Sekilas Tentang Pembangunan
& Teori-Teori Pembangunan
Oleh : Drs.Simon
Arnold Julian Jacob
Pengertian
Pembangunan
Pengertian
pembangunan tidak dapat didefenisikan secara umum, tidak bebas dari nilai, dan
tidak ditentukan sebelumnya, tetapi bergantung pada ruang dan waktu, terutama
norma-norma yang dimiliki individu atau kolektif.
Selanjutnya pembangunan
adalah pengertian normative, termasuk gagasan mengenai arah perubahan
masyarakat yang dikehendaki, teori mengenai penyebab keterbelakangan,
pernyataan mengenai kelompok penunjang social dan model transformasi
social-ekonomi, keputusan-keputusan mengenai instrument untuk melaksanakan dan
mempertahankannya dll.
Selain
keinginan-keinginan politik ( misalnya pembangunan yang bersifat kapitalistis
atau sosialistis), juga adanya perspektif masing-masing disiplin ilmu
pengetahuan menimbulkan perbedaan pandangan mengenai masalah pembangunan.
Selain itu, pengertian pembangunan tunduk pada
perubahan histories dan memasukkan pengalaman yang berasal dari proses
pembangunan di negara berkembang, terutama sejak keluar pernyataan bahwa
pembangunan Dunia Ketiga merupakan tugas internasional.
Sejak itu
pendekatan-pendekatan kuantitatif tertentu yang diformulasikan secara
internasional (dasawarsa pembangunan) dalam kritik terhadap strategi
pembangunan yang dipilih, dijadikan ukuran kesesuaian pengertian pembangunan
yang mendasarinya. Kegagalan
politik pembangunan turut mendorong perkembagan lanjut pengertian pembangunan. Teori-teori
pembangunan lama, a.l. berasal dari ilmu ekonomi, pertumbuhan ekonomi menjadi
titik berat pengertian pembangunan dan seluruh pertimbangan strategi
pembangunan.
“Pembangunan
= Pertumbuhan” (teori dan strategi pembangunan) yang dimasukkan dalam politik
pembangunan, terdapat dalam laporan PBB tahun 1951. Menyamakan pertumbuhan
dengan pembangunan, dengan memakai satu-satunya indikator, yaitu pendapatan per
kapita sebagai ukuran kemajuan pembangunan, berasal dari gagasan teori
pertumbuhan ekonomi cukup besar, menurut teori ini, otomatis masalah social
politik dapat terselesaikan. Perubahan struktur menurutnya adalah kelanjutan
dari pertumbuhan ekonomi. Kecilnya pertumbuhan yang dicapai dan tidak munculnya
kemajuan pembangunan social yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi pada awal
tahun ’60-an, menyebabkan makin diperluasnya pengertian pembangunan.
Komponen-komponen
perubahan social dimasukkan dalam pengertian
pembangunan; Defenisi pembangunan
lalu berbunyi :
Pertumbuhan menyangkut
perubahan di dalam sistem nilai dan prilaku masyarakat (perubahan kultur), modernisasi
lembaga politik kearah sistem politik dan administrasi yang lebih berprestasi (teori modernisasi), serta investasi di bidang-bidang sosial
(pangan, kesehatan, pendidikan, dsb.), dan distribusi yang adil (reformasi pertanian,
distribusi pendapatan).
Selama
tahun ’60-an pengertian pembangunan dan
teori pembangunan diperluas dengan menempatkan keterbelakangan dalam hubungan
antara negara industri dan negara berkembang yang diciptakan melalui pasar
dunia dan model pembagian kerja internasional (teori dependecia).
Teori
dependencia mempertanyakan pendapat yang mengatakan bahwa pembangunan di periferi dapat dimungkinkan meskipun ada
ketergantungan pada metropol, dan
menyelediki bentuk-bentuk pembangunan “tergantung”,
yang berlangsung di setiap negara.
Teori ini
juga menekankan bahwa keterbelakanagan bukan merupakan suatu stadium yang harus
dilalui oleh negara berkembang, melainkan lebih merupakan deformasi struktur dan ekonomi negara berkembang, tidak dapat di bebaskan
dari jalan buntu ‘keterbelakangan
yang makin berkembang” tanpa mendapatkan
kebebasan, kemandirian nasional dalam masalah produksi, diversifikasi,
distribusi, dan konsumsi (A.G. Frank).
Perubahan, dan kemerdekaan merupakan elemen-elemen definisi pembangunan
yang mencoba mengaitkan teori pembangunan modernisasi dan
teori dependencia. Suatu pendekatan definisi pembangunan yang ada pada tahun ’70-an berangkat
dari “kebutuhan dasar” manusia dengan gagasan pokok aktualisasi diri
manusia.
Persyaratan psikis dan fisik yang diperlukan untuk itu menjadi inti dari
pengertian pembangunan yang multidimensi dan berorientasi pada nilai-nilai sosial
dan hasil kualitatif. Sebagai persyaratan structural
dan material yang diperlukan untuk
mewujudkan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam diri manusia.
D.Seers, mengusulkan pangan, pekerjaan, dan keadilan social.
Pembangunan selanjutnya berarti perbaikan kehidupan massa penduduk,
perbaikan bahan pangan, kesehatan, kesempatan kerja, tempat tinggal, dsb. Untuk
mengukur pembangunan diperlukan banyak indicator. Pertumbuhan ekonomi juga
termasuk dalam elemen inti pengertian pembangunan.
D.Nohlen/Nuscheler dalam Handbuch der Dritten Welt,
mengangkat aspek aspek komplementer dan tujuan pembangunan menjadi pengertian
pembangunan
segi lima yaitu :
1.pekerjaan/kesempatan
kerja,
2.pertumbuhan ekonomi,
3.keadilan social/perubahan struktur partisipasi,
4.serta kemerdekaan politik dan
5.partisipasi ekonomi.
Pertumbuhan
ekonomi dikaitkan dengan tujuan pembangunan yang menginginkan partisipasi masyarakat dalam
keputusan politik dan turut memiliki hasil-hasil dari kemajuan yang
dicapai. Hal ini juga menyangkut pertumbuhan yang secara kualitatif lain. Sebaliknya, pembangunan tanpa pertumbuhan
adalah tidak masuk akal.
Laporan
Brandt pertama tahun 1980 menekankan, “Jika kualitas pertumbuhan social
diabaikan, kita tidak dapat berbicara mengenai pembangunan”.Selanjutnya,
Pembangunan tidak hanya mengandung
gagasan kemakmuran materi, melainkan juga,
---martabat manusia,
---keamanan,
---keadilan
---dan kesamaan”.
Dari Deklarasi Cocoyoc
muncul dorongan-dorongan penting untuk
pemikiran pembangunan alternatif yang berorientasi pada konsep-konsep “self-reliance, collective self-reliance,
dan berusaha menjalankannya dengan memakai kembali nilai-nilai kultur dan
tradisi negara berkembang. Tahun-tahun terakhir masalah lingkungan (ekologi) makin ditempatkan dalam kaitan
masalah dan definisi pembangunan.
Dengan demikian, perlindungan basis hidup
alami sebagai tujuan pembangunan meluaskan definisi pembangunan yang dibuat oleh Nohlen/Nuscheler (1982) :Perkembangan
mandiri tenaga produktif untuk menjamin masyarakat keseluruhan akan pengadaan
barang-barang material yang penting untuk hidup, serta barang kultur dan jasa
dalam kerangka sebuah tata social dan politik, yang, memeberikan anggota-anggota
masyarakat persamaan peluang, mengikutsertakan mereka pada keputusan politik,
dan membiarkannya ikut menikmati kemakmuran yang dicapai. (Dieter Nohlen (ed), 1994 : 554-557).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.