Analisis Ekonomi Nilai
Tambah Produk Pertanian
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Sampai menjelang terakhirnya pemerintahan Susilo
Bambang Yudoyono dan Muhammad Jusuf Kalla, persoalan klasik tentang
rendahnya nilai tambah produk pertanian Indonesia belum juga dapat
diselesaikan.
Buruknya kinerja pembangunan (dan berkelanjutan) industri
hilir minyak sawit masih akan berakibat pada kontroversi pungutan ekspor minyak
sawit mentah (CPO) dan subsidi minyak goreng. Pengembangan indistri hilir
margarin, kosmetik, dan lainnya akan mendongkrak harga beli tandan buah segar
yang dinikmati petani, apalagi di tengah “membaiknya” harga CPO dunia saat ini.
Buruknya kinerja industri hilir berbahan baku karet dan menyebabkan nilai
tambah yang diperoleh dari industri di sektor ini, seperti industri sarung
tangan untuk peralatan kedokteran, akan memperoleh kemampuan mendongkrak kinerja
sektor agroindustri dan bahkan pertanian secara umum. Lemahnya pengembangan
industri hilir berbahan baku kakao menyebabkan industri hilir domestik
menjadi kekurangan bahan baku. Bayangkan
saja, negara-negara di Eropa, seperti
Swiss, Perancis, dan Belanda, yang tidak memiliki kebun kakao, ternyata telah
cuikup lama menjadi “pengusaha”pasar cokelat di tingkat global.
Entah mengapa, para perumus kebijakan di Indonesia tidak
terlalu peduli terhadap strategi peningkatan nilai tambah produk pertanian
meski hal ini sangat bermanfaat bagi perekonomian. Kampanye calon presiden tampaknya tak akan menyentuh substansi persoalan betapa rapuh
dan buruknya peningkatan nilai tambah produk pertanian, yang memang bervisi
jangka panjang, di luar tradisi lima tahunan administrasi pemerintahan.
Jika toh sistem administrasi mengadopsinya
menjadi satu kebijakan nasional, hal itu hanya menjadi salah satu
direktorat jenderal, bukan agenda besar
suatu kementerian, apalagi bagi presiden-wakil presiden.Di dalam literatur,
strategi peningkatan nilai tambah produk pertanian sangat berhubungan dengan manajemen
kebijakan sektor hulu pertanian serta manajemen kebijakan sektor hilir sendiri.
Sementara kebijakan sektor hilir juga berhubungan dengan investasi,
pemberdayaan usaha, termasuk dukungan pendanaan modal kerja.
Telah cukup banyak studi yang mengindentifikasi beberapa
determinan investasi di sektor hilir, seperti kepastian hukum, iklim usaha, perpajakan,
dan kepabeanan, dan bahkan skema
desentralisasi atau otonom daerah sekarang ini (lihat Arifin, 2005). Langkah
yang harus diambil pada sektor hulu ini memerlukan dukungan dari beberapa
sektor dan tingkat manajemen birokrasi pemerintahan pusat sampai daerah. Di
sektor hulu, determinan lemahnya manajemen kebijakan terlihat dari jumlah
dan kontinutas bahan baku industri
pertanian yang kian tidak menentu.
Misalnya, buruknya teknik budidaya, pemeliharaan tanaman,
teknik panen dan penanganan pascapanen, hingga lemahnya strategi efisien usaha
dan manajemen produksi. Kisah industri pengolah biji kakao yang semula 11 kini hanya 4 buah, adalah contoh dari buruknya
manejemn kebijakan di sektor hulu. Peningkatan nilai tambah produk pertanian
hanya menjadi angan-angan jika pasokan bahan baku—dalam jumlah dan kualitas
suplai produk pertanian—tidak direncanakan dengan baik. Data
potensi sektor hulu pertanian Indonesia tidak perlu diuaraikan lagi. Masyarakat
paham bahwa Indonesia adalah produsen CPO nomor 1 di dunia, produsen kakao
nomor 3 di dunia, produsen kopi nomor 4 di dunia, dan sebaginya. Produksi CPO
18,6 juta ton itu tidak berdampak banyak bagi pembangunan dan kesejahteraan jika
nilai tambah produk hilir dinikmati Malaysia.
Pelajaran
berharga dari kakao
Produksi
kakao Indonesia sekitar 500.000 ton tahun lalu, masih di bawah produksi Pantai
Gading dan Ghana. Saat puncak krisis ekonomi, kakao pernah jadi salah satu tumpuan ekonomi pakyat di
Sulawesi. Produksi kakao Indonesia meningkat pesat, terutama era Proyek
Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor dekade 1980-an. Saat ini
petani kakao Indonesia ada 1,4 juta rumah tangga, berskala kecil, sekitar 2
hektar, walaupun di luar Jawa.
Rendahnya produksi biji kakao kepada industri kakao
domistik merupakan kombinasi dari faktor-faktorberikut
:
(1)
banyak tanaman sudah tua;
(2)
serangan hama dan penyakit;
(3)
pengelolaan sumber daya lahan tidak tepat;
(4)
penurunan produktivitasnya;
(5)
rendahnya kualitas, biji kakao, dan sebagainya.
Indonesia
tidak boleh menganggap enteng karena hancurnya industri kakao di Brasil dan
Malaysia menjadi pelajaran berharga.
Kakao
Brasil hancur karena”Witches Broom”, jamur patogen ganas akhir 1980-an.
Kakao
Malaysia nyaris habis karena hama
penggerek buah kakako, serangga kecil perusak jaringan buah. Di
Indonesia, dijumpai berbagai hama dan penyakit, terutama karena pohon kakao
berusia tua dan sistem manajemen usaha tani yang kurang memadai. Selain
penggerek buah kakao, petani kakao di Sulawesi juga dihantui jamur perusak
pembuluh batang atau vascular-steak dieback (VSD) yang mematikan. Maksudnya,
tanpa perhatian berbagai pihak, kejadian di Brasil dan Malaysia dapat saja
menimpa Indonesia. Untuk itu, diperlukan intervensi dari pemerintah,
partisipasi swasta, dan kepedulian masyarakat madani. Kemapuan, kapasitas, dan
pengembangan teknologi baru pada tingkat lembaga penelitian cukup maju.
Peneliti
di Pusat Penelitian kopi dan kakao (Puslitian) Jember, Jawa Timur, mampu
mengembangkan teknologi kultur jaringan somatic
embryogenesis (SE) dengan varietas pohon yang dikehendaki. Varietas jenis
ini memiliki produktivitas lrbih tinggi karena batang kakao mudah terkena sinar
matahari langsung. Varietas ini merupakan salah satu pilihan ideal untuk
peremajaan kakao Sulawesi. Di samping produktivitas yang tinggi, varietas ini
juga tahan hama dan penyakit. Singkatnya, persoalan bukan pada kemampuan para
peneliti dan petani, tetapi terletak pada manajemen birokrasi dan kapasitas
admindtrasi pemerintahan di pusat dan di daerah untuk all out meningkatkan
nilai tambah produk pertanian di Indonesia. (Sumber
: Bustanul Arifin, Guru Besar Unila; Ekonom Senior indef,Visiting Scholar di
University of Kentuky Amerika Serikat, Kompas, 8-6-2009).
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
BalasHapusTerima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.