31/01/2009
Sungguh
ironis nasib akhir Tu-16 AURI. Pengadaan dan penghapusannya lebih
banyak ditentukan oleh satu perkara: politik! Bayangkan, “AURI harus
menghapus seluruh armada Tu-16 sebagai syarat mendapatkan F-86 Sabre dan
T-33 T-bird dari Amerika,” ujar Bagio Utomo, mantan anggota Skatek 042
yang mengurusi perbaikan Tu-16. Bagio menuturkan kesedihannya ketika
terlibat dalam tim “penjagalan” Tu-16 pada tahun 1970.
Dokumen CIA
(central intelligence agency) sebagaimana dikutip Audrey R Kahin dan
George McT Kahin dalam bukunya “Subversi Sebagai Politik Luar Negeri”
menulis: “Belanja senjata RI mencapai 229. 395.600 dollar AS. Angka itu
merupakan akumulasi perdagangan pada tahun 1958. Sementara dari Januari
hingga Agustus 1959 saja, nilainya mencapai 100.456.500 dollar AS. Dari
jumlah ini, AURI kebagian 69.912. 200 dollar AS, yang di dalamnya
termasuk pemesanan 20 pesawat pembom.”
Tidak dapat dipungkiri,
memang, Tu-16 pembom paling maju pada zamannya. Selain dilengkapi
peralatan elektronik canggih, badannya terbilang kukuh. “Badannya tidak
mempan dibelah dengan kampak paling besar sekalipun. Harus pakai las
yang besar. Bahkan, untuk membongkar sambungan antara sayap dan
mesinnya, laspun tak sanggup. Karena campuran magnesiumnya lebih banyak
ketimbang alumunium,” ujar Bagio.
Namun Tu-16 bukan tanpa cacat.
Konyol sekali, beberapa bagian pesawat bisa tidak cocok dengan spare
pengganti. Bahkan dengan spare yang diambil secara kanibal sekalipun.
“Kita terpaksa memakai sistem kerajinan tangan, agar sama dan pas dengan
kedudukannya. Seperti blister (kubah kaca-Red), mesti diamplas dulu,”
kenang Bagio lagi. Pengadaan suku cadang juga sedikit rumit, karena
penempatannya yang tersebar di Ujung Pandang dan Kemayoran.
Sebenarnya,
persediaan suku cadang Tu-16 yang dipasok dari Rusia, memadai. Tapi
urusan politik membelitnya sangat kuat. Tak heran kemudian, usai
pengabdiannya selama Trikora – Dwikora dan di sela-sela nasibnya yang
tak menentu pasca G30S/PKI, AURI pernah bermaksud menjual armada
Tu-16-nya ke Mesir. Namun hal ini tidak pernah terlaksana.
Begitulah
nasib Tu-16. Tragis. Farewell flight, penerbangan perpisahannya,
dirayakan oleh para awak Tu-16 pada bulan Oktober 1970 menjelang HUT
ABRI. Dijejali 10 orang, Tu-16 bernomor M-1625 diterbangkan dari Madiun
ke Jakarta. “Sempat ke sasar Waktu kita cari Monas,” ujar Zainal
Sudarmadji. Saat mendarat lagi di Madiun, bannya meletus karena awaknya
sengaja mengerem secara mendadak.
Patut
diakui, keberadaan pembom strategis mampu memberikan efek psikologis
bagi lawan-lawan Indonesia saat itu. Bahkan, sampai pertengahan 80-an,
Tu-16 AURI masih dianggap ancaman oleh AS. “Lah, wong nama saya masih
tercatat sebagai pilot Tu-16 di ruang operasi Subic Bay, kok,” ujar
Sudjijantono, angkatan Cakra 1.
Sekian tahun hidup dalam kedigdayaan,
sampailah AURI (juga ALRI) pada massa yang teramat pahit dalam
perjalanannya. Pasokan suku cadang terhenti, nasib pesawat tak jelas.
Ditulis oleh Harold Crouch “Politik dan Militer di Indonesia”, 1978), AL
dan AU yang bergantung pada teknologi yang lebih maju dari AD tidak
dapat memelihara lagi dengan baik peralatannya.
Pada awal tahun 1970,
KSAU Marsdya Suwoto Sukendar mengatakan, hanya 15 sampai 20 persen
pesawat AURI yang dapat diterbangkan kapal ALRI hanya 40 persen karena
ketiadaan suku cadang dari Uni Soviet. Tahun 1970, kemudian dikenang
sebagai tahun PEmusnahan persenjataan Blok Timur.
(Dikutip dari www.angkasa-online.com)
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8900304558010539333#editor/target=post;postID=6038149491342829587
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.