Pengertian
Ekonomi Kerakyatan
Oleh : Drs.Simon
Arnold Julian Jacob
Sering
timbul pertanyaan tentang pengertian sistem
ekonomi kerakyatan.
·
Menurut Mubyarto (1977),
sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan
mayoritas rakyat. Sistem ekonomi
kerakyatan tidak dapat dipisahkan dari
pengertian “sektor ekonomi rakyat”
·
Menurut Idris (1999),
“ Sektor ekonomi rakyat adalah sektor ekonomi baik sektor produksi, distribusi,
maupun konsumsi yang melibatkan rakyat banyak, memberikan manfaat rakyat
banyak, pemihakan dan penilikan oleh
rakyat banyak.”
Berdasarkan
pengertian ini terefleksi bahwa dalam ekonomi rakyat, masyarakat tidak hanya
didorong untuk berpartisipasi dalam melakukan produksi dan menikmati
hasil-hasilnya, tetapi juga memiliki, mengawasi, dan mengandalkan
berlangsungnya proses produksi. Jumlah dan Jenis sektor ekonomi rakyat tidak
terhitung jumlahnya, antara lain berbentuk usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK).
Sejarah telah
membuktikan bahwa sektor ekonomi rakyat ini telah mampu bertahan dalam mengembangkan misalnya dengan
menghidupkan mayoritas anak bangsa. Pada zaman pemerintahan Belanda
sektor-sektor ekonomi yang potensial seperti
sektor perkebunan sebagai penghasil untuk ekspor dimonopoli oleh pemerintah Belanda bersama
antek-anteknya. Sektor ekonomi rakyat tidak diperhatikan, malahan ditekan dan
termarginalisasi.
Namun demikian sektor ini yang digeluti oleh rakyat banyak,
yang memberikan hidup rakyat banyak tetap tertahan dan tetap survive. Demikian
pula pada masa pemerintahan Orde Lama dan lebih-lebih Orde Baru nasib sektor
ini sangat memprihatinkan. Mereka tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Kalau perusahaan besar pada
saat itu sarat dengan berbagai fasilitas sebagai akibat kolusi antara penguasa dan
pengusaha, maka sektor ekonomi rakyat
kurang diperhatikan karena dianggap kurang mampu mendorong pembangunan
ekonomi dan kurang mampu memasukkan pajak.
Timbul pertanyaan,
mengapa sektor ini dalam perjalanan sejarah yang panjang tidak mendapatkan
perhatian, bantuan, malahan termarginalisasi namun tetap hidup dan berkembang.
Jawaban
pertanyaan tersebut antara lain :
Sektor ini mudah
didirikan, tanpa melalui prosedur yang berbelit-belit. Dengan demikian setiap
orang tidak sulit untuk dapat terjun
menggeluti sektor ini. Relatif kurang memerlukan modal yang besar. Hal ini
disebabkan karena sektor usaha ini umumnya berskala kecil dan menengah. Pada
sektor usaha tertentu dengan modal yang relatif kecil usaha mereka sudah dapat
dijalankan, misalnya pedagang kaki lima (sektor informal).
Sektor ini umumnya
berbasis pada sumber daya domistik. Dengan demikian relatif kurang terpengaruh
pada perubahan-perubahan konjungtur ekonomi dunia. Bahkan pada saat memuncaknya
krisis ekonomi baru-baru ini ada beberapa sektor menikmati keuntungan, misalnya
sektor agrobisnis (kakao, udang, dan lain-lain). Tidak sama dengan perusahaan
besar yang sangat rentan terhadap perubahan konjungtur ekonomi dunia. Unit-unit
usaha ini umumnya menggunakan teknologi
tepat guna. Dengan demikian unit-unit usaha dapat dikelola secara efidien dan efektif.
Umumnya sektor ini
sangat fleksibel dalam mengantisipasi keinginan pasar. Mereka dengan mudah
dapat berpindah dari satu sektor usaha
ke sektor usaha lain. Hal semacam ini sangat sulit bagi industri-industri/perusahaan-perusahaan
besar. Sektor ini dapat menjadi mitra bagi perusahaan besar, baik sebagai
pemasok bahan baku, menyediakan komponen, maupun dalam pemasaran.
Dengan demikian
tidak perlu ada dikotomi antara
perusahaan besar (mega company) dengan perusahaan kecil/menengah (skltor
ekonomi rakyat).
Malahan diharapkan
terjadinya simbiose mutualistis (saling menghidupkan) dan saling menguntungkan,
(win-win solution). Mitra yang penulis
maksudkan di sini bukan berdasar belas kasihan dari perusahaan besar kepada
perusahaan kecil, tetapi kemitraan berarti adanya saling ketergantungan (interdependensi).
Jangan sampai terjadi
seperti pada masa orde Baru di mana himbauan kepada perusahaan besar untuk
membantu perusahaan kecil dilandasi dengan belas kasih. Dengan demikian sektor
ekonomi rakyat pada saat itu dianggap sektor yang inferior (inferior sector).
Contoh saling ketergantungan ini telah dibuktikan di negara-negara yang maju (development
countries) misalnya di Amerika Serikat industri-industri besar hanya mengelola 20
persen secara langsung, sisanya 80 persen
diserahkan pada perusahaan kecil/menengah sebagai mitra.
Demikian pula di Jepang
hanya 40 persen dikelola industri besar sisanya diserahkan pada industri
kecil/menengah sebagai mitra.Sektor ini kalau diperhatikan bentuk pasarnya,
maka sesungguhnya sektor ini dalam keadaan persaingan sempurna (perfect
competition). Dikatakan demikian karena banyak sekali penjual yang menjual pada
satu jenis barang. Akibatnya tidak ada seorang penjualpun yang dapat
mempengaruhi harga suatu produk relatif sama dan kualitas produknya juga
relatif sama, sehingga sektor ini berjalan secara efisien.
Dengan demikian
efisiensi yang diharapkan melalui mekanisme pasar seperti yang biasa
didengungkan sesungguhnya sudah lama teraplikasikan pada sektor ekonomi rakyat Apabila
sektor ini dapat diberdayakan dan berhasil mengembang misalnya sebagai tulang
punggung ekonomi, maka dengan sendirinya pemerataan (equity) yang selalu
diidam-idamkan otomatis akan tercapai.
Dikatakan demikian karena sektor ini digeluti mayoritas masyarakat baik sebagai
produsen maupun sebagai konsumen.
Jangan sampai terjadi
seperti pada masa pemerintahan Orde Baru karena memburu pertumbuhan (growth)
akibatnya pemerataan (equity) terabaikan. Di mana hanya sebagian kecil anggota
masyarakat yang menikmati hasil pembangunan, tetapi sebagian besar tetap berada
di sekitar garis kemiskinan. Pada masa Orde Baru hanya sekitar 2 juta penduduk
berpendapatan 20.000 dollar AS/tahun, tetapi kurang lebih 115 juta penduduk
hanya berpendapatan antara 100 s.d 500 dollar AS per/tahun. Pada saat
diperkirakan 1 persen penduduk menguasai
80 persen PDB, sisanya 99 persen anggota masyarakat memperebutkan 20 persen PDB. Demikian pula 200
komlemerat menguasai 1/3 PDB.Terjadinya zero sum society di mana kemajuan
ekonomi sekelompok masyarakat
mengorbankan kelompok masyarakat lain, atau jumlah didapat sekelompok orang sama besar jumlah
yang diderita orang lain (zero sum
game).
Hal ini selain dengan
Pareto Optimality yang menyatakan bahwa sekelompok masyarakat tidak akan menjadi
lebih baik tanpa menyebabkan anggota lainnya lebih buruk (Case, 1998) Berbagai
produk yang dihasilkan sektor ekonomi
rakyat misalnya hasil-hasil pertanian dan berbagai hasil kerajinan sangat
kompetitif di pasar internasional. Juga sektor usaha kecil yang digeluti oleh
rakyat banyak dapat diperkirakan relatif kurang diminati oleh para investor
asing.
Dengan demikian
walaupun era globalisasi menerpa dengan
karakteristik antara lain arus modal yang sangat besar dari suatu kawasan atau
negara menuju kawasan atau negara yang menguntungkan (Hirst P, Thomson G 1996),
Tetapi dengan keunggulan sektor ekonomi rakyat seperti dipaparkan di atas,
diharpkan akan tetap bertahan melaksanakan misinya dalam hal ini adalah memberikan
kehidupan pada rakyat banyak. (Sumber ; Drs.AZMIL,
MHm (Badan INFOKOM- Sumut-Internet).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.