T-90, MBT kebanggaan Rusia
7 September 2013
Sebagai Negara yang tertatih-tatih dan berupaya bangkit dari
keterpurukan, Rusia berupaya keras memodernisasi alutsistanya. Dengan
anggaran yang sangat terbatas, Rusia tidak punya banyak pilihan untuk
memilih MBT next generationnya.
Pada dekade 1980-an, Uni Soviet yang sangat mempercayai armada tanknya
memiliki visi penggelaran 2 kelas MBT, yang satu mampu diproduksi massal
dengan cepat, berharga murah, dan bisa dijual ke Negara-negara
tetangga. Visi ini terwujud dalam keluarga MBT T-72 yang sukses di
pasaran ekspor. Disisi lain, Uni Soviet juga mencoba mematahkan dominasi
NATO dan AS yang menggadang-gadang kualitas diatas kuantitas dengan
memproduksi satu MBT dengan fitur dan teknologi terbaru, yang kemudian
muncul sebagai T-80. Pendekatan kuantitas dan kualitas ini pada akhirnya
terbukti tidak praktis, dan baik T-72 maupun T-80 akhirnya terbukti
gagal dalam pertempuran. T-72M1 milik Garda Republik Irak dibuat babak
belur oleh M1A1 Abrams dalam Perang Teluk II, sementara T-80 dihajar
habis-habisan oleh pejuang Chechnya dalam dua kali perang di negeri
satelit Rusia tersebut.
Pasca pecahnya Uni Soviet, Rusia ditinggalkan dengan masalah
superioritas armada MBTnya. Negara-negara lawannya sudah lama
mengembangkan penyempurnaan MBT mereka, tetapi Rusia bertahan dengan
desain usang T-72 dan T-80. Mendanai pengembangan MBT baru seperti Black
Eagle makan biaya yang terlalu besar dan Rusia tak mungkin mengadakan
MBT yang terlalu canggih karena harganya pasti mahal. Langkah kompromi
akhirnya ditempuh, dengan menggabungkan keunggulan teknologi T-80 dan
mengintegrasikannya ke T-72. Proyek yang tadinya dinamai T-72BM ini
akhirnya diberikan desainasi berbeda, seolah menandakan bahwa ini adalah
MBT baru.
T-90 dikembangkan oleh tim di biro Kartsev/ Venediktov yang dikepalai
oleh V. Potkin, dan dikerjakan di Uralvagonzavod (Pabrik gerbong kereta
Ural) di Nizhnyi Tagil. Purwarupanya diberi kode Obiekt 188 yang
diselesaikan pada 1988. Dari segi desain, T-90 tidak memiliki banyak
perbedaan dibandingkan dengan T-72. Layout hullnya serupa, termasuk
pemosisian awaknya. Sistem suspense tetap menganut model torsion bar
dengan enam pasang roda pada setiap sisi, drive sprocket dibelakang,
idler didepan, dan tiga track-return roller. Peredam kejut hidrolik
dipasang di roda pertama, kedua, dan keenam sehingga tidak terlalu
menyiksa krunya saat tank dibawa untuk perjalanan jauh.
Krunya tetap
tiga, pengemudi, penembak, dan komandan, melanjutkan tradisi penggunaan
sistem autoloader dalam MBT Soviet. Kubahnya memiliki profil yang sangat
rendah, dan sangat tidak nyaman untuk orang dengan tinggi badan diatas
rata-rata. Komandan duduk disebelah kanan, didalam modul yang berputar
independen terhadap putaran kubah. Kemanapun arah kubah berputar,
komandan selalu menghadap kedepan. T-90 digerakkan oleh mesin diesel
V-84S yang dilengkapi pemanas untuk pengoperasian di wilayah beriklim
dingin dan sensor suhu. Kemampuan menenggak berbagai jenis bahan bakar
seperti bensin, kerosene standar militer, dan benzine menjadi keunggulan
yang ditawarkan untuk mempermudah pasokan logistik.
Biarpun layoutnya sama, namun T-90 memperoleh sistem proteksi berupa
lapisan armour reaktif Kontakt-5 yang didesain dengan sudut landai untuk
mengalahkan hululedak APFSDS dan HEAT yang datang bertandang. Pada
bagian kubah, 2 panel dipasang membentuk belah ketupat sehingga bentuk
kubah seolah bertambah. Panel ERA tambahan juga dipasang di sisi
kiri-kanan skirt untuk semakin mengamankan posisi kru, terutama
pengemudi. Terkait dengan pengamanan pengemudi, kursinya kini dibuat
menggantung ke atas, seperti halnya komandan dan penembak untuk
melindungi dari gelombang kejut yang mematikan saat melindas ranjau
antitank. Untuk mengemudi dalam kegelapan malam, pengemudi memperoleh
optik termal TVN-5 yang bisa dipasang menggantikan periskop TNPO-168
standar.
Sejumlah pembenahan dilakukan pada sistem kontrol penembakan yang
mengadopsi sistem kontrol penembakan otomatis model 1A45T yang merupakan
penyempurnaan dari versi yang digunakan T-80, yang didukung oleh sistem
bidik malam TO1-KO-1 atau TO1-PO2T, sistem observasi PNK-4S untuk
komandan, dan layar televisi untuk mengamati wilayah belakang. 1A45T
sendiri diotaki oleh sistem 2A43 IVDPK, stabilizer laras 2Eh42-4 Zhasmin
dan converter PT-800 yang dipasangkan dengan regulator voltase dan
frekuensi RChN 3/3. Sistem 1A45T menerima input dari beberapa sensor,
seperti data balistik munisi yang disimpan dan dipasok komputer balistik
1V528, pengukur kecepatan angina DVE BS, dan sistem bidik TPN4-49-23
Buran. Apabila dananya memadai, sistem Buran dapat digantikan oleh
sistem Agava-2 dengan fitur termal yang dipasang pada menara di atap.
Untuk komandan, tersedia sistem terpadu TKN-4S Agat S day/ night sight
dengan pembesaran x7,5 day dan x5,1 night yang sudah dilengkapi fitur
stabilisasi, serta periskop TNP-160 di kanan-kiri sistem TKN-4S.
Sementara untuk penembak daftarnya lebih lengkap lagi, seperti 1A43 day
sight yang sudah terintegrasi dengan laser rangefinder IG46 Irtysh yang
dilengkapi dengan sistem pemandu laser untuk rudal yang bekerja dengan
sistem beam riding.
Meriam T-90 juga mengadopsi meriam dari T-80, dengan kode 2A46M4.
Perbedaan antara varian M4 yang digunakan T-90 dan M1 yang dipakai T-80
diperkirakan perbedaannya ada pada kualitas baja dan akurasi yang
digunakan. Baja yang lebih baik mampu menghasilkan ketahanan tekanan
yang lebih besar, membuat 2A46M4 dapat melontarkan munisi generasi baru,
termasuk munisi berinti DU (Depleted Uranium). Meriam 2A46M4 memiliki
fitur meriam setara MBT Barat, komplit dengan muzzle reference system
untuk mengecek keselarasan alur tembakan meriam. Satu keunggulan meriam
ini adalah kemampuannya melontarkan rudal hululedak tandem 9M119
Refleks/ AT-11 Sniper yang dipandu oleh tuntunan laser (laser
beamriding), dengan jarak efektif sampai 5.000 meter atau melebihi jarak
efektif meriam, memberikan kesempatan bagi T-90 untuk membidik MBT lain
sebelum lawan dapat menembak. Kendali penembakan untuk Refleks
sepenuhnya ada ditangan penembak, dan tidak ada pada kompartemen
komandan.
Sementara untuk urusan munisi, Rusia memanfaatkan sistem pengisi
otomatis model carousel, yang letaknya ada di lantai dibawah kru
penembak dan komandan. Munisi untuk meriam 125mm ini masih menggunakan
mesiu dan hululedak yang terpisah, beda dengan Barat yang menggunakan
sistem combustible. Hal ini yang menyebabkan munisi APFSDS Rusia jauh
lebih inferior dibandingkan dengan munisi serupa yang digunakan oleh
pihak Barat, karena panjang penetrator yang bisa digunakan pun relatif
terbatas. Sementara untuk fungsi anti pesawat, disediakan senapan mesin
berat 12,7mm NSVT yang dilengkapi PZU optical sight dan distabilisasi
oleh 1ETs29 pada satu plana vertikal. Komandan yang menembakkan senapan
mesin berat ini terlindung dalam kubah baja mini.
Sementara untuk sistem perlindungan, T-90 memanfaatkan sistem
perlindungan granat asap 81mm, yang dapat dipasangi munisi Type 902A
Aerosol Forming Grenade Launch System dengan granat 3D17 aerosol. Saat
diluncurkan, akan tercipta semprotan partikel halus yang dapat
memunculkan iluminasi laser yang diarahkan ke tubuh tank, dibaca oleh
keempat sensor yang terpasang, dan memberikan peringatan agar pengemudi
segera bermanuver untuk menghindar atau mungkin mengeluarkan tabir asap.
Sistem jammer rudal antitank TShU1-7 Shtora siap sedia memancarkan
sinyal infra merah acak untuk mengacaukan sirkuit penuntun rudal.
Sementara untuk aksesori tambahan, tersedia KMT-7/KMT-8 mine roller
untuk mencangkul tanah dan meledakkan ranjau, yang sudah jadi standar
sejak era T-72.
SPEK T-90
Kru : 3
Bobot tempur : 46,5 ton
Power/weight : 18,06 hp/ ton
Ground pressure : 0,983 kg/cm3
Panjang : 6,86m (hull)
Lebar : 3,37m
Tinggi : 2,23m
Ground clearance : 0,492m
Lebar tapak rantai : 580mm
Panjang tapak rantai : 4,278m
Kecepatan maks. : 60 km/ jam
Jarak tempuh : 550km (jalan raya), 450km (cross-country)
Kapasitas bahan bakar : 1200 liter + 400 liter (opsional tangki eksternal)
Tanjakan : 60o
Kemiringan : 40o
Halangan vertikal : 0,85m
Lintas parit : 2,8m
Mesin : V-84MS 4 langkah, 12 silinder diesel, mengeluarkan daya 840hp
Transmisi : manual, 7 gigi maju dan 1 mundur
Suspensi : torsion bar
Persenjataan : 1x125mm 2A46M4 smoothbore gun; 1×12,7mm NSVT; 1×7,62mm PKT
Elevasi meriam : +14/-6o
Sistem kelistrikan : 24V
https://duniamatapena.wordpress.com/category/kendaraan-tempur/
Penulis : Drs.simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.