alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Rabu, 28 Januari 2015

BAGAIMAN JIKA SANG RAJA HUTAN YANG LENYAP ATAU BERKURANG? SUATU CONTOH TERCIPNYA KESEIMBANGAN ALAM

Bagaimana jika sang “raja hutan” yang lenyap atau berkurang? Disini dimuat satu contoh  Tentang “Terciptanya Keseimbangan Alam.
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Pada tahun 1907 di daerah Arizona, Amerika Serikat terdapat kira-kira 4000 ekor rusa.  Menurut perhitungan, tumbuhan hijau (rumput-rumputan dan daun-daun pohon belukar) yang tersedia waktu itu cukup untuk makanan 30.000 ekor rusa. Entah karena anjuran dari siapa, orang Amerika mengadakan “gerakan peri-kemanusiaan”. Hati orang menjadi pilu melihat rusa-rusa yang tidak berdaya dibunuhi oleh  serigala. Orang marah dan benci kepada serigala yang buas dan “biadab” itu.  Maka orang mulai menembaki serigala-serigala. Hadiah-hadiah disediakan bagi orang-orang yang dapat membunuh serigala. Makin banyak yang dibunuh, hadiahnya makin besar. Mungkin karena hadiah yang menarik, mungkin karena peri-kemanusiaan, dilakukanlah pembunuhan besar-besaran terhadap serigala.

Apa akibatnya?

Rusa-rusa yang mendapat kasih sayang manusia itu menjadi manja.
Dalam waktu 15 tahun jumlahnya telah meningkat menjadi 100.000 ekor. Tumbuhan yang ada hanya cukup untuk makanan  30.000 ekor saja. Nah, akibat dari “peri-kemanusiaan” dan kasih sayang itu ternyata menyebabkan kelaparan  yang mengerikan di dunia rusa di Arizona itu. Pernah dalam satu musim dingin lebih dari 60.000 ekor rusa mati. Pada tahun 1922 orang baru sadar. Mereka terpaksa turun tangan lagi di daerah yang sama, tetapi dengan peranan yang sangat berlainan. Peliru-peluru sekarang diarahkan kepada rusa-rusa itu.  Setiap tahun ribuan rusa ditembak mati.

Lebih baik membunuh beberapa ribu,  daripada menyaksikan puluhan ribu ekor rusa mati kelaparan, oleh karena kekurangan rumput. Ini juga menyangkut “peri kemanusiaan”. Keseimbangan alam perlu ditegakkan kembali. Karena kasih sayang manusia menyebabkan jatuhnya korban rusa, ratusan kali lebih banyak dibandingkan dengan kekejaman serigala....Jadi demi terwujudnya keseimbangan alam, “hukum rimba” tampaknya merupakan sebaik-baiknya hukum.

Persaingan sampai bunuh-membunuh untuk memperebutkan makanan biasa terjadi di alam bebas. Dalam hal kepadatan populasi dari suatu jenis hewan amat tinggi, sering terjadi hewan-hewan betina menjadi mandul. Kesemuanya itu merupakan hukum alam, untuk mencapai keseimbangan alam.Telur ikan berjumlah banyak sekali. Demikian pula katak dan hewan-hewan lemah (hewan kecil). Sebaliknya harimau, banteng dan hewan-hewan kuat hanya sedikit mempunyai anak.  Hal yang sama berlaku untuk tumbuhan. Yang lemah (kecil)  mempunyai banyak keturunan, sedang yang kuat sedikit. Tentu kita dapat menduga mengapa demikian.  Bayangkan apa yang terjadi andaikata setiap butir telur ikan dapat menjadi ikan dewasa tanpa gangguan apapun. Samudera akan penuh dengan ikan  segala macam.

Demikian pula sungai, kolam, selokan, dan sebagainya. Ini tidak terjadi, karena banyak orang yang suka makan ikan berikut telurnya. Kalau ikan itu bertelur dengan jumlah yang sedikit, maka agaknya sudah lama ikan-ikan itu lenyap dari muka bumi. Bagaimana kalau setiap induk harimau juga akan suram dengan adanya persaingan, bunuh-membunuh untuk memperebutkan makanan. Coba pikirkan mengenai tumbuh-tumbuhan yang lemah dan tumbuhan yang kuat.

Salah satu contoh pohon beringin tergolong pohon raksasa yang besar, hampir tidak diketemukan dari biji-bijinya yang jumlahnya berjuta-juta yang berjatuhan disekitar pohonnya puluhan tahun lamanya, tidak pernah terdapat disitu  sebuah rumpun beringain yang tumbuh dari biji-bijinya sendiri disekitar pohon induknya. Malahan dari bijinya itu akan tumbuh ditempat yang sangat jauh dari pohon induknya. Mengapa? Sebaliknya rumput-rumput yang kecil, jumlahnya hampir tidak dapat dihitung,  tersebar dimana-mana. Inilah hukum alam juga. Bagaimana dengan lingkungan abiotik? Juga mengikuti hukum alam, berperanan penting untuk keseimbangan alam Inilah sebuah contoh kecil bagi kehidupan manusia, untuk meniru alam sebagai Profesornya.   (Mari kita berguru pada alam).

(Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob,
Jln.Lambon I No.414J – Kricak – Jatimulyo, Jogjakarta,
Telp.0274.588160 – HP.082135680644.
Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.