Ilmu dan Teknologi Kelautan
Sistem Buoy dengan Telemetri
by Seandy Firmansyah , at 11.31 ,
Pembuatan
sistem buoy untuk kepentingan kelautan sudah banyak dilakukan dan
diantaranya banyak yang menggunkan teknologi satelit untuk kepentingan
transfer data, disamping itu sistem buoy juga tidak hanya digunakan
untuk kepentingan transfer data parameter di laut akan tetapi banyak
juga digunakan untuk kepentingan pemetaan kondisi perairan. Oceanor telah mengembangkan teknologi WWA (World Wide Atlas) untuk memetakan kondisi umum perairan seperti arah dan pola arus di perairan.
Aanderaa
Instrument juga sebagai perusahaan enginering untuk membuat peralatan –
peralatan untuk kepentingan survei kelautan sudah lama mengembangkan
ssstem buoy, biasanya buoy yang dibuat tergantung kebutuhan pengguna.
Misalnya Coustal Monitoring Buoy (CMB 3280) yang di operasikan di
Canada memakai sistem radio telemetri dengan frekuensi tinggi. Aplikasi
yang lain sistem buoy dapat digunakan untuk mengukur tinggi muka
gelombang laut, dinamakan buoy altimeter biasanya digabung dengan
instrumen pendeteksi parameter cuaca seperti pengukur kecepatan dan arah
angin, suhu permukaan dan lain – lain (Barstow, 1997).
Di
Indonesia konsep tentang pengukuran parameter dengan menggunakan buoy
ini sudah sejak tahun 1994 dikembangkan dengan melalui program Seawatch Indonesia yang bekerjasama dengan Norwegia. Menurut Borden (1997) bahwa untuk membangun suatu modular offshore acquisition systemwireless and radio or satellite communication perlu dipertimbangkan beberapa hal penting yaitu dengan menggunakan :
- Sistem data (Data System), dimana data dapat dengan mudah untuk dipindahkan (movable) ke dalam system pengolah (acquisition data system ), Low noise data, Advanced command and telemetry capability, artinya mudah ditransmisikan dengan memakai sistem telemetri baik memakai telemetri radio atau satelit.
- Mooring, konstruksi sistem buoy haruslah stabil, dan cocok untuk sistem koneksi kelistrikan di bawah air.
- Buoy Platform, harus memperhatikan ketahanan, aspek biaya pembuatan, material yang dipakai, mudah pemasangannya, dapat dikonfigurasi ulang (reconfigurable).
Gambar 1. Mooring Buoy System
Pada transfer data dengan menggunakan satelit, fungsi satelit adalah sebagai relai data, artinya penyampaian data yang didapatkan oleh sensor di terima terlebih dahulu oleh satelit kemudian ditransmisikan ke stasiun penerima. Mekanisme penyampaian data pada intinya adalah sama, yang membedakan tools atau alat kirimnya seperti yang telah disebutkan di atas. Keungulan dan kelemahan sistem tranmisi data dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut :
Sistem GSM
Keunggulan :
- Infrastrukturnya murah karena tidak memerlukan pembangunan infrastruktur yang baru, hanya memanfaatkan infrastruktur yang ada
- Cakupannya lebih luas dibandingkan dengan sistem RF
- Format data digital sehingga data yang ditransmisikan lebih akurat
- Frekuensi yang digunakan sangat tinggi, hampir sama dengan frekuensi satelit
Kelemahan :
- Cakupan areanya terbatas pada sistem transmisi yang memiliki BTS(Base Transceiver Station)
- Kekuatan sinyal terbatas dan sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis
- Kapasitas transfer data terbatas, karena karakter yang ditransmisikan juga terbatas.
Sistem Satelit
Keunggulan :
- Luas daerah cakupan luas
- Penyampaian data cepat dan akurat
- Data yang ditransmisikan kapasitasnya besar dalam bentuk multimedia
- Infrastrukturnya mahal
- Download data memerlukan perizinan terhadap vendor satelit
- Band / lebar pita pada satelit terbatas
Sistem Transmisi data via RF (Radio Frequensi)
Keunggulan :
- Biaya infrastruktur relatif murah untuk diimplementasikan
- Sangat efektif jika antara stasiun pengirim dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh
- Kapasitas data yang dikirimkan relatif lebih besar daripada GSM
- Kelemahannya:
- Kualitas data yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
- Daerah cakupan terbatas, tergantung dari Power yang diberikan
- Kondisi Sinyal to Noise Ratio-nya tidak stabil
Komunikasi Dua Arah (TWO-WAY COMMUNICATION)
Sebelum
di temukannya sistem komunilasi dua arah, pada umumnya untuk program
observasi di lautan memerlukan waktu yang lama dimana data hasil
observasi perlu dilakukan analisis lanjutan yang memerlukan waktu yang
lama. Para pakar / ilmuawan
(scientist) kemudian memikirkan bagaimana cara termudah untuk
pengambilan data tersebut. Maka digunakan sistem komunikasi 2 arah,
dalam hal ini ada beberapa macam alat yang biasa digunakan. Untuk sistem
yang digunakan di dekat pantai (offshore) digunakan satelit, seperti satelit ARGOS dan GOES yang digunakan pada low data rate. Sistem radio telemetri juga digunakan untuk jarak yang dekat dan yang jauh, akan tetapi diperlukan special transmitterreceiver
untuk keeperluan tersebut, biasanya digunakan frukuensi tinggi (Jackson
and Tull, 1997). Telekomunikasi berhubungan erat dengan bagaimana
sinyal atau berita dapat ditransmisikan dari suatu tempat ke tempat yang
lain atau dari satu titik ke titik yang lain. Ilustrasi dari suatu
sistem telekomunikasi dua arah diperllihatkan pada gambar 2. Dimana
sinyal atau berita dibawa dengan menggunakan sinyal pembawa dan
ditransmisikan melalui saluran komunikasi (Communication Channel)
kemudian diolah kembali sehingga berita yang disampaikan adalah berita
asli sesuai dengan kondisi awal sebelum ditransmisikan (O’Reilly, 1989).
Gambar 2. Ilustrasi jaringan komunkasi 2 arah (O’Reilly,1989)
Gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan pada sistem komunikasi mempunyai
spektrum yang luas yaitu sekitar 10 KHz sampai 300 GHz. Gelombang
ini kemudian digolongkan dalam daerah – daerah yang lebih kecil untuk
memudahkannya, pengelompokan tersebut ditunjukkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Spektrum Gelombang Radio (sumber: Chattopadhyay, et al. 1989)
Ada
beberapa cara tergantung pada frekuensinya tentang bagaimana gelombang
elektromagnetik merambat dalam medium, yaitu gelombang permukaan atau
gelombang tanah (ground wave), gelombang angkasa atau troposfer (space wave), dan gelombang langit (sky wave)
(Chattopadhyay,et al. 1989). Pemanfaatan gelombang elektromagnetik
untuk kepentingan transfer data di laut masih sangat jarang digunakan,
akan tetapi aplikasi dari sistem radio telekomunikasi sangat luas.
Tersedianya
informasi dan pengetahuan mengenai pengelolaan suatu sumberdaya ikan
sangat mendukung pengembangan dan pengelolaan ikan dalam suatu kawasan
perairan. Salah satu contoh adalah langkanya hasil – hasil penelitian
tentang Perairan Laut Cina Selatan dalam hal ini yang berhubungan dengan
keberadaan sumber daya ikan, sehingga masih belum diketahui beberapa
faktor fisik perairan yang unik berupa sebaran spasial dan temporal
suhu, salinitas, klorofil-a, dan pola arus (Effendy, 2000).
Dari beberapa data yang diperlukan untuk menyusun satu data base berupa
sistem informasi perikanan ternyata hasil penelitian yang menunjang
kebutuhan tersebut sangat sedikit. Penelitian yang pernah dilakukan oleh
Masrikat tahunn 2000 menggunakan gabungan data indraja dan metode
akustik. Sementara itu, kebutuhan data dan desain suatu system informasi
membutuhkan kelengkapan data dan instrumentasi yang mampu memenuhi
kebutuhan data yang diperlukan.
Instrument
yang dimaksudkan berupa suatu alat yang mampu mentransfer data kondisi
perairan sehingga data yang dihasilkan berupa data insitu dan real time. Hingga saat ini di Indonesia
belum dibuat alat yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian
mengenai sistem informasi perikanan pernah dilakukan hanya saja dalam
aplikasinya belum mampu memenuhi kebutuhan data real time (Effendy,2000). Sehingga updating data
perairan secara terus menerus tidak dapat dilakukan, sementara sifat
perairan yang selalu berubah secara terus menerus memerlukan suatu
sistem yang dapat memenuhi kualifikasi tersebut dan instrumen yang mampu
mendukung kebutuhan sistem.
Dalam bidang kelautan dan perikanan tentunya teknologi ini sangat membantu untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Contoh nyata dari penggunaan satelit adalah sistem buoy sebagai pengukur parameter – parameter fisika, kimia dan biologi dilaut. Untuk menduga parameter – parameter tersebut diperlukan data yang real time dan kontinyu.
Penelitian secara insidentil tidak bisa memberikan hasil yang optimal
karena data yang di dapatkan hanya parsial dan dalam jangka waktu yang
pendek sehiungga tren yang diinginkan menjadi bias karena harus
dilakukan interpolasi. Dengan adanya sistem buoy yang
mampu menduga parameter – parameter yang diamati secara kontinyu maka
akan membantu untuk melakukan pengelolaan yang lebih terencana.
Untuk
kepentingan riset Telesounder ini menggunakan teknologi akustik sebagai
platform dasar untuk pendeteksian target sedangkan untuk sistem
transmisi digunakan GSM yang dilengkapi dengan sistem control
mikrokomputer. Prinsip teknologi akustik ini adalah merambatkan
gelombang suara dalam air untuk melihat fenomena yang terjadi dalam
medium. Untuk mengaktifkan teknologi ini maka peranan teknologi
elektronika sangat besar, tanpa adanya teknologi elektronika, instrumen
akustik tidak akan berjalan.
http://seandy-laut-biru.blogspot.com/2009/12/sistem-buoy-dengan-menggunakan.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.