Rabu, 19 Februari 2014 | 11:36 WIB
Hubungan Indonesia-Australia Mundur
Belasan Tahun
Hassan Wirajuda. TEMPO/Tri Handiyatno
TEMPO.CO, Jakarta
- Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menilai hubungan Indonesia
dan Australia kini mundur jauh. Ia berpendapat skandal penyadapan dan
langkah Australia mengirimkan sekoci berpenumpang 34 pencari suaka ke
Indonesia menyeret hubungan kedua negara ke salah satu titik yang sangat
rendah.
"Kita kembali ke situasi seperti tahun 2002," ujar
Wirajuda dalam diskusi tentang penyelundupan manusia yang digelar Pusat
Studi Kebijakan dan Advokasi Strategi (Center for Policy Studies and Strategic Advocation - CPSSA),di Hotel Four Seasons, Rabu, 19 Februari 2014.
Menurut
Hassan, seusai pemilihan umum Australia tahun 2001, hubungan kedua
negara juga memanas akibat isu pencari suaka. Namun, Indonesia dan
Australia kemudian bersama-sama memulai Bali Process, konferensi
regional yang membahas masalah tersebut. Hubungan kedua negara tak hanya
membaik, tetapi negara-negara lain pun ikut bahu-membahu menangani
problem tersebut.
Sekarang, kata Hassan, kondisinya lebih parah
karena secara formal tak ada kemajuan dalam hubungan kedua negara. Akhir
tahun lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sempat bertemu dengan
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop setelah mantan ahli komputer
di National Security Agency Amerika Serikat, Edward Snowden
melansir dokumen tentang penyadapan lembaga intelejen Paman Sam itu
melalui beberapa negara. Namun, belum ada lagi pertemuan berikutnya yang
menghasilkan langkah konkret. (baca: Curi Data Rahasia, Snowden Pakai Peranti Sederhana)
"Harusnya ada pertemuan kedua yang membahas persetujuan tentang code of conduct kerja sama intelijen," ucapnya.
Alan
Dupont, profesor keamanan internasional Universitas New South Wales,
pada kesempatan sama berpendapat hubungan kedua negara memburuk karena
isu pencari suaka nyaris selalu dipolitisir. "Ini isu yang populis dan
debatnya seringkali dangkal," tuturnya.
Dupont menilai Indonesia
ada dalam kondisi terjepit antara negara asal pencari suaka dengan
Australia, yang menjadi negara tujuan atraktif bagi mereka. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kedua negara dianggapnya tak bisa bekerja
sendiri-sendiri ataupun berdua saja. Negara-negara lain di kawasan pun
perlu duduk bersama dan merumuskan kerja sama. "Harus ada solusi
regional," ucapnya.
BUNGA MANGGIASIH
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/19/078555667/Hubungan-Indonesia-Australia-Mundur-Belasan-Tahun
Penulis : Drs.Simon Arnold julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.