Ilustrasi kekuatan militer arab saudi
Membicarakan
kekuatan militer adalah memastikan seberapa hebat keberadaan organisasi
tentara professional, yang dimiliki suatu negara atau bangsa. Bangsa
Arab, telah tercatat dalam sejarah sebagai penghasil tentara yang
berkualitas dan unggul. Sebelum kedatangan Islam, kekuatan militer Arab Saudi,
tidaklah mengesankan. Bangsa Arab pada masa itu memang bangsa tribal
dan nomaden, yang selalu damai dari segala perang, karena jazirah Arab
adalah tempat yang tidak ‘menguntungkan’ untuk diduduki.
Pada masa
awal penyebaran Agama Islam, kekuatan militer Arab tengah
panas-panasnya. Para pasukan Beduin yang menggunakan tombak panjang dan
mengendarai unta yang cepat dan dibenci kuda, adalah salah satu senjata
rahasia kemenangan Arab atas kekaisaran Romawi, dan Kerajaan Persia.
Tidak berhenti sampai di situ, sampai abad ke 17, tradisi kemenangan
Arab-Islam telah menguasai Eropa sampai ke kaki Venezia, dan sebagian
besar Afrika utara.
Pemilik Komando Pertama di Dunia
Dan
bilamana Anda mau tahu, tentara Arab adalah pemilik dari tentara spesial
pertama. Yang ditugaskan untuk melakukan pembunuhan jenderal dan
sabotase di namakan Hasashin. Atau dalam istilah barat di kenal sebagai
the Assasins.
Hashashin, juga dieja Hashashiyyin atau Hashshashin,
adalah sebuah sekte radikal dalam Nizari Ismaili cabang Islam Syi'ah.
Mereka terbentuk selama abad ke-11 dan berlangsung sampai abad ke-13.
Kelompok ini kemudian dikenal sebagai sesuatu kelompok kultus pembunuh,
reputasi mereka diterima oleh kebiasaan mereka diam-diam memperoleh
akses ke target politik profil tinggi sebelum membunuh mereka di siang
hari bolong.
Akibatnya, sebagian orang percaya bahwa kata assasins
yang berarti pembunuh dalam bahasa Inggris, kata berasal dari kata
Hashashin, keterkaitan itu juga berkaitan dengan kisah kisah dalam
terntang kebrutalan yang legendaris daru kelompok ini. Perintah nya
datang dari master tertinggi itu bermarkas di Alamut, terletak di
Pegunungan Alborz Persia Iran. Dari pusat strategis, mereka menyebar
operasi mereka di atas berbagai daerah di Iran, Irak, Mesir dan Suriah.
Menjelang
akhir abad ke-11, pemimpin Ismaili Hassan al-Sabah membentuk kelompok
pembunuh nya, terutama sebagai gerakan kontra-al-Musta'li, khalifah baru
dari Mesir kekhalifahan Fatimid. Kekhalifahan ini telah mengalami
kudeta politik, di mana anak khalifah yang lebih muda, al-Musta'li,
ditunjuk sebagai penguasa baru.
Pewaris sah nya sebenarnya, kakak
al-Musta'li itu, bernama Nizar yang kemudian tewas dalam upaya untuk
merebut kembali kendali kekaisaran. Hassan telah menjadi pendukung
Nizar. Episode ini adalah alasan mengapa Hashashin juga telah disebut
sebagai Nizaris. Kengerian dari tentara Nizaris ini di gambarkan sendiri
oleh tentara Salib. Yakni jangan bertemu mereka hadap hadapan dalam 600
meter, jika tidak ingin kepala terbelah oleh panah. Karena tentara ini
memang memiliki skill memanah yang paling mengerikan di zamannya.
Dalam
salah satu perkembangan pertama besar mereka, Hashashin berhasil
menganeksasi Alamut. Kota ini terletak di puncak Alah amut, yang
sebagian orang percaya memiliki arti sebegai sarang elang. Alamut di
bentuk sebagai benteng bukit ideal untuk Hassan dan para pengikutnya:
barak, pusat pelatihan dan tempat persembunyian semua dalam satu "sarang
elang itu.".
Selama sekitar dua abad, para Hashashin di desain
khusus dalam membunuh musuh-musuh agama dan politik mereka. Pembunuhan
ini sering dilakukan dalam tampilan penuh dari masyarakat, sehingga
untuk menanamkan lebih banyak teror di musuh mereka. Pembunuhan itu
terutama dilakukan dengan belati, yang kadang-kadang berujung dengan
racun.
Karena menjadi sering sangat kalah jumlah di wilayah musuh,
Hashashin lantas cenderung mengkhususkan diri dalam operasi rahasia bak
agen 007. Agen rahasia yang sering mengasimilasikan diri mereka di
kota-kota dan daerah sasaran mereka dan, dari waktu ke waktu, diam-diam
memasukkan diri ke posisi strategis.
Mereka tidak selalu membunuh
sasaran mereka, bagaimanapun, lebih suka sekedar menggertak dan mencoba
mengancam musuh menjadi tunduk, benar benar khas dari tentara komando.
Hal ini terkadang bisa dicapai dengan ancaman belati dan mengancam musuh
menulis perjanjian. Kelompok yang hendak dibunuh memang takut dengan
ancaman ini kadang-kadang dianggap serius, seperti dalam kasus ketika
Salahuddin al Ayubi, Sultan Muslim Mesir dan Suriah, membuat aliansi
dengan sekte pemberontak ini untuk menghindari upaya pembunuhan.
Sejarah
Hashashin yang kacau dengan legenda warna-warni yang beberapa ahli
menganggap kelompik ini mitos belaka. Misalnya, dalam akun Marco Polo
tentang sekte Nizari, ia menggambarkan suasana barak tentara hasashsin,
anak muda yang direkrut diberi ganja, atau hashish, sebagai agen
pengendali dan penambah kekuatan.
Ketika pemuda terbangun dari
obat, mereka akan menemukan diri mereka dikelilingi oleh wanita cantik
di sebuah taman lezat. Polo mengatakan orang-orang ini diberikan apa pun
yang mereka inginkan.
Dalam hal ini surga buatan dari obat
obatan, Polo menulis bahwa para pemimpin bisa memerintahkan apa pun dari
laki-laki itu. Akun Polo membuat banyak orang percaya bahwa ini pertama
kalinya sekte Islam menggunakan ganja sebagai obat dalam militer,
sebagaimana yang kita simak di abad modern ini, tetapi keaslian klaim
ini telah dipertanyakan oleh para sarjana. Namun demikian, beberapa
masih berspekulasi apakah kata hashish adalah kata yang berasal dari
kata Hashashin.
Pada abad ke-13, kelompok itu berjuang untuk
kelangsungan hidupnya. Pada satu titik, bahkan mengulurkan tangan dan
membantu tentara salib Christian, menawarkan untuk masuk agama Kristen
dalam pertukaran untuk sebuah aliansi yang akan membantu memastikan
keselamatan mereka. Kesepakatan itu akhirnya gagal. Melemah pada tahun
1257 oleh serangan Mongol yang menghancurkan benteng mereka di Alamut,
gerakan pembunuh ini lantas musnah oleh Sultan Baibars,khalifah Mamluk
sekitar satu dekade kemudian.
Apapun kenyataannya, penghulu dan nenek moyang orang Saudi telah berhasil melahirkan suatu tentara Komando militer.
Dikepalai Para Pangeran
Pada
abad 20, setelah lepas dari jajahan kekhalifahan Turki, Arab berhasil
membangun sendiri negara bangsanya. Di bawah Raja Abdul Aziz bin Saud,
Arab Saudi dengan bantuan militer kerajaan Inggris, mulai membangun
tangsi militer dan pelatihan militer modern gaya mereka sendiri.
Kuda-kuda ditinggalkan, digantikan dengan tank. Panah dan pedang,
digantikan dengan senapan M1 Grant, sampai senapan mesin Browning.
Persenjataan itu tidak terpakai, sampai meletusnya perang Arab-Israel
pada 1954.
Militer Arab Saudi, sebagaimana militer di kerajaan
lainnya, menempatkan pangeran atau putra mahkota menjadi pemuncak dari
pimpinan militer. Saat ini, dipimpin oleh Pangeran Sultan bin Abdul
Aziz. Belanja militernya pada 2009, 39 milliar dollar. Terdapat 300.000
tentara profesional siap tempur, dan tentara cadangan sejumlah 4 juta
orang. Perlengkapan tempurnya selalu terbaharui. Menjadikan Arab Saudi
sebagai salah satu kekuatan militer yang disegani di dunia.
Kekuatan
udaranya termasuk bikin ngeri. 24 pesawat tempur Panavia Tornado ADV,
yang hanya difungsikan tiga negara. Total ada 1000 kekuatan tempur dan support dari
udara. Kekuatan lautnya, yang diposisikan untuk melakukan penyergapan
di dua teluk [persia dan laut merah], tergolong kuat.
Dua
destroyer tipe-45 yang terbaru, siap menjadi bagian dari angkatan laut
Arab, mengikuti puluhan kapal perang jenis freegat dan corvette yang
handal di perang laut sebesar teluk. Kekuatan darat, dengan 4 brigade
lapis baja dengan 1300 kekuatan tank, 5 batalion altileri dan 150 ribu
personil infantri, satu brigade penerjun payung.
Ditambah pula
dengan 125.000 personel tempur tentara pribadi kerajaan atau Royal
Guard, yang perlengkapannya di luar anggaran militer, dan terkesan
‘swasta’, Namun, tentara ini ditujukan untuk menjaga Arab Saudi dari
dalam. Dengan hitung-hitungan tersebut, tentu saja jelas. Bila Israel
dilucuti nuklirnya, bukanlah tandingan dari kekuatan militer Arab Saudi.
‘Beruntung’ Israel memiliki nuklir sehingga keseimbangan kekuatan di
teluk terjaga. Dan, perang kedua Arab-Israel tidak lagi pecah.
https://www.facebook.com/sharer/sharer.php?app_id=367338206668649&sdk=joey&u=http%3A%2F%2Fwww.anneahira.com%2Fkekuatan-militer-arab-saudi.htm&display=popup&ref=plugin&src=share_button
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.