Presiden Janji Naikkan HPP
Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
7 Juta Hektar Lahan Terlantar Akan
Dimanfaatkan untuk Pangan
Purworejo—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berjanji,
Menaikkan harga pemebelian pemerintah atau HPP untuk
gabah dan beras. Namun, harga beras harus tetap dapat dujangkau oleh
masyarakat. Presiden menegaskan hal itu di sela-sela panen raya perdana pada
varietas baru, Super Toy HL-2, di Desa Grabang, yang terletak 20 kilometer
sebelah selatan Kecamatan Purworejo, ibu kota Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,
Kamis (17-4-2008). Dalam dialog dengan Presiden, sejumlah petani mengeluhkan
rendahnya harga jual gabah dan beras petani. Hal itu memberatkan petani karena
harga pupuk telah membumbung. Para petani berharap pemerintah meningkatkan
harga beras dan gabah atau meningkatkan subsidi.
HPP (Harga Pembelian Pemerintah)
untuk,
·
gabah kering
panen (GKP) saat ini Rp.2.000 per kilogram (kg) dan
·
gabah kering
giling (GKG) Rp.2.575 per kg,
·
HPP beras Rp.4.000
per kg.
·
Selain
menjanjikan kenaikan HPP, Presiden juga
menjanjikan
·
pengendalian
harga pangan agar tidak terlalu tinggi.
Di luar mengendalikan harga, menurut Presiden, kebijakan
pangan yang dilakukan pemerintah antara lain,
·
meningkatkan
produksi,
·
kecukupan
cadangan beras Bulog,
·
perbaikan
pendapatan petani,
·
dan harga pangan
yang terjangkau konsumen.
Pengamanan stok pangan
Lebih jauh Presiden Yudhoyono menjelaskan,
Indonesia telah mencapai swasembada beras, gula, jagung,
telur, dan daging ayam. Meski begitu, belum ada dorongan untuk melakukan ekspor.
Pengamanan stok pangan nasional lebih diutamakan. Adapun untuk kedelai dan
daging sapi, Presiden optimistis dalam 3 tahun mendatang kebutuhan nasional
akan dicukupi oleh produksi dalam negeri. Untuk meningkatkan produksi pangan,
Presiden menginstruksikan agar lahan terlantar dimanfaatkan. Saat ini ada
sekitar 7 juta hektar lahan yang
terlantar. Dari lahan yang terlantar itu, sekitar 1,7 juta hektar di antaranya
berstatus hak guna usaha.
Saya minta lahan yang terlantar ditertibkan dan digunakan
untuk pertanian,” katanya. Presiden juga mendukung pengembangan padi varietas
baru, Super Toy HL-2, yang ditargetkan dapat dipanen tiga kali per tahun, tanpa
perlu menanam ulang bibit. Kapasitas panen ditargetkan 15,5 ton gabah per
hektar. Padi ini sebelumnya ditanam di Bantul dan Kulon Progo di Jogjakarta. Menanggapi
kehendak pemerintah menaikkan HPP gabah dan beras, Ketua Dewan Pertimbangan
Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo
menyatakan sepakat. Hanya kenaikan HPP untuk gabah dan beras sebaiknya
dilakukan sebelum panen gadu musim gadu, yakni sebelum Juni-Juli 2008,” kata
Siswono.
Jika kenaikan HPP dilakukan setelah panen gadu, hal ini
sama saja tidak akan dirasakan petani karena panen pada musim kemarau tidak
banyak lagi.
Itu artinya kenaikan HPP baru efektif dirasakan petani
pada masa panen raya tahun depan”, ujarnya.Siswono menjelaskan, tanpa
pemerintah menaikkan HPP, harga gabah
dan beras secara riil sudah naik.
Ada tiga katagori harga beras saat
ini, yakni,
·
harga sesuai HPP,
·
harga riil di
pasaran, dan
·
harga di pasar
dunia yang sudah mencapai 680 dollar AS per ton atau Rp.6.300 per kg.
Kenaikan HPP, menurut Siswono untuk saat ini lebih
berdampak terhadap Bolog. “Kalau HPP tetap pada posisi sekarang Bulog
tidak akan bisa membeli beras. Kalaupun bisa, kualitasnya akan di bawah
standar,” katanya.
Isu global
Kenaikan harga pangan, khususnya beras, telah menjadi isu
global. Hal ini, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Ahmad Suryana, Terungkap dalam
pertemuan Board of Trustees IRRI (Lembaga Penelitian Beras Internasional) di
Manila, 7-11 April 2008. Naiknya harga pangan memukul negara impor beras,
seperti Banglades, Filipina, dan sejumlah negara Afrika,” kata Suryana.
Menurut Menteri Pertanian Anton Apriyantono, dibandingkan
dengan Vietnam, Thailand, dan negara-negara pengimpor beras, Indonesia paling
siap menghadapi lonjakan kenaikan harga beras dunia. “Setidaknya lebih siap
sampai bulan-bulan ini,” katanya Bambang Soesatyo, Ketua Komitie Tetap dan
Moneter Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyatakan, Kadin telah
mengingatkan pemerintah tentang ancaman inflasi pangan dunia. Pemerintah
diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi ekses kenaikan
harga pangan dan juga energi di pasar global.
Kasus di Cirebon
Subdivisi Regional (Subdivre) Perum Bulog Cirebon
memperketat pengawasan penyerapan beras petani karena, ditemukan adanya penjualan
beras asal Cirebon ke Kalimantan dengan harga beli di atas HPP. Ini didorong
oleh kekhawatiran ekses penjualan ke luar Jawa atau ekspor illegal akan
mengganggu pengadaan beras Bulog. Kepala Subdivre Cirebon Slamet Subagyo
mengatakan, Tim sosialisasi monitoring dan evaluasi Bulog menemukan bukti
adanya sejumlah pedagang yang membeli beras petani dengan harga di atas HPP
untuk dijual ke Kalimantan.Harga beli mereka berkisar Rp.4.150 per kg,
sedangkan harga beli Bulog dengan HPP Rp.4.000 per kg.
“Para pedagang beras sistemnya door to door ke tempat
penggilingan gabah, membeli beras dengan tunai Rp.4.150 per kg. Beras itu
dikirim ke Kalimantan dengan kapal kayu dari pelabuhan Cirebon,” ujar Subayo.
Tim menemukan pedagang membeli beras dari penggilingan Rp.4.100-Rp.4150 per kg, yang akan dijual
kembali Rp.4.300 per kg. Jumlah beras yang dikirim ke Kalimantan mencapai 800
ton.
(Lkt/Egi/Mas/Mkn/Sir/Tht/Ang,
Kompas, 18-4-2008).
Harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen di
tingkat petani naik 10 persen, yaitu dari Rp.2.000 per kilogram menjadi Rp.2,200.
Langkah itu dilakukan agar
keuntungan yang diterima petani bertambah besar dan pada saat yang sama Bulog
bisa menyerap gabah petani. Kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP)
ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Kebijakan Pemberasan, yang berlaku mulai 22 April 2008, menggantikan Inpres No.
3/2007.
Dalam aturan yang sama, pemerintah juga menaikkan harga
gabah kering giling di gudang Bulog dari Rp.2.000 per kg menjadi Rp.2.840, atau
mendapat sekitar 9,23 persen. Harga
beras di gudang Bulog dari Rp.4.000 per kg menjadi Rp.4.300. Itu adalah standar
harga yang akan digunakan pemerintah dalam membeli gabah dan beras dari petani.
Presiden juga memberikan amanat khusus kepada Menteri Pertanian mengatur harga
pembelian gabah dan beras yang tidak memenuhi kualitas pemerintah. Ini mengubah
kebijakan sebelumnya yang mengatur harga melalui tabel rafaksi. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono berjanji menaikkan HPP untuk gabah dan beras.
Namun harga beras harus dapat
dijangkau masyarakat.
Atas dasar itu kebijakan itu menegaskan kebijakan baru
itu tetap memberikan penekanan pada, pengamanan daya beli masyarakat
berpendapatan rendah, terutama masyarakat penerima beras untuk rakyat miskin
(raskin) yang mencapai 19,1 juta rumah tangga. Pengamanan ini tetap
mempertahankan Program Raskin yang diperbanyak, yakni dari 10 kg menjadi 15 kg.
Pada saat tidak panen atau paceklik, mungkin ada kenaikan harga beras.
Namun, pemerintah sudah menyiapkan Program Stabilisasi
Harga (PSH) pangan yang diharapkan dapat menekan beban masyarakat. PSH pangan
tetap dipertahankan. Berdasarkan survei
Kantor Menko Perekonomian, program tersebut berhasil menekan fluktuasi harga
komoditas pangan penting, yaitu fkultuasi harga beras dalam negeri hanya 1
persen dibandingkan pergerakan harga di luar negeri. Artinya, saat harga
beras di pasaran internasional melonjak 100 poin, harga beras di Indonesia
hanya naik satu point. (Oin/Mas/Day/Han/Mdn/Ntt/Che/Am/Tht/Mkn,
Kompas, 23-4-2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.