi menutup kerugian tahun lalu. Dampaknya, pergerakan  harga komoditas berpotensi lebih liar daripada tahun 2007 dan 2008. Kenapa demikian?

Saat ini, hanya komoditas yang masih memiliki permintaan. Produk pertanian seperti CPO, kedelai, dan kanola, atau energi seperti batu bara, dan minyak mentah masih tetap laku dipasar karena dibutuhkan. Kecil kerugian orang berhenti memeli minyak makan karena krisis. Atau menghentikan pembangkit listrik untuk menghemat  energi. Kondisi ini membuat komoditas, terutama pertanian menjadi menarik untuk spekulasi Harga CPO sudah naik 60,7 persen sejak Januari sampai April 2009 dari 510 dollar AS per ton menjadi 824,6 dollar As per ton. Indonesia patut waspa. Ada 18,2 juta rumah tangga miskin dan 40 juta keluarga ekonomi lemah yang perlu diperhatikan. Belum lagi puluhan juta pengusaha mikro  yang memakai minyak goreng dalam usaha mereka. Mereka bakal merana apabila harga minyak goreng melebihi Rp.10.000 per kg.

Manajemen Stok

Kondisi ini yang membuat pemerintah masih saja memerhatikan stabilitas harga minyak goreng domistik. Namun sayangnya, pemerintah masih saja memainkan instrumen fiskal demi kestabilan itu, bukan kebijakan jangka panjang yang menyetuh akar persoalan.  Kita sudah mengalami bagaimana rakyat miskin sangat menderita didera harga minyak goreng yang naik tajam sejak paruh kedua tahun 2007 sampai semester I-2008. Pemerintah lebih senang mengutak-atik instrumen fiskal ketimbang memperbaiki tata niaga minyak goreng dimistik. Bukannya menertibkan pedagang grosir sampai eceran, malah mewajibkan swasta menjual 1 juta ton minyak goreng mermerek generik

Minyak kita, ibarat obat pereda rasa sakit, hanya ampuh 
untuk sementara.

Semestinya pemerintah meniru langkah Pemerintah China mengamankan stok  demi stabilitas harga domestik. China terus memborong kedelai dan kanola dari sejumlah penjuru dunia saat harga murah. Negara dengan devisa berlimpah tersebut membeli biji-bijian sebagai stok . Berdasarkan data Departemen Pertanian AS, China kini memiliki stok 7.2 juta ton kedelai per Juni 2009, naik dari 6,3 juta ton  pada Mei lalu.  China juga membeli stok 2 juta ton biji kanola. Analis komoditas dari LMC International yang berbasis di Oxford Inggris, James Fry, memprediksi China masih akan terus meningkatkan stok biji kedelai sampai 10 juta ton dan kanola sampai 5 juta ton.


Kita bisa meniru lanhkah China mengamankan stok minyak nabati domistik. Perum Bulog bisa membeli CPO dari BUMN perkebunan lalu memprosesnya  di pabrik pengolahan. Minyak goreng yang dihasilkan kemudian dilepaskan ke pasar lewat jaringan distribusi Bulog. Dengan cara ini, spekulasi pedagang grosir yang kerap berspekulasi menahan atau menimbun barang bisa dikurangi. (Hamzirwan, Kompas, 11-6-2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.