RUMUSAN WORKSHOP
BISNIS BIOETANOL SINGKONG
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Krisis
BBM dunia yang berdampak terhadap kenaikan harga yang mencapai US $ 120/barel
dan ketidakpastian ketersediaan energi jangka panjang mendorong berbagai negara
mencari bahan bakar alternatif dengan prioritas yang terbarukan
1.Latar Belakang
Krisis
BBM dunia yang berdampak terhadap kenaikan harga yang mencapai US $ 120/barel
dan ketidakpastian ketersediaan energi jangka panjang mendorong berbagai negara
mencari bahan bakar alternatif dengan prioritas yang terbarukan. Perpres No.
5/2006 merupakan implementasi penyediaan bahan bakar alternatif yang bersumber
dari ubikayu dengan sasaran jangka panjang yaitu terwujudnya energi mix
optimal. Kebutuhan ubi kayu sebagai bahan baku industri bioetanol sekitar 5 juta
ton ubi segar. Untuk menjamin ketersediaan bahan baku industri bioetanol tanpa
mengganggu kebutuhan pangan dan bahan baku industri yang telah ada, maka
ketersediaannya perlu ditingkatkan. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan
perluasan areal tanaman. Skenario peningkatan produksi untuk mencapai sasaran
tersebut adalah pertumbuhan untuk pangan, industri, chips, tepung, tapioca,
gula, dan bioetanol masing-masing.
2.Potensi dan Peluang
Pengembangan Bioetanol dari Ubi Kayu
2.1.Potensi Pengembangan
Industri Bioetanol dari Ubi Kayu
a.Aspek Produksi
Lahan untuk perluasan areal tanaman tersedia di wilayah
beriklim basah di Sumatera dan Kalimantan sekitar 7 juta hektar. Varietas
unggul dan teknologi pengelolaan tersedia. Aktualisasi implementasi penerapan
teknologi dan pendampingan teknologi melalui Sekolah Lapang (SL) dan demplot. Tersedianya
alat dan mesin baik pra maupun pasca panen
b.Aspek Sosial
Ubi
kayu merupakan bahan baku yang murah sehingga industri bioetanol cukup
kompetitif Usahatani ubi kayu
menguntungkan bila dikelola secara intensif dan didukung oleh bantuan kredit
saprodi dan penyiapan lahan dan teknologi yang adaptif Permintaan ubi segar
yang tinggi dapat mendorong peningkatan peruasan areal dan hasil produksi Seluruh
petani ubi kayu di daerah sentra produksi dapat berpartisipasi dalam
pengembangan industri bioetanol karena industri skala kecil, menengah, dan
besar, berpotensi dikembangkan sesuai dengan daya dukung wilayah
c.Aspek Kelembagaan/Kebijakan
Perpres
No. 5/2006 dan Inpres No.1/2006 yang merupakan payung hukum bagi investor UU
Energi/2006 yang diimplementasikan oleh setiap Pemda Revitalisasi penyuluhan
pertanian yang dapat mempercepat proses alih teknologi
2.2.Peluang Pengembangan
Industri Bioetanol dari Ubi Kayu
a.Aspek Produksi
Defisit pasokan bahan baku sekitar 8 juta ton untuk bahan
baku industri bioetanol memberikan peluang untuk meningkatkan produksi. Wilayah
pengembangan tersebar di Sumatera dan Kalimantan, sehingga jumlah petani yang
mempunyai peluang untuk meningkatkan produksi juga tersebar. Lahan tidur untuk
perluasan areal tanam tersedia sekitar 7 juta ha, sehingga cukup banyak peluang
untuk mengembangkan perkebunan ubi kayu
b.Aspek Sosial Ekonomi
Permintaan
BBM dunia terus meningkat, sehingga permintaan BBN juga akan meningkat,
sehingga terdapat peluang untuk pengembangan industri bioetanol· Biaya produksi bioetanol
dengan bahan baku ubi kayu murah, sehingga terdapat peluang untuk mengembangkan
industri bioetanol yang kompetitif Harga premium akan naik bila subsidinya
dikurangi
c.Aspek Kelembagaan
Kenaikan
harga BBM bila subsidinya dikurangi dapat meningkatkan keuntungan usahatani ubi
kayu sehingga memberikan peluang bagi
petani untuk meningkatkan produktivitas dan areal tanam. Penurunan polusi
berupa emisi rumah kaca melalui penggunaan premium mix mendorong peningkatan
penggunaan etanol sehingga terdapat peluang bagi petani dan investor untuk
meningkatkan produksi Penerapan UU No. 30/2006 tentang premium mix oleh Pemda
dapat meningkatkan permintaan etanol yang berarti terdapat peluang untuk
meningkatkan produksi
3.Hambatan
a.Aspek Produksi
a.Aspek Produksi
Ketersediaan
pupuk anorganik tidak terjamin demikian juga pupuk organic Budaya usahatani
subsisten yang masih dominan berpotensi tidak menjamin ketersediaan bahan baku
industri Lahan tidur untuk perluasan areal tanam dalam hamparan lebih dari 10.000
ha sulit diperoleh untuk pengembangan baik dalam pola PIR maupun per kebun
b.Aspek Sosial Ekonomi
Ekspor
gaplek sebagai bahan baku industri bioetanol ke RRC dan Korea terus meningkat
akan menggeser penyediaan bahan baku
industri etanol Belum ada kesepakatan harga dasar ubi kayu yang bahan baku dan
material Undang-undang sistem pemasaran bioetanol belum ada
c.Aspek Kelembagaan
Implementasi
Perpres No. 5/2006, Inpres No.1/2006, dan UU No. 30/2006 belum terealisasi Dukungan lembaga sumber dana masih lemah
4.Penutup
Dukungan yang dipandang sangat penting didalam pengembangan ubi kayu:
Dukungan yang dipandang sangat penting didalam pengembangan ubi kayu:
1.Partisipasi
daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota) untuk mengupayakan terjalin kemitraan antara
pihak industri olahan dengan kelompok tani
2.Perbankan untuk memberikan kemudahan mendapatkan dan
memanfaatkan fasilitas kredit dengan bunga rendah
3.Adanya kesepakatan kemitraan antara pihak industri dan
kelompok tani
4.Pengaturan iklim usaha yang kondusif
5.Kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah, dunia
usaha/investor dan petani/masyarakat pertanian
6.Lahan untuk pengembangan bioetanol (masih tersedia)
7.Gerakan ke program pengembangan kompos
8.Pengembangan design binaan (wiwik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.