KOSGORO JAKARTA ENTASKAN KEMISKINAN DENGAN KOPERASI TRI DARMA (SEBUAH CONTOH)

KOSGORO Jakarta Entaskan Kemiskinan

Dengan Koperasi Tri Darma (sebuah contoh).

Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Kosgoro (Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong) Jakarta, ikut mencoba untuk membantu program mengentaskan kemiskinan melalui koperasi yang mereka dirikan yang bernama “Koperasi Tri Darma”, yang bergerak dalam bidang “Simpan Pinjam”. Sebagai pengisi kas adalah para kader Kosgoro yang rata-rata telah berhasil dalam usahanya. Selain simpanan wajib sebesar Rp.10.000,- setiap anggota, juga memberikan simpanan sukarela, ada yang Rp.500.000, Rp.1 juta, Rp.2 juta, Rp,2,5 juta dan lain-lain. Program Kosgoro DKI Jakarta, adalah beroriantasi pada memberi bantuan kepada pengusaha kecil.

Saat ini (1993) mereka telah memberikan bantuan modal kepada ,

---200 lebih pedagang sayur keliling,

---150 lebih pengusaha bakso, dan kepada

 ---ratusan lagi para pedagang tanaman hias Kaki 5 (K5).

Dan masih dalam usahanya untuk memerangi kemiskinan, Kosgoro DKI  tahun 1993/1994 telah membuat program kepada 5 RW (Rukun Warga) binaan yang tersebar dalam 5 wilayah. Yaitu,

1. satu RW di Kelurahan Taman Sari Jakarta Barat,
2. satu RW di Tanah Tinggi Jakarta Pusat,
3. satu RW di Pulogadung Jakarta Timur,
4. satu TW di Cilincing Jakarta Utara, dan
5. satu di RW di Kelurahan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Sebagai sasaran di kelima RW tersebut adalah kelompok wanita dan remaja yang koordinasinya melalui LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa).

Selain menggiatkan koperasi, mereka juga mengadakan, :

1. Pendidikan ketrampilan setahun penuh, seminggu dua kali.
2. Bagi wanita diberikan ketrampilan kecantikan, rias pengantin, rias rambut dan ketrampilan wanita lainnya.
3. Sedang bagi remaja, diberikan ketrampilan elektronika dan computer.
4. Bagi wanita yang ingin ikut kegiatan remaja juga dipersilahkan, demikian juga sebaliknya.

Disamping memberikan ketrampilan, bagi mereka yang menginginkan modal usaha juga bisa menghubungi koperasi Tri Darma.

Kegiatan mereka tidak hanya itu saja, namun mereka juga rutin melakukan, ---penyuluhan lingkungan hidup,

---kesehatan,

---KB,

---penyuluhan hukum, dan

---pendidikan luar sekolah.

Dalam priode dua bulan-an mereka juga melakukan bakti social berupa perbaikan sarana-sarana social,  penanaman pohon, pengecetan masjid, dan sebagainya. Setelah jangka waktu 5 tahun program berjalan, akan dievaluasi hasilnya, jika hasilnya memang baik, akan dilanjutkan ke Rw-Rw lainnya.  

Tampaknya usaha itu akan berhasil, terbukti dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun sudah mulai nampak perubahan dan hasil dari program tersebut. Dari contoh diatas, kita akan bisa melihat bagaimana realita koperasi dalam hidup dan memerangi kemiskinan.Sebenarnya masih banyak contoh koperasi-koperasi lain yang bisa kami paparkan disini, namun alangkah  baiknya kalau contoh-contoh yang kami paparkan tidak menyita perhatian dan waktu kita. Jika kita berpikiran kritis, tentunya akan muncul pertanyaan dalam benak kita, “Apakah koperasi itu selalu berhasil untuk meningkatkan taraf hidup, dan tidak ada yang gagal?” (Harian Merdeka, 15-11-1993).