Batas kemampuan dalam memperluas pengadaan pangan
Oleh : Drs.Simon
Arnold Julian Jacob
Dari
uraian di atas ternyatalah, bahwa kebutuhan adanya lebih banyak pangan di
dunia, akan dapat diatasi dengan mematuhi beberapa syarat-syaratnya dengan
lebih baik, terutama syarat-syarat yang
berhubungan dengan tindakan atau keputusan manusia. Lebih lanjut harus ditinjau
pula kemungkinan untuk membuka lahan-lahan yang sebelumnya tidak pernah
digunakan untuk bercocok tanam.
Lahan
tergarap diperkirakan 1,5 miliar hektar, sedangkan menurut perkiraan paling kurang harus ada 3,5 miliar hektar. Cadangan untuk perluasan terutama terdapat di
Afrika sebelah selatan Sahara dan Amerika Selatan. Harus diingat pula , bahwa
tanah-tanah yang belum dikerjakan tidak selalu merupakan tanah-tanah terbaik;
dan bahwa pertanian pun tidak dapat
menguasai seluruh lahan tanah untuk penanaman bahan pangan.
Harus
ada pula kawasan yang dipertahankan
untuk kelestarian alam. Selain bahan
pangan harus semakin diperbanyak juga bahan baku teknik, kayu dan serat (kapas
dan rami), umpamanya yang dihasilkan
oleh tanah.
Dan akhirnya
masalah yang selalu berulang
pula, ialah tuntutan akan tanah (yang
biasanya sangat baik untuk pertanian) dipakai sebagai lahan Non Pertanian sbb:
- daerah-daerah
perumahan,
- kawasan
industri,
- tempat
penimbunan barang,
- jalur-jalur
jalan dan
- pengaliran
air; dan juga untuk
- tempat
hiburan, terutama olah raga dan bersantai dll.
Juga
ada pendapat, bahwa mempertinggi hasil pada tanah-tanah pertanian yang ada,
tidak banyak memerlukan penambahan alat dan tenaga daripada meluaskannya ke
daerah-daerah yang sedikit pun belum mempunyai perlengkapan.
Perbaikan-perbaikan konkrit yang mungkin dapat dilaksanakan di daerah-daerah pertanian
yang ada, setidak-tidaknya dapat memberikan harapan bahwa dunia keseluruhannya
pasti sanggup memberi makan kepada penduduk dunia yang berjumlah jauh lebih
banyak daripada sekarang. Akan tetapi
gambaran dunia memang suram, apabila ditinjau dalam bahagian-bahagian kecil. Di daerah-daerah
kependudukan yang padat dan masih berkembang dengan cepat, seperti di India dan
negara-negara yang berbatasan dengan Sahara, perbaikan-perbaikan paling sulit
dilaksanakan.
Sedangkan
penduduknya pun tidak mempunyai daya
beli untuk dapat melakukan pembelian pangan dari tempat lain. Bantuan
pangan dari negara-negara penghasil pangan surplus, hampir merupakan
satu-satunya penyelesaian darurat yang dapat diharapkan. Tetapi dampak negatif
bantuan demikian ternyata justru mengakibatkan kelesuan terhadap pertanian
setempat. Sementara bagi negara pemberi bantuan pun adakalanya dilakukan dengan
merugikan pertanian di negeri sendiri. Karena
bantuan itu selalu bergantung pada keputusan politik, maka yang dikatakan
“sia-sia” pangan yang diperbantukan itu pun selalu ada di atas harga pasaran.
Akan tetapi bantuan pangan pun langsung atau tidak langsung akan mengakibatkan
tekanan terhadap harga, sehingga akhirnya akan mengakibatkan kelesuan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.