Metode Pengukuran Arus
by Seandy Firmansyah , at 14.20 ,
Gerakan massa air di laut dapat diketahui dengan tiga cara, yakni melakukan pengukuran langsung di laut, melalui pengamatan topografi muka laut dengan satelit, dan model hidrodinamik. Pengukuran
arus secara insitu dapat dilakukan dengan dua metode, yakni metode
Lagrangian dan Euler. Metode Lagrangian adalah suatu cara mengukur
aliran massa air dengan melepas benda apung atau drifter ke laut,
kemudian mengikuti gerakan aliran massa air laut. Gambar 1. menunjukkan
salah satu alat ukur atau drifter yang ditaruh di laut, pada bagian
atas dilengkapi seperangkat elektronik yang mampu mentranfer data posisi
ke stasiun kontrol di darat melalui satelit. Sehingga secara terus
menerus posisinya dapat diplotkan dan akhirnya lintasan arus dapat
diketahui.
Gambar 1.
Salah
satu contoh alat ukur arus dengan menggunakan metode Euler, panel
sebelah kiri merupakan salah satu contoh lintasan arus yang bergerak
dari Samudera Pasifik bergerak memasuki perairan Indonesia.
Cara
lain mengukur arus insitu adalah dengan metode Euler. Pengukuran arus
yang dilakukan pada satu titik tetap pada kurun waktu tertentu. Cara ini
biasanya menggunakan alat yang disebut dengan Current Meter. Salah satu alat ukur arus dengan metode Euler ditampilkan pada Gamb 2.
Pada alat tersebut dilengkapi dengan sensor suhu, conductivitas untuk
mengukur salinitas, rotor untuk kecepatan dan kompas magnetik untuk
menentukan arah.
Gambar 2.
Current Meter Aandera Type RCM-7
Gambar 3.
menunjukkan salah satu contoh hasil rekaman arus di tiga lapisan
kedalaman pada periode 15 April-15 Juni 1997 di perairan lepas pantai
Cilacap. Panel (a) paling atas merupakan stik plot data angin rata-rata harian selama periode yang sama seperti pengukuran arus. Panel (b) sampai (d)
merupakan vektor arus pada kedalaman 55m, 115m dan 175m. Secara umum
kecepatan arus semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman. Panel (e)
paling bawah merupakan plot data salinitas pada lapisan kedalaman 55m
(garis utuh), 155m (garis putus-putus) dan 175m (garis titik). Pada
periode 15 Mei dan 10 Juni nampak perbedaan salinitas yang cukup
signifikan, dimana pada lapisan kedalaman 55m salinitas drop menjadi
34,00 psu.
Gambar 3.
Contoh hasil rekaman mooring dengan alat ukur Current Meter type Aandera
Adanya
perkembangan teknologi satelit dewasa ini sangat memungkinkan untuk
mengetahui tinggi muka laut atau topografi muka laut. Salah satu satu
satelit yang mampu untuk membedakan perbedaan tinggi muka laut adalah
Topex/Poseidon (Gambar. 4a). Satelit
altimetri pada prinsipnya mentransmisikan gelombang dengan panjang
tertentu, kemudian dicatat waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak
dari satelit ke permukaan laut dan kembali ke reciever di satelit,
sehingga jarak dari lintasa satelit ke muka laut diketahui. Jarak yang
lebih dekat saat muka laut lebih tinggi akan membutuhkan waktu yang
lebih pendek bila dibandingkan dengan saat muka laut lebih rendah. Gambar. 4b menggambarkan tinggi rendah muka laut dan hasil analisis gerakan massa air permukaan.
(b)
Gambar 4.
(a) Satelit Topex-Poseidon, (b) hasil rekaman satelit Topex-Posaidon
Seiring
dengan perkembangan teknologi komputer, para pakar oseanografi fisika
mengembangkan model-model hidrodinamika untuk memprediksi gerak massa
air di laut. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika dan dengan alat
bantu matematika dan komputer beberapa permasalahan yang secara analitik
sulit dipecahkan dapat dipecahkan dengan metode numerik. Sampai saat
ini banyak sekali model dikembangkan, misalnya POM (Princeton Ocean
Modeling). Bahkan beberapa institusi kelautan dunia membuat paket-paket
model yang bisa di-running dalam personal komputer berbasis windows, misalnya SMS 8.0 (Surface water Modelling System). Gambar 5.
merupakan salah satu contoh model arus yang dihasilkan dari program SMS
8.0 dengan memasukkan data kedalaman, komponen pasang-surut M2, S2, N2.
O1 dan K1.
Gambar 5.
Pola arus di pantai Aceh Timur, hasil simulasi dengan SMS 8.0
Daftar Pustaka
Open University Team. 1989. Ocean Circulation. Pergamon Press.
Pinet, P.R. 2000. Invitation to Oceanography. 2nd Edition. Jones and Bartlett Publishers. Sudbury, Massachuesetts.
http://seandy-laut-biru.blogspot.com/2009/11/alat-dan-metode-pengukuran-arus.html
Penulis : Drs.simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.