alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Jumat, 30 Januari 2015

EKONOMIKA ETIK ; RANGSANGAN MORAL DAN SOSIAL DALAM PEREKONOMIAN (SERI EKONOMI PANCASILA 2

Ekonomika Etik : Rangsangan Moral dan Sosial dalam
Perekonomian (Seri Ekonomi Pancasila 2)
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Urgensi Rangsangan Moral dan Sosial bagi Pencapaian
 Kesjahteraan Ekonomi

Dewasa ini wacana tentang upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi menempati posisi penting dalam kerangka pembangunan nasional mengingat terpuruknya perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda. Ada banyak faktor yang menjadikan perekonomian Indonesia merosot, baik yang disebabkan oleh salah manajemen dalam wujud KKN maupun  mental dan moral bangsa Indonesia yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya yang samua berangkat dari problema manusianya. Untuk mencapai kesejahteraan ekonomi sangat perlu  menjadikan manusia sebagai pusat sekaligus  tujuan kesejahteraan ekonomi tersebut dan berpradigma people centered economic welfare.

Ada 2 elemen utama pencapaian kesejahteraan ekonomi 
yang semuanya berangkat dari pemahaman tentang 
manusia.

Elemen 1.Manusia adalah pusat alam semesta (dasar rangsangan moral).
Elemen 2, Manusia memerlukan interaksi sosial (dasar rangsangan sosial).

Konsep dasar rangsangan moral  berpandangan bahwa ekonomika lahir di dunia suci (devine world). Perkembangan ekonomika memerlukan proses transformasi dari dunia suci memasuli dunia manusia (human world) Disinilah moral berperan sebagai penghubung devine  world dan human world yang diperlukan ekonomika. Dalam prakteknya, perjalanan rangsangan moral ini semakin meninggalkan devine world dan semakin memasuki human world lebih mendalam. Hal  inilah yang menjadikan kenapa istilah “barang” dalam literatur ekonomika tidak disebut “ things” namun “goods” yang berkonotasi barang yang baik. Adapun konsep dasar rangsangan sosial berpandangan bahwa kesejahteraan ekonomi tidak dapat dicapai tanpa adanya keterkaitan sosial. Kesejahteraan ekonomi tergantung dengan interaksi ekonomi tersebut dengan masyarakat luas. Hal demikian memerlukan mekanisme pengaturan atau regulasi yang dalam pandangan Adam Smith harus diserahkan  pasar secara bebas yang kemudian  menjadi pegangan pihak kapitalisme dan dalam pandangan Karl Marx harus diserahkan kepada negara yang kemudian menjadi pegangan paham sosialisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.