Kajian Timur Tengah
dan Studi Hubungan Internasional
Kunjungan Obama ke Turki: Babak Baru Hubungan Islam-Amerika?
Artikel ini
tadinya saya kirim ke Republika, tapi sampai skrg tak dimuat, mungkin
krn agak telat (dikirim 3 hr stlh kunjungan itu), atau krn mmg topik ini
sedang kurang diminati (isu pemilu akhir2 ini lebih diminati). Mau saya
posting utuh di sini, ee..file-nya dirusak anak saya.. untung ada
back-upnya , tapi tdk persis spt yg saya susun utk Republika. Anyway,
tetap enak dibaca kok:)
—
Kunjungan Obama ke Turki: Babak Baru Hubungan
Islam-Amerika?
oleh: Dina Y. Sulaeman
April
2009, Presiden AS Barack Obama memulai tur luar negeri untuk pertama
kalinya. Diawali dengan menghadiri KTT G-20 di London, berlanjut ke
Paris, Praha, dan berakhir di Istanbul, Turki. Kunjungan ke Turki seolah
menandai dimulainya babak baru hubungan Dunia Islam dan Amerika. Akibat
teror dan genosida Israel di Gaza, kemarahan dunia Islam pada Israel
dan negara sekutu utamanya, Amerika Serikat, semakin memuncak. Namun
kini, dalam pidatonya di depan Parlemen Turki, Obama tampak ingin
menarik simpati dunia muslim.”Biarkan saya katakan sejelas mungkin,
Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah memerangi Islam,” kata
Obama. Obama pun menyanjung Islam dengan menyebutnya, ”AS telah
diperkaya oleh kaum muslim Amerika.”
Dengan sangat empatik, Obama juga menyatakan
keinginan AS untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Islam. ”Saya
juga ingin menjelaskan bahwa hubungan Amerika dengan komunitas Muslim,
Dunia Muslim, tidak bisa, dan tidak akan bisa, hanya didasarkan pada
perlawanan terhadap terorisme. Kami mencari hubungan yang lebih luas,
didasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Kami akan
mendengar dengan hati-hati, kami akan menjembatani kesalahpahaman, dan
kami akan mencari persamaan. Kami akan menghormati, bahkan ketika kami
tidak setuju,” jelas Obama.[i]
Koran-koran terkemuka AS
seperti New York Times dan Washington Post dalam liputan mereka juga
lebih memfokuskan pada pesan perdamaian dengan dunia Islam ini. Pidato
yang disiarkan langsung ke negara-negara Arab oleh Al Jazeera dan Al
Arabiya itu disebut-sebut sebagai ’upaya untuk menjalin ikatan dengan
Islam’.[ii] Koran Turki, Hurriyet, mengomentari, “Sikap Obama yang simpatik telah memenangkan hati masyarakat Turki.”[iii]
Menlu Mesir Ahmed Abul Gheit menyebut pidato Obama “langkah pertama dan
penting untuk meredakan ketegangan antara AS dan Dunia Muslim.”[iv]
Namun, ada poin penting
dalam pidato Obama yang tak banyak diulas, yaitu, proposal yang diajukan
Obama kepada Turki terkait konflik Timur Tengah.
Posisi Turki dalam konflik
Timur Tengah memang sangat krusial. Turki berperan penting dalam Perang
Irak, karena negeri itu berbatasan langsung dengan Irak utara, sehingga
pasukan AS bisa masuk ke Irak melalui Turki, bila Turki mengizinkan.
Turki adalah negara anggota NATO dengan jumlah pasukan terbesar setelah
AS. Sejumlah pasukan Turki kini bertugas di Afganistan, bergabung dengan
pasukan NATO untuk melawan Taliban dan Al Qaida. Terkait konflik
Palestina-Israel, Turki ambil peranan dengan mengupayakan perundingan
Israel-Syria. Bila Syria mau berdamai dengan Israel, artinya, musuh
penting Israel akan berkurang satu lagi.
Turki juga berbatasan
langsung dengan Iran utara, dan pemimpin kedua negara telah menjalin
hubungan yang relatif dekat. Dalam kunjungan Presiden Turki, Abdullah
Gul, ke Teheran 11 Maret 2009, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam,
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, mengatakan “AS dan Israel menentang
hubungan dekat Iran dan Turki.” Ayatullah Khamenei tak lupa
menyebut-nyebut proyek pembangunan jalan Turki-Iran-Pakistan sebagai
kerjasama positif Teheran-Ankara, dan menyebut aksi PM Turki Erdogan di
Davos ‘mengagumkan’.[v]
Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Erdogan terang-terangan
mengungkapkan kemarahannya pada Presiden Israel Shimon Peres yang
membela aksi genosida di Gaza.
Tak heran bila Obama
memilih Turki untuk menyampaikan pesannya kepada Dunia Islam, sekaligus
membujuk Turki untuk bergabung dalam agenda Washington terkait berbagai
konflik Timur Tengah. Tentang Palestina, Obama mendorong Turki untuk
melanjutkan upaya mediasi Israel-Syria, sembari mengingatkan bahwa “Kita
harus menolak penggunaan teror dan mengakui bahwa Israel berhak
melindungi keamanannya.” Pihak yang dimaksud Obama ‘menggunakan teror’
tentu saja, Hamas. Obama mungkin lupa untuk menyebut bahwa Palestina pun
korban teror Israel dan keamanan Palestina juga harus dijaga.
Terkait Iran, Obama
mengingatkan Turki akan bahaya senjata nuklir yang konon sedang
diproduksi Iran. “Perdamaian di kawasan [Timur Tengah] akan mencapai
kemajuan jika Iran melepaskan ambisinya untuk membuat senjata nuklir.
Sebagaimana saya jelaskan di Praha kemarin, tidak ada yang diuntungkan
dari merebaknya senjata nuklir, terutama Turki.” Obama juga menyampaikan
pesan kepada Iran dengan nada yang lebih lunak, “Kami ingin Iran
memainkan peran yang benar dalam komunitas internasional. Iran adalah
peradaban yang besar. Kami ingin mereka bergabung dalam integrasi
ekonomi dan politik yang akan membawa kemakmuran dan keamanan. Tetapi,
pemimpin Iran harus memilih, apakah mereka akan membuat senjata atau
membangun masa depan yang baik bagi rakyatnya.”
Padahal, IAEA (lembaga di
PBB yang bertugas mengawasi proyek nuklir negara-negara anggota
NPT/perjanjian pelarangan senjata nuklir) berkali-kali melaporkan hasil
penyelidikannya bahwa proyek nuklir Iran sama sekali tidak mengarah
kepada pembuatan senjata nuklir.
Selanjutnya, Obama mencoba
menyamakan ancaman teror yang dihadapi Turki dan Irak: PKK (Partai
Pekerja Kurdi) dan Al Qaida, meski keduanya dua entitas berbeda dengan
idealisme yang berbeda. “Jangan salah, Irak, Turki, dan AS menghadapi
ancaman teroris yang sama; meliputi teroris Al Qaida, yang telah memecah
belah Irak dan menghancurkan negara itu; termasuk juga PKK. …Kita juga
memiliki kesamaan tujuan untuk menolak kawasan aman Al Qaida di Pakistan
atau Afganistan,” kata Obama. Karena itu, Obama mengajak Turki untuk
bersama-sama memerangi teroris.
Bisa disimpulkan, kunjungan ke Turki adalah bagian dari agenda besar Obama dalam kunjungan luar negerinya, yaitu, menjual perang.
Di Paris, dalam acara ulang tahun ke-60 NATO, Obama menyerukan agar
negara-negara NATO mengirimkan lebih banyak pasukan ke Afghanistan.
Di
Praha, Cheko, Obama menyampaikan pentingnya pembangunan sistem
pertahanan militer di Cheko dan Polandia demi menghadapi ancaman nuklir
Iran. Untuk menenangkan publik Cheko yang 70%-nya menentang rencana
penempatan pangkalan radar AS di negeri mereka, Obama mengatakan, “Jika
ancaman Iran sudah lenyap, kita akan memiliki basis keamanan yang lebih
kuat dan kekuatan penggerak bagi konstruksi senjata di Eropa akan
dipindahkan.”[vi]
Dan, inilah “babak baru”
hubungan Islam-Amerika. Berbeda dengan Bush yang terang-terangan
bersikap keras pada umat Islam dan bahkan menyebut-nyebut ‘Perang Salib’
Obama kini melancarkan soft diplomacy, yaitu
melakukan pendekatan kultural dan berupaya mengambil hati umat Islam.
Namun, agenda besarnya masih sama: pembelaan penuh terhadap Israel tetap
dilakukan dan perang melawan terorisme ala Bush akan terus berlanjut.
https://dinasulaeman.wordpress.com/2009/04/26/kunjungan-obama-ke-turki-babak-baru-hubungan-islam-amerika/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.