Sumber-sumber pangan pelengkap
Oleh : Drs.Simon
Arnold Julian Jacob
Sesungguhnya
ada baiknya kita meninjau kembali tentang kemungkinan-kemungkinan lain untuk
memperbaiki keadaan pangan. Pernah disebut-sebut tentang produksi ikan, yang
secara setempat memang bisa membantu dalam mencapai tingkat paket makanan.
Namun bagi dunia keseluruhan jumlah itu hanya mampu menutup tidak lebih dari 1% dari kebutuhan pangan.
Tanda-tanda untuk meningkatkan angka ini
pun tidak ada.
Tidak
adanya kemungkinan untuk memperbaiki produksi ikan di laut dengan cara terarah,
merupakan hambatan terpenting. Makanan ikan yang lebih banyak tidak dapat
dicari, dan tindakan untuk mengutamakan jenis ikan yang dapat dipakai tidak
berhasil. Di sana-sini penangkapan ikan bahkan menurun hasilnya, disebabkan
oleh terlalu banyaknya ikan yang merusak, sehingga mengakibatkan berkurangnya
pertumbuhan anak-anak ikan. Pembuatan makan ikan secara sintetis di pabrik,
pernah menimbulkan optemisme. Namun usaha ini hanya mungkin untuk beberapa
macam bahan makanan (terutama vitamin dan beberapa zat putih telur).
Apalagi terbukti pula bahwa usaha perikanan demikian lebih mahal
daripada usaha melalui sektor pertanian.
Usaha
yang agak memberi harapan ialah kemungkinan memanfaatkan sampah sebagai sumber
pangan untuk cendawan dan ragi yang dapat dimakan. Sementara itu usaha demikian
baru ditempuh terutama untuk makanan ternak. Sungguh suatu “mukjizat”
bahwasanya sampah dapat dimanfaatkan. Dengan demikian pengotoran pun dapat
dihindarkan. Di daerah-daerah yang memiliki banyak peternakan (produk hewani),
dapat saja usaha ini dikurangi dengan tujuan agar di daerah tersebut dapat
ditanami untuk menghasilkan makanan nabati
yang lebih banyak. Sebagaimana telah dikemukakan,
hal ini berarti juga suatu pemaksaan
dalam penetuan makanan pilihan bagi suatu bangsa.
Keberatan
terhadap usaha demikian akan berkurang, apabila industri dalam pabrik telah
berhasil mengubah produk-produk nabati menjadi suatu bentuk yang menyerupai
produk-produk hewani. Dan produk pun sudah dapat memanfaatkan dengan cara yang
sama. Memisahkan zat-zat yang kaya dengan putih telur dan biji kacang-kacangan,
dan mengubah zat-zat tersebut menjadi barang-barang berbentuk daging itu, sudah
bisa diterapkan di sana-sini. Sejalan
dengan pembatasan dalam pemakaian produk-produk hewani, dilakukan juga pembatasan
dalam produksi barang-barang stimulans,
seperti anggur dan minuman-minuman lain yang menggunakan bahan-bahan pangan. Pembatasan kelahiran, terutama di
negara-negara yang selalu dalam keadaan kurang pangan. Dalam negara yang padat
penduduk, kebutuhan ekonomi dan kebudayaan yang lain-lain pun menjadi tertolong
oleh karenanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.