PERANG VIETNAM MASIH MENGHANTUI AMERIKA Oleh Leon Howell | |
07/09/2004 |
Lyndon Johnson being sworn into office, with Jacqueline Kennedy beside him. |
Pada pertengahan tahun 1960an selagi tentara Amerika bertempur di
Vietnam, Presiden Lyndon Johnson menjalani operasi kandung kemih.
Operasi itu meninggalkan bekas luka yang panjang. Tidak lama setelah
itu, para kartunis politik menggambarkan luka bekas operasi itu sebagai
peta Vietnam. Karena perang Vietnam yang kacau, Presiden Johnson
akhirnya tidak mau mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden
tahun 1968. Sampai sekarang, Perang Vietnam masih menjadi bekas luka
dalam jiwa rakyat Amerika, seperti yang diungkapkan kedua calon presiden
Amerika bulan lalu.
Calon Presiden Partai Demokrat Senator
John Kerry menyatakan diri sebagai pahlawan perang dengan mengelilingi
dirinya dengan para veteran perang Vietnam. Beberapa pekan kemudian,
sekelompok veteran Vietnam lain menyerang John Kerry, dengan mengatakan,
Kerry berbohong mengenai kegagahberaniannya dalam perang. Pihak Partai
Republik kemudian mengecam John Kerry karena memimpin protes menentang
Perang Vietnam sekembalinya dari medan perang. Pekan lalu, Wakil
Presiden Dick Cheney menyebutnya sebagai salah satu alasan mengapa John
Kerry tidak layak menjadi presiden. Banyak tuduhan terhadap John Kerry
disanggah oleh kelompok veteran Vietnam lain, yang membela John Kerry
mati matian.
Terdengar aneh bahwa kampanye pemilihan presiden terfokus pada
isu Perang Vietnam, sementara banyak isu lain seperti Perang Irak,
perekonomian, lapangan kerja, layanan kesehatan dan defisit anggaran.
Semua isu tersebut tersisih oleh Perang Vietnam yang telah berakhir 29
tahun yang lalu.
Keterlibatan Amerika dalam perang Vietnam
adalah yang paling lama dan paling tidak populer dalam sejarah Amerika.
Ketika Perang Vietnam berakhir pada tahun 1975, hampir 58 ribu orang
tentara Amerika dan sekitar tiga juta orang warga Vietnam tewas.
Setelah perang berakhir, warga Amerika bertanya-tanya, mengapa mereka
menemui kekalahan. Banyak yang merasa bahwa Amerika seharusnya tidak
melancarkan perang itu. Mereka berpendapat, rakyat Vietnam menjadi
korban putusan dan kebijakan Amerika yang keliru. Yang lain berpendapat,
perang Vietnam tidak dilakukan dengan cukup kuat. Menurut mereka,
Amerika akan menang kalau warganya mendukung tentara, atau kalau
Pentagon tidak dikungkung berbagai pembatasan dalam menjalankan
operasinya di Vietnam.
Selama seperempat abad terakhir,
perdebatan tingkat rendah berlangsung antara mereka yang ikut perang di
Vietnam dan yang tidak, antara yang berpendapat bahwa Perang Vietnam
dapat dibenarkan dan yang menganggapnya sebagai misi keliru yang
mustahil dilaksanakan.
Bicyclists in Vietnam |
Arlington Cemetery, September 12, 2002 |
Banyak veteran Perang Vietnam masih menderita sampai sekarang.
Banyak di antara mereka yang terekspos pada Agent Orange, bahan kimia
perontok daun, yang membuat mereka sakit. Sekitar 240 ribu orang veteran
perang, sebagian besar dari Vietnam, menjadi tunawisma. Vietnam sendiri
masih menderita dari sisa sisa perang. 35 persen lahan pertanian di
Vietnam Tengah tidak dapat ditanami karena sisa sisa mesiu yang belum
meledak. Lebih dari satu juta hektar hutan dan lahan pertanian menjadi
tandus karena Agent Orange. Banyak warga Vietnam yang juga menderita
karena bahan kimia itu.
Karena Perang Vietnam, Amerika
dijuluki sebagai ‘macan kertas’. Ini sering disebut sebagai ‘Sindrom
Vietnam’, yaitu keengganan untuk maju ke medan tempur. Apakah perdebatan
antara John Kerry dan George W Bush mengenai Perang Vietnam berarti
bahwa secara kejiwaan warga Amerika berkeberatan mengirim prajurit ke
medan perang? Ternyata tidak. John Kerry memberikan suara setuju dalam
pemungutan suara Senat mengenai perang Irak yang diprakarsai Presiden
Bush. Jelas bahwa keduanya tidak berpendapat bahwa Amerika adalah ‘macan
kertas’.
Perdebatan antara Bush dan Kerry mengenai Vietnam terfokus pada
satu isu sempit, yaitu karakter John Kerry: Apakah ia seseorang yang
memang gagah berani di medan perang, atau ia hanya melebih lebihkan
prestasinya di Vietnam dengan tujuan politis?
Wartawan
Associated Press belum lama ini mengunjungi wilayah di Vietnam, di mana
dulu John Kerry bertugas dalam masa perang. Wartawan itu mewawancarai
seorang bekas pejuang Vietnam yang belum pernah mendengar nama John
Kerry. Orang itu membanggakan pertumbuhan ekonomi Vietnam sejak tahun
1975 seperti saluran saluran irigasi yang lebih lebar, tambak tambak
udang, kafe, toko, pasar sayur dan pasar buah terapung dan lain lain. Ia
heran mendengar timbulnya kontroversi berpuluh puluh tahun sejak
berakhirnya perang Vietnam. Ia mengatakan, “Ini politik Amerika!”
Adaptasi oleh Djoko Santoso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.