Masa Depan Perkebunan
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Dampak perubahan iklim sepertinya tidak bisa dihindari lagi. Beberapa komoditas perkebunan mulai terkena
dampak. Ada inisiatif baru untuk mengubah komoditas yang lebih sesuai dengan
iklim saat ini. Di samping itu, beberapa komoditas yang tak lagi memiliki pasar
yang bagus diganti dengan komoditas yang memiliki permintaan tinggi. Sebagai
contoh perkebunan di Jawa Barat yang didominasi komoditas teh.
Komoditas ini peka dengan perubahan suhu. Di beberapa tempat tanaman
ini tak lagi menghasilkan daun dengan
kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan harapan. Penurunan
produktivitas di sejumlah lahan terjadi karena kondisi agroklimat yang berubah
berupa suhu dan curah hujan. Asumsi yang digunakan adalah kenaikan 1 derajat
celsius akan menurunkan produktivitasd
tanaman teh sampai 5 persen.. Suhu ideal teh adalah 25 derajat celsius.
Di beberapa tempat suhunya telah meningkat.
Produktivitas tanaman teh ada yang di bawah 2.000 kg teh kering per hektar per
tahun. Sangat rendah karena di beberapa tempat ada lahan dengan produkltivitas
di atas 3.000 kg teh kering per hektar. PT Perkebunan Nusantara VIII mulai konversi lahan teh untuk tanaman buah-buahan.
Saat ini baru dalam tahap uji coba.
Nantinya lahan untuk tanaman seperti durian,
manggis, dan pepaya, mencapai 10.000 hektar dari 20.000 hektar lahan yang ada.
Langkah ini strategis pada saat permintaan buah-buahan sangat tinggi. Potensi pasar buah domistik besar. Nilai
pasar buah domistik Rp.37,5 triliun.
Angka ini dari asumsi 20 persen penduduk mengonsumsi 75 kg buah per kapita per
tahun. Maka
didapat kebutuhan 3,75 juta ton buah. Saat ini konsumsi buah dan sayur penduduk
Indonesia sekitar 60 kg per kapita per tahun.
Sebenarnya pernah ada konversi pada beberapa
komoditas lain kartena permintaan yang rendah. Meski tidak ada data pengurangan itu, tetapi kita bisa melihat makin sulitnya kita mendapatkan
lahan kina (untuk obat). Dua komoditas ini pada masa jayanya mempunyai pasar
yang besar di dunia. Langkah konversi saat ini sepertinya langkah yang tepat
karena mempertahankan lahan yang ada dengan komoditas yang tidak ekonomis
sangatlah membuang-buang peluang bisnis.
Akan tetapi, komoditas lama juga perlu dipertahankan.
Pertama, adalah soal kekayaan hayati. Banyak komoditas yang makin langka dan hilang karena
tidak dirawat.
Kedua, soal sejarah.
Perkebunan-perkebunan di Indonesia memiliki sejarah yang panjang terkait dengan
pembukaan kota. Untuk konversi ini maka sepertinya kita butuh ahli yang
menguasai komoditas.
Penguasaan pengetahuan tentang komoditas
ini akan menghindarkan kita dari kemungkinan
mendapat “pepesan kosong” pada saat sebagian besar lahan telah
dikonversi. Kecermatan memilih komoditas dan juga penanganan komoditas menjadi penting. Repotnya
kita sulit mendapat ahli karena minat studi di pertanian yang kian kecil.
Masalah lainnya adalah isu penguasaan
lahan oleh orang-orang yang tidak berhak, makin kuat. Tanpa ada jaminan keamanan maka usaha
perkebunan apa pun akan merugi. Disisi lain isu penguasaan lahan akan
memperkecil kepastian usaha dalam investasi tanaman holtikultura.
Konversi lahan di sejumlah perkebunan bisa
menjadi pelajaran untuk pengusaha
perkebunan yang lagi menikmati harga yang baik seperti sawit dan karet. Tekanan
atas komoditas yang sedang diusahakan akan muncul saat ada komoditas pengganti
yang lebih murah atau ada komoditas lain yang laku di pasar.
Di sisi lain dampak perubahan iklim ke
perkebunan perlu dicermati karena bisa
menjadi faktor dalam perubahan strategi bisnis. Kunci dari semuanya adalah
setiap saat harus berinovasi, baik karena perubahan iklim maupun karena
perubahan pasar. (Kompas, 10 Juni,
2013-ANDREAS MARYOTO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.