Bagaimana jika
sang “raja hutan” yang lenyap atau berkurang? Disini dimuat satu contoh Tentang “Terciptanya Keseimbangan Alam”.
Oleh
: Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Pada tahun 1907 di daerah Arizona, Amerika Serikat terdapat kira-kira 4000
ekor rusa. Menurut perhitungan, tumbuhan
hijau (rumput-rumputan dan daun-daun pohon belukar) yang tersedia waktu itu
cukup untuk makanan 30.000 ekor rusa. Entah karena anjuran dari siapa, orang
Amerika mengadakan “gerakan peri-kemanusiaan”. Hati orang menjadi pilu melihat
rusa-rusa yang tidak berdaya dibunuhi oleh
serigala. Orang marah dan
benci kepada serigala yang buas dan “biadab” itu. Maka orang mulai menembaki serigala-serigala.
Hadiah-hadiah disediakan bagi orang-orang yang dapat membunuh serigala. Makin
banyak yang dibunuh, hadiahnya makin besar. Mungkin karena hadiah yang menarik,
mungkin karena peri-kemanusiaan, dilakukanlah pembunuhan besar-besaran terhadap
serigala.
Apa akibatnya?
Rusa-rusa yang mendapat kasih sayang manusia itu menjadi manja.
Dalam waktu 15 tahun jumlahnya telah
meningkat menjadi 100.000 ekor. Tumbuhan yang ada hanya cukup untuk makanan 30.000 ekor saja. Nah, akibat dari “peri-kemanusiaan”
dan kasih sayang itu ternyata menyebabkan kelaparan
yang mengerikan di dunia rusa di Arizona
itu. Pernah dalam satu musim dingin lebih dari 60.000 ekor rusa mati. Pada
tahun 1922 orang baru sadar. Mereka terpaksa turun tangan lagi di daerah yang
sama, tetapi dengan peranan yang sangat berlainan. Peliru-peluru sekarang
diarahkan kepada rusa-rusa itu. Setiap tahun ribuan
rusa ditembak mati.
Lebih baik membunuh beberapa ribu, daripada menyaksikan puluhan ribu ekor rusa
mati kelaparan, oleh karena kekurangan rumput. Ini juga menyangkut “peri
kemanusiaan”. Keseimbangan alam perlu ditegakkan kembali. Karena kasih sayang
manusia menyebabkan jatuhnya korban rusa, ratusan kali lebih banyak
dibandingkan dengan kekejaman serigala....Jadi demi terwujudnya keseimbangan
alam, “hukum rimba” tampaknya merupakan sebaik-baiknya hukum.
Persaingan sampai bunuh-membunuh untuk memperebutkan
makanan biasa terjadi di alam bebas. Dalam hal kepadatan populasi dari suatu
jenis hewan amat tinggi, sering terjadi hewan-hewan betina menjadi mandul.
Kesemuanya itu merupakan hukum alam, untuk mencapai keseimbangan alam.Telur
ikan berjumlah banyak sekali. Demikian pula katak dan hewan-hewan lemah (hewan
kecil). Sebaliknya harimau, banteng dan hewan-hewan kuat hanya sedikit
mempunyai anak. Hal yang sama berlaku
untuk tumbuhan. Yang lemah (kecil) mempunyai banyak keturunan, sedang yang kuat
sedikit. Tentu kita dapat menduga mengapa demikian. Bayangkan apa yang terjadi andaikata setiap butir
telur ikan dapat menjadi ikan dewasa tanpa gangguan apapun. Samudera akan penuh
dengan ikan segala macam.
Demikian pula sungai, kolam, selokan, dan sebagainya. Ini tidak terjadi,
karena banyak orang yang suka makan ikan berikut telurnya. Kalau ikan itu
bertelur dengan jumlah yang sedikit, maka agaknya sudah lama ikan-ikan itu
lenyap dari muka bumi. Bagaimana kalau setiap induk harimau juga akan suram dengan
adanya persaingan, bunuh-membunuh untuk memperebutkan makanan. Coba pikirkan
mengenai tumbuh-tumbuhan yang lemah dan tumbuhan yang kuat.
Salah satu contoh pohon beringin tergolong pohon raksasa yang besar, hampir
tidak diketemukan dari biji-bijinya yang jumlahnya berjuta-juta yang berjatuhan
disekitar pohonnya puluhan tahun lamanya, tidak pernah terdapat disitu sebuah rumpun beringain yang tumbuh dari
biji-bijinya sendiri disekitar pohon induknya. Malahan dari bijinya itu akan
tumbuh ditempat yang sangat jauh dari pohon induknya. Mengapa? Sebaliknya rumput-rumput yang
kecil, jumlahnya hampir tidak dapat dihitung,
tersebar dimana-mana. Inilah hukum alam juga. Bagaimana dengan
lingkungan abiotik? Juga mengikuti hukum alam, berperanan penting untuk
keseimbangan alam Inilah sebuah contoh kecil
bagi kehidupan manusia, untuk meniru alam sebagai Profesornya. (Mari
kita berguru pada alam).
(Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob,
Jln.Lambon I No.414J – Kricak – Jatimulyo, Jogjakarta,
Telp.0274.588160 – HP.082135680644.
Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.