Mengungkap Peran Thomas Edward Lawrence di Timur Tengah
13
Senin
Apr 2015
Oleh Mas Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute)
Kalau negara-negara Arab yang sekarang
tergabung di Timur Tengah merupakan kreasi Inggris, sudah banyak orang
yang tahu. Tapi tahukah anda bahwa negara-negara Arab di Timur Tengah
itu merupakan hasil karya seorang oknum warga Inggris? Dialah Thomas
Edward Lawrence, yang kelak sejarah mengenangnya sebagai The Lawrence of
Arabia.
Legenda Thomas D Lawrence sebagai perajut
suku-suku Arab menjadi satu negara-bangsa bermula saat Lawrence
ditugaskan sebagai perwira intelijen di dinas kemiliteran Inggris saat
bertugas di Kairo, Mesir, ketika Perang Dunia I meletus dan sedang
mencapai puncak pergolakannya.
Ketika itu, Monarki Turki dari Dinasti
Usmaniah, yang merupakan musuh Inggris, praktis hampir menguasai seluruh
Jazirah Arab. Di Kairo, Mesir inilah, legenda Lawrence sebagai perwira
intelijen Inggris yang kreatif, imajinatif dan jenius, bermula karena
Mesir ketika itu merupakan daerah paling vital bagi jajahan Inggris di
Timur Tengah.
Berdasar kemampuan Lawrence yang mengenal
betul kawasan Timur Tengah dan juga telah bergaul dan menjalin
persahabatan dengan para pemuka suku-suku di Jazirah Arab, maka Lawrence
ditugasi oleh pihak militer Inggris untuk menjalankan sebuah misi yang
sulit dan nyaris mustahil dilakukan. Yakni, memprovokasi para kepala
suku dan mengobarkan pemberontakan terhadap Monarki Usmaniah Turki.
Maka, Lawrence kemudian melakukan
beberapa langkah taktis untuk mewujudkan agenda strategis yang telah
diperintahkan para atasannya di dinas kemiliteran Inggris yang bermarkas
di Mesir.
Pertama, Lawrence mendorong dan memberi
semangat kepada para pejuang Arab untuk menghancurkan pasukan Turki yang
memiliki garnisiun di berbagai wilayah, khususnya Madinah dan
Palestina.
Para pejuang suku-suku Arab ini kemudian
didorong oleh Lawrence untuk memunculkan seorang panglima perang sebagai
figur pemersatu seluruh suku-suku Arab yang aneka ragam kepentingan dan
ambisi tersebut. Lawrence berhasil memunculkan seorang panglima baru,
Pangeran Faisal.
Semula, Lawrence mendorong Faisal untuk
menggerakkan pasukannya menyerbu Madinah, namun ternyata pertahanan
militer Monarki Turki masih terlalu kuat untuk ditembus. Maka, Lawrence
mengusulkan opsi kedua pada Faisal. Yaitu, menyerbu Palestina.
Ternyata, Pangeran Faisal setuju dengan
opsi yang diajukan Lawrence. Maka, dengan kekuatan sekitar 3500 personel
pasukan Arab, Faisal menggempur Palestina. Kapal-Kapal Perang dan
transport Inggris kemudian dengan sengaja mengarahkan armadanya menuju
Pelabuhan transit di ujung selatan Palestina, Aqabah, untuk melaksanakan
operasi pendaratan pasukan. Namun, lagi-lagi pasukan Turki dalam
keadaan siaga penuh untuk menyambut gempuran militer pasukan Pangeran
Faisal. Maka, pertempuran sengit pun tak terhindarkan.
Pada situasi kritis seperti ini,
kemampuan dan keahlian Lawrence sebagai perwira intelijen Inggris,
memainkan peran penting. Yakni, memanfaatkan relasi dan pergaulannya
yang luas di kalangan suku-suku Arab, terutama suku Badui di Palestina,
untuk membujuk mereka melakukan serangan militer terhadap Monarki Turki
dari garis belakang.
Para suku Badui, yang kebetulan juga
pemimpin perampok gurun, ternyata menyanggupi permintaan khusus dari
Lawrence. Alhasil, pasukan Monarki Turki yang cukup digdaya tersebut,
akhirnya berhasil dihancurkan. Sehingga pasukan Faisal beserta para
pasukan suku-suku Arab tersebut berhasil bergerak maju ke Suriah dan
Palestina.
Singkat cerita, dengan dukungan penuh
dari Inggris, dan para desertir Arab dari pasukan Turki, akhirnya
berhasil merebut Kota Damaskus, ibukota Suriah.
Menyusul jatuhnya Damaskus dan Suriah
pada umumnya, pasukan Inggris yang dipimpin oleh Jenderal Allenby, serta
pasukan para suku-suku Arab pimpinan Faisal melanjutkan kampanye
militernya menuju Palestina. Lagi-lagi, Yerusalem, Ibukota Palestina,
akhirnya berhasil direbut dan diduduki oleh Inggris.
Prestasi gilang gemilang secara
kemiliteran ini, sejatinya merupakan kerja intelijen dari seorang oknum
warga Inggris bernama Lawrence yang kebetulan merupakan perwira
intelijen Inggris yang hanya berpangkat mayor.
Setelah menang secara militer, maka
Inggris mulai melaksanakan agenda strategisnya, yaitu membentuk
negara-negara boneka Arab, yang pengaruhnya terasa hingga sekarang.
Dengan mempengaruhi para pejuang
bersenjata suku-suku Arab yang lagi eporia dengan kemenangan besar
meruntuhkan Monarki Turki, Inggris berhasil mengangkat Pangeran Faisal
sebagai Raja Irak, sedangkan adiknya, Pangeran Abdullah, diangkat
menjadi raja Transjordania.
Belakangan, Transjordania dipecah menjadi
dua negara, sebagian ditempati orang-orang Arab yang kemudian menjadi
Yordania. Sedangkan sebagian lainnya menjadi dua negara kaum Yahudi,
yaitu Israel.
Pembagian Transjordania menjadi Yordania
dan Israel, ibarat bom waktu yang dipasang Inggris, karena dampaknya
yang cukup menghancurkan, terasa hingga sekarang.
Sekilas Riwayat Hidup Thomas Edward Lawrence
Terlepas peran Lawrence sebagai bagian
integral dari siasat adu domba pemerintahan imperialis Inggris di Timur
Tengah, namun biografi Lawrence harus diakui cukup melegenda. Inilah
sebuah contoh kasus betapa sejak kecil Lawrence memang sudah berbakat
dalam bidang intelijen. Bahkan bisa jadi inspirasi kita untuk memahami
peran intelijen yang sesungguhnya.
Lawrence, lahir pada 1888, dan merupakan
anak tidak sah dari Sir Thomas Chapman, bangsawan Irlandia-Inggris.
Lawrence lahir dari hubungan gelap Chapman dengan Sarah Junner, pengasuh
anak yang bekerja di keluarganya.
Untuk menghindari aib, Chapman dan Sarah
kemudian pindah ke Oxford dengan membawa serta Lawrence. Menariknya
lagi, karena hal itu dianggap aib, maka keluarga Thomas tidak lagi
memakai marga Chapman lagi, melainkan marga Lawrence. Tapi nyatanya ini
malah berkah tersendiri bagi Lawrence di kelak kemudian hari.
Mungkin karena sejak kelahirannya yang
diliputi serba misteri dan serba rahasia, secara tidak langsung malah
mengasah kemampuan intuitif Lawrence baik sebagai sebagai perwira
intelijen handal maupun jiwa petualangannya di kelak kemudian hari.
Sewaktu menuntut ilmu di Jesus College, Oxford, Lawrence bergabung jadi anggota pramuka dan terlatih hidup di alam bebas.
Jiwa petualangannya yang terpupuk dengan
baik dan ketajaman pemikirannnya yang terasah melalui bangku kuliah,
akhirnya mendorong Lawrence mengadakan penelitian terhadap semua kastil
yang ada dengan berjalan kaki. Lebih dari 1000 mil dia tempuh hingga
kawasan Timur Tengah. Inilah awal Lawrence mengenal seluk-beluk kawasan
Timur Tengah, yang pada perkembanganya kemudian, jadi sangat bermanfaat
dalam menjalani tugasnya sebagai perwira intelijen Inggris.
Perhatian dan minatnya yang besar dalam
bidang arkeologi, pada akhirnya membawa dirinya sebagai doktor
arkeologi. Dan tercatat sebagai salah seorang arkeolog terkemuka
Universtias Oxford pada zamannya.
Pada 1910, mulai secara serius melakukan
penelitian arkeologi di Timur Tengah. Salah seorang mentornya, DG
Hogarth dan R Chambell Thomson dari British Museum. Melalui para
mentornya inilah, Lawrence kemudian direkrut oleh markas militer Inggris
di Kairo, Mesir.
Dari sinilah, legenda Thomas Edward
Lawrence bermula, sebagai kreator negara-negara boneka Inggris di
kawasan Timur Tengah, tapi sekaligus juga menggambarkan perannya yang
canggih dan halus sebagai pengadu-domba antar negara-negara Arab, yang
mana modus operandinya tetap dipakai oleh Inggris, Amerika Serikat dan
negara-negara imperialis Eropa Barat, hingga sekarang.
https://jazznwords.wordpress.com/2015/04/13/mengungkap-peran-thomas-edward-lawrence-di-timur-tengah/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.