alamat email

YAHOO MAIL : saj_jacob1940@yahoo.co.id GOOGLE MAIL : saj.jacob1940@gmail.com

Jumat, 30 Januari 2015

PENGERTIAN EKONOMI KERAKYATAN

Pengertian Ekonomi Kerakyatan
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Sering timbul pertanyaan tentang pengertian sistem 
ekonomi  kerakyatan.
·         Menurut Mubyarto (1977), sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang bertumpu pada kekuatan mayoritas rakyat. Sistem  ekonomi kerakyatan  tidak dapat dipisahkan dari pengertian “sektor ekonomi rakyat”
·         Menurut Idris (1999), “ Sektor ekonomi rakyat adalah sektor ekonomi baik sektor produksi, distribusi, maupun konsumsi yang melibatkan rakyat banyak, memberikan manfaat rakyat banyak,  pemihakan dan penilikan oleh rakyat banyak.”
Berdasarkan pengertian ini terefleksi bahwa dalam ekonomi rakyat, masyarakat tidak hanya didorong untuk berpartisipasi dalam melakukan produksi dan menikmati hasil-hasilnya, tetapi juga memiliki, mengawasi, dan mengandalkan berlangsungnya proses produksi. Jumlah dan Jenis sektor ekonomi rakyat tidak terhitung jumlahnya, antara lain berbentuk usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK).

Sejarah telah membuktikan bahwa sektor ekonomi rakyat ini telah mampu bertahan  dalam mengembangkan misalnya dengan menghidupkan mayoritas anak bangsa. Pada zaman pemerintahan Belanda sektor-sektor ekonomi yang potensial seperti  sektor perkebunan sebagai penghasil untuk ekspor dimonopoli  oleh pemerintah Belanda bersama antek-anteknya. Sektor ekonomi rakyat tidak diperhatikan, malahan ditekan dan termarginalisasi.

Namun demikian  sektor ini yang digeluti oleh rakyat banyak, yang memberikan hidup rakyat banyak tetap tertahan dan tetap survive. Demikian pula pada masa pemerintahan Orde Lama dan lebih-lebih Orde Baru nasib sektor ini sangat memprihatinkan. Mereka tidak mendapat perhatian  dari pemerintah. Kalau perusahaan besar pada saat itu sarat dengan berbagai fasilitas sebagai akibat kolusi antara penguasa dan pengusaha, maka sektor ekonomi rakyat  kurang diperhatikan karena dianggap kurang mampu mendorong pembangunan ekonomi dan kurang mampu memasukkan pajak.
Timbul pertanyaan, mengapa sektor ini dalam perjalanan sejarah yang panjang tidak mendapatkan perhatian, bantuan, malahan termarginalisasi namun tetap hidup dan berkembang.

Jawaban pertanyaan tersebut antara lain :

Sektor ini mudah didirikan, tanpa melalui prosedur yang berbelit-belit. Dengan demikian setiap orang tidak sulit untuk  dapat terjun menggeluti sektor ini. Relatif kurang memerlukan modal yang besar. Hal ini disebabkan karena sektor usaha ini umumnya berskala kecil dan menengah. Pada sektor usaha tertentu dengan modal yang relatif kecil usaha mereka sudah dapat dijalankan, misalnya pedagang kaki lima (sektor informal).

Sektor ini umumnya berbasis pada sumber daya domistik. Dengan demikian relatif kurang terpengaruh pada perubahan-perubahan konjungtur ekonomi dunia. Bahkan pada saat memuncaknya krisis ekonomi baru-baru ini ada beberapa sektor menikmati keuntungan, misalnya sektor agrobisnis (kakao, udang, dan lain-lain). Tidak sama dengan perusahaan besar yang sangat rentan terhadap perubahan konjungtur ekonomi dunia. Unit-unit usaha ini umumnya menggunakan  teknologi tepat guna. Dengan demikian unit-unit usaha dapat dikelola secara efidien dan efektif.

Umumnya sektor ini sangat fleksibel dalam mengantisipasi keinginan pasar. Mereka dengan mudah dapat berpindah dari  satu sektor usaha ke sektor usaha lain. Hal semacam ini sangat sulit  bagi industri-industri/perusahaan-perusahaan besar. Sektor ini dapat menjadi mitra bagi perusahaan besar, baik sebagai pemasok bahan baku, menyediakan komponen, maupun dalam pemasaran.

Dengan demikian tidak  perlu ada dikotomi antara perusahaan besar (mega company) dengan perusahaan kecil/menengah (skltor ekonomi rakyat).
Malahan diharapkan terjadinya simbiose mutualistis (saling menghidupkan) dan saling menguntungkan, (win-win solution). Mitra yang  penulis maksudkan di sini bukan berdasar belas kasihan dari perusahaan besar kepada perusahaan kecil, tetapi kemitraan berarti adanya saling ketergantungan (interdependensi).

Jangan sampai terjadi seperti pada masa orde Baru di mana himbauan kepada perusahaan besar untuk membantu perusahaan kecil dilandasi dengan belas kasih. Dengan demikian sektor ekonomi rakyat pada saat itu dianggap sektor yang inferior (inferior sector). Contoh saling ketergantungan ini telah dibuktikan di negara-negara yang maju (development countries) misalnya di Amerika Serikat industri-industri besar hanya mengelola 20 persen secara langsung, sisanya  80 persen diserahkan pada perusahaan kecil/menengah sebagai mitra.

Demikian pula di Jepang hanya 40 persen dikelola industri besar sisanya diserahkan pada industri kecil/menengah sebagai mitra.Sektor ini kalau diperhatikan bentuk pasarnya, maka sesungguhnya sektor ini dalam keadaan persaingan sempurna (perfect competition). Dikatakan demikian karena banyak sekali penjual yang menjual pada satu jenis barang. Akibatnya tidak ada seorang penjualpun yang dapat mempengaruhi harga suatu produk relatif sama dan kualitas produknya juga relatif sama, sehingga sektor ini berjalan secara efisien.

Dengan demikian efisiensi yang diharapkan melalui mekanisme pasar seperti yang biasa didengungkan sesungguhnya sudah lama teraplikasikan pada sektor ekonomi rakyat Apabila sektor ini dapat diberdayakan dan berhasil mengembang misalnya sebagai tulang punggung ekonomi, maka dengan sendirinya pemerataan (equity) yang selalu diidam-idamkan otomatis akan  tercapai. Dikatakan demikian karena sektor ini digeluti mayoritas masyarakat baik sebagai produsen maupun sebagai konsumen.

Jangan sampai terjadi seperti pada masa pemerintahan Orde Baru karena memburu pertumbuhan (growth) akibatnya pemerataan (equity) terabaikan. Di mana hanya sebagian kecil anggota masyarakat yang menikmati hasil pembangunan, tetapi sebagian besar tetap berada di sekitar garis kemiskinan. Pada masa Orde Baru hanya sekitar 2 juta penduduk berpendapatan 20.000 dollar AS/tahun, tetapi kurang lebih 115 juta penduduk hanya berpendapatan antara 100 s.d 500 dollar AS per/tahun. Pada saat diperkirakan 1 persen penduduk  menguasai 80 persen PDB, sisanya  99 persen  anggota masyarakat  memperebutkan 20 persen PDB. Demikian pula 200 komlemerat menguasai 1/3 PDB.Terjadinya zero sum society di mana kemajuan ekonomi  sekelompok masyarakat mengorbankan kelompok masyarakat lain, atau jumlah  didapat sekelompok orang sama besar jumlah yang diderita orang lain  (zero sum game).

Hal ini selain dengan Pareto Optimality yang menyatakan bahwa sekelompok masyarakat tidak akan menjadi lebih baik tanpa menyebabkan anggota lainnya lebih buruk (Case, 1998) Berbagai produk yang dihasilkan sektor  ekonomi rakyat misalnya hasil-hasil pertanian dan berbagai hasil kerajinan sangat kompetitif di pasar internasional. Juga sektor usaha kecil yang digeluti oleh rakyat banyak dapat diperkirakan relatif kurang diminati oleh para investor asing.

Dengan demikian walaupun era globalisasi  menerpa dengan karakteristik antara lain arus modal yang sangat besar dari suatu kawasan atau negara menuju  kawasan atau negara  yang menguntungkan (Hirst P, Thomson G 1996), Tetapi dengan keunggulan sektor ekonomi rakyat seperti dipaparkan di atas, diharpkan akan tetap bertahan melaksanakan misinya dalam hal ini adalah memberikan kehidupan pada rakyat banyak. (Sumber ; Drs.AZMIL, MHm (Badan INFOKOM- Sumut-Internet).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.