Aspek-Aspek Sosial dan Politik Tentang Situasi
Pangan Dunia
Oleh : Drs.Simon
Arnold Julian Jacob
Masalah pangan sedunia mendapat perhatian yang semakin
besar dalam tahun-tahun terakhir ini.
Bulan November 1974
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendirikan suatu Konferensi Khusus Pangan
Sedunia di Roma, antara lain disebabkan oleh kenaikan-kenaikan harga yang
melonjak di pasaran dunia, dan menyusutnya persediaan-persediaan dunia akan
bahan-bahan pangan terpenting (gandum, beras, biji-bijian) untuk makanan ternak
yang telah terjadi dalam tahun 1972.
Pandangan yang ada dalam organisasi-organisasi
internasional mengenai masalah pangan sedunia telah 2 kali mengalami perubahan dalam 10 tahun yang
lalu. Dalam tahun-tahun 1965-1966 orang umumnya pesimis mengenai
kemungkinan-kemungkinan perkembangan produksi
pertanian. Pandangan ini berubah dengan munculnya
“Revolusi Hijau”.
Penyelidikan telah
mengarah pada pembentukan
jenis-jenis padian unggul yang secara besar-besaran diterapkan di negara-negara
miskin, dan menjamin hasil yang sangat meningkat setiap hektar. Dalam
tahun-tahun terakhir, dan lebih-lebih sejak tahun 1972, sebahagian besar orang
mempunyai pandangan pisimis. Ada kekhawatiran bahwa Revolusi Hijau dalam pada itu telah pudar dan hal ini didasarkan
pada berkurangnya peningkatan produksi di sejumlah negara miskin.
Dalam publikasi FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang terbaru dinyatakan bahwa negara-negara
miskin dalam 20 tahun terakhir telah
berhasil lebih mempercepat pertumbuhan produksi pertanian daripada penduduknya. Hal ini terbukti dari tabel 1. Dalam
jangka waktu 1952-1962 produksi pangan setiap setahun meningkat 3,1%, baik di
negara-negara kaya, maupun di negara-negara miskin. Namun disebabkan oleh
cepatnya pertumbuhan penduduk di negara-negara miskin, maka pertumbuhan produksi tiap-tiap kepala di sana
berjumlah hanya 0,7%.
Dalam jangka waktu 1962-1972 pertumbuhan di negara-negara
kaya dan miskin berjumlah 2,7%. Dihitung tiap-tiap kepala perbandingan
pertumbuhan itu berjumlah masing-masing 1,7% dan 0,3%. Baik di negara-negara
kaya, maupun di negara-negara miskin, peningkatan produksi lebih lamban dalam
jangka waktu kedua, dan produksi
tiap-tiap kepala nyaris tidak meningkat di negara-negara miskin.
Tabel
1
B.Perbandingan
Pertumbuhan Rata-Rata Setahun Produksi Pangan Sehubungan Dengan Pertumbuhan
Penduduk
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1952
– 1962 1962 – 1972
Produksi
Pangan Produksi Pangan
Pendu-
jumlah tiap
Pendu- jumlah tiap
Duduk kepala
duk kepala
Negara
Kaya 1,3 3,1 1,8 1,0 2,7 1,7
Negara
Miskin 2,4
3,1 0,7
2,4 2,7 0,3
Dunia 2,0 3,1
1,1 1,9 2,7 0,8
--------------------------------------------------------------------------------------------
Tabel ini dikutip dari tabel 4 risalah Assesment of the
world food situation, United Nations World Food Conference, Rome 1974
Dikhwatirkan
bahwa di masa depan pertumbuhan produksi di sektor pertanian di negara-negara
miskin tidak sanggup lagi mengejar pertumbuhan penduduk.
Negara-negara
miskin dengan demikian akan semakin
tergantung pada kesanggupan-kesanggupan produksi dan kesediaan
negara-negara maju untuk menjual atau menyumbangkan pangannya.
Berdasarkan
dugaan tertentu tentang pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan yang
diperkirakan, maka FAO menaksir bahwa negara-negara berkembang di masa depan
harus semakin banyak memasukkan bahan pangan, dan bahwa dalam tahun 1985
kebutuhan pemasukan ini akan berjumlah 5 kali lebih besar ketimbang yang pernah
terjadi dalam jangka waktu 1969 sampai 1972. Bank Dunia menegaskan
adanya suatu aspek lain tentang masalah pangan sedunia : kendati kenaikan
pendapatan nasional yang telah dialami oleh negara-negara berkembang dalam 15 tahun
terakhir ini begitu cepatnya (5,5% dari tahun 1961 sampai 1985, 5,8% dari tahun
1966 sampai 1970, dan peningkatan yang lebih cepat lagi dalam tahun-tahun sesudah
itu), namun ternyata ratusan juta manusia tidak banyak yang mengetahuinya. Keadaan
mereka bahkan lebih buruk lagi daripada kira-kira10 tahun yang lewat.
Walaupun ekonomi tumbuh dengan cepat selama 10 tahun
terakhir, namun pembagian penghasilan di negara-negara berkembang terbukti
tidak merata, dan tetaplah demikian adanya sehingga orang-orang termiskin tidak
mempunyai penghasilan cukup untuk mendapatkan pangan, sandang dan papan
selayaknya. Dari penelitian-penelitian terbaru terbukti bahwa tanpa perubahan
dalam pengendalian, maka dalam tahun 2010 jumlah manusia yang menderita
kelaparan dapat mencapai 4 kali sebanyak sekarang. (FAO menaksir jumlah manusia
sekarang yang tidak mendapat makanan secukupnya sebanyak 450 juta orang.).
Lebih
lanjut terbukti dari penyeledikan itu bahwa kelaparan terpusat pada golongan
penduduk yang paling miskin, dan bahwa titik berat pemberantasan kelaparan
harus terletak pada golongan-golongan ini di negara-negara berkembang. Patut
menjadi perhatian, bahwa dalam
penyeledikan ini bumi dianggap secara fisik sanggup menghasilkan makanan
sejumlah 25 kali sebanyak sekarang, asalkan penanamannya dilakukan dengan
sempurna.
Dengan ini maka tergugahlah kedua aspek masalah pangan sedunia yang
terpenting, yaitu produksi dan distribusi. Masalah pangan sedunia tidak berarti sudah
terselesaikan begitu produksi telah mencukupi. Penyelesaiannya baru akan terlaksana bilamana
semua orang dapat menikmati makanan dengan cukup.
Berikut
ini akan dipaparkan sebuah analisa tentang pangan sedunia, yang akan dilakukan dalam
tiga tahap : mula-mula sekali dibahas :
- Sektor
pertanian,
- Kemudian
hubungan-hubungan antarsektor pertanian dengan sektor bukan pertanian dan
pemerintah,
- Dan akhirnya
pasar dunia.
Di
pasar dunia ini akan kentara hubungan-hubungan antara negara-negara miskin dan
kaya. Selanjutnya akan diberikan ikhtisar tentang kemungkinan-kemungkinan
tindakan kebijaksanaan yang dapat mempengaruhi situasi pangan sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.