Marthin | 이영광
Bel Listrik Sederhana
Berbekal
ujjian praktek fisika, saya menemukan sedikit petunjuk mengenai
perangkat bel listrik sederhana beserta cara pembuatannya. Jika melihat
definisi yang beredar di berbagai sumber informasi, barangkali saya
mendefinisikan bel listrik sebagai suatu alat yang mampu menghasilkan
suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya
menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya
suara).
Gambar di bawah berikut merupakan bel
listrik sederhana yang berhasil kami buat dengan sumber energi listrik
dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor.
Rekomendasi kami untuk sumber energi listrik sebaiknya menggunakan
adaptor dibandingkan baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang
cukup konstan untuk kebutuhan bel. Sedangkan jika menggunakan baterai,
energi listrik akan semakin melemah dan hilang dalam waktu yang cukup
singkat.
Hal ini kami berikan karena memang telah
kami alami sewaktu proses pembuatan bel listrik. Bahan-bahan yang
digunakan untuk mengkonstruksi bel ini pun berasal dari barang-barang
bekas yang mudah ditemui disekitar kita.
Besarnya energi listrik yang diperlukan
adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang
diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja
secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat
berbahaya dan yang jelas bel listrik
tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk
hal ini sangat tidak dianjurkan.
Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
- Satu lembar papan kayu (ukuran 30×25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm). kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm, panjang 11 m).
- 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
- Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt.
- Satu batang paku besi 9 inci.
- 10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek). Jumlah dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat.
- Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan kaleng kira-kira 2 buah.
- Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
- Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
- Satu sekrup berukuran 1,5 inci.
- Satu buah bel atau lonceng.
- Satu pelat besi tipis ukuran 1×15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium)
- Satu pelat baja tipis ukuran 1×7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan bagian mata pisaunya).
- Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
- Tang (bisa tang lancip atau tumpul).
- Palu.
- Obeng minus dan plus ukuran kecil.
- Pisau kecil/pisau lipat.
- Gunting tumpul (gunting bekas).
- Solder beserta kawat timahnya.
- Mistar dan pensil.
Untuk petunjuk pembuatan, kali ini saya
sampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar sederhana yang menerangkan
setiap bagian pada komponen bel listrik.
Barangkali beberapa bagian yang perlu diberi keterangan lebih lanjut yaitu:
- Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.
- Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
- Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.
- Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah.
Sedangkan
desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar diatas
berikut:Mungkin untuk mempermudah memahami cara pembuatannya, saya
mencoba sertakan prinsip kerja dari bel listrik ini.
Prinsip kerja Bel Listrik:
Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on)
hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber
arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber
arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat
tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan
selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui
kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik
lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada
lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi
sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja
mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga
berbunyi.
Pada saat yang sama hubungan lempengan
baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir.
Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat
magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan
baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali
mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya
hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).
Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika
bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian
bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu
membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar.
Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari
bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb.
Nah, sampai disini dulu cerita saya
tentang pembuatan bel listrik sederhana. Mudah-mudahan semua ini dapat
bermanfaat bagi yang memerlukan.
Akhirnya kuucapkan selamat berkarya buat rekan semuanya.
NB:
Literatur pendukung: Science Plus Technology and Society Level Blue
https://maxvier.wordpress.com/2012/03/16/bel-listrik-sederhana/#more-240
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.