Konflik Cina-Jepang, RI dituntut mampu jaga keseimbangan
- 24 Maret 2015
Indonesia
dituntut mampu menjaga keseimbangan hubungan diplomasi dengan Cina
maupun Jepang di tengah konflik dua negara itu dalam masalah perbatasan,
kata seorang pengamat.
Hal ini menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo dalam wawancara dengan harian Jepang Yomiuri Shimbun bahwa dirinya
menepis konsep sembilan garis putus-putus yang diterapkan pemerintah Cina di kawasan Laut Cina Selatan.
Pernyataan ini kemudian dimuat Kantor berita Reuters dan berbagai media lainnya ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Jepang dan berencana mengunjungi Cina pada pekan ini.
Walaupun pernyataan Presiden Joko Widodo ini
dianggap sama dengan sikap pemerintah Indonesia saat dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ucapan itu dinilai dapat memperkeruh hubungan dengan Cina.
"Presiden
Jokowi mengatakan seperti itu tidak pada tempatnya. Ini akan membuat
situasi lebih keruh," kata pengamat hubungan internasional, Bantarto
Bandoro kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Selasa (24/03)
siang.
Menurutnya, Cina memiliki dasar untuk mengklaim tentang konsep sembilan garis putus-putus di kawasan Laut Cina Selatan.
Tetapi sebaliknya, lanjutnya, "tidak ada dasar bagi Presiden Jokowi untuk mengatakan bahwa tidak ada dasar bagi Tiongkok."
Sembilan garis putus-putus atau nine-dashed line ialah
kawasan yang diklaim Cina di peta Laut Cina Selatan. Kawasan itu
mencakup sekitar 90% dari 3,5 juta kilometer persegi perairan tersebut.
Klaim Cina ini bersinggungan dengan klaim sejumlah negara, termasuk Vietnam, Filipina, dan beberapa negara ASEAN lainnya.
Menjaga keseimbangan
Lebih
lanjut Bantarto Bandoro mengatakan, Indonesia harus pandai melihat
situasi konflik Cina-Jepang dalam masalah perbatasan. "Jangan sampai
mereka (Jepang-Cina) memanfaatkan Indonesia untuk kepentingan mereka,"
katanya.
Dia menambahkan, "Dua negara
ini terlalu penting untuk diabaikan, Indonesia harus tahu persis bahwa
mengabaikan kehadiran kepentingan dua negara besar ini bukan pilihan
yang rasional."
"Karena itu, meskipun mereka sedang berkonflik,
Indonesia harus bisa menjaga keseimbangan antara pentingnya hubungan
kita dengan Cina, tanpa mengorbankan pentingnya hubungan kita dengan
Jepang," jelas Bantarto.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari FE
Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, dirinya tidak
melihat pernyataan Presiden Joko Widodo tersebut sebagai sinyal bahwa
Indonesia akan meninggalkan Cina.
"Ini bentuk diplomasi dari
pemerintahan Jokowi, meskipun agak terlalu tajam yang berpotensi menuai
konflik dengan Cina," kata Fithra Faisal Hastiadi kepada BBC Indonesia,
Selasa (24/03) sore.
Menurutnya, Indonesia telah memiliki hubungan
yang sangat mesra dengan Cina, yang ditandai kunjungan Presiden Jokowi
ke Cina sesaat setelah dia dilantik sebagai Presiden.
Dan tentang
Presiden Jokowi yang terlebih dulu mengunjungi Jepang dan baru ke Cina,
Fithra Faisal mengatakan, "Ini sebagai penyeimbang saja, karena dalam
Jokowi sepertinya sangat berpihak ke Cina. Nah, ini untuk
menyeimbangkan."
Meskipun demikian, menurutnya,
pernyataan Jokowi yang "mengkritik" Cina terkait konflik perbatasan di
Laut Cina Selatan, tidak berarti Indonesia kini lebih berpaling ke
Jepang.
"Saya tidak melihat ini sebagai sinyal untuk meninggalkan Cina," kata Fithra.
Sebaliknya,
dia meyakini Indonesia akan mampu memainkan peran sebagai mediasi untuk
menyelesaikan konflik perbatasan antara kedua negara.
Selama di
Jepang, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Ace telah
menyepakati berbagai kerja sama, di antaranya kerjasama bidang keamanan
maritim, industri maritim dan infrastruktur maritim.
Pada Rabu (25/03), Presiden Jokowi akan bertolak menuju Beijing untuk melanjutkan kunjungannya ke Cina.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2015/03/150324_makna_jokowi_jepang_cina
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.