TUJUH KESEPAKATAN HASIL KTT APEC 2013

Tujuh Kesepakatan Hasil KTT APEC 2013

Oleh : Drs.Simon Arnold Julian Jacob

Tuesday, 08 October 2013

Zia Xiang – Pertemuan Para pemimpin negara di kawasan Asia Pasifik dalam KTT APEC di Nusa Dua Bali menghasilkan 7 bentuk kesepakatan. Hal itu disampaikan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono usai menutup KTT APEC 2013 di Nusa Dua Bali, Selasa (8/10/13) sore.

Menurut Yudhoyono, tujuh poin kesepakatan itu yang :

Pertama adalah semua anggota APEC sepakat meningkatkan kerjasama guna mewujudkan Deklarasi Bogor yang dihasilkan pada KTT APEC 1994 di Bogor dimana bertujuan untuk menurunkan bea cukai hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik. Untuk negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.

Poin  Kedua yaitu anggota APEC akan meningkatkan perdagangan intra-APEC dan  sejalan dengan itu mereka juga mendukung sistem perdagangan multilateral dan memastikan keberhasilan pelaksanaan konferensi organisasi perdagangan dunia (WTO) pada Desember 2013 di Bali. Selanjutnya poin

ketiga adalah sepakat dalam mempercepat konektivitas APEC dan 

keempat adalah berkomitmen untuk mencapai keseimbangan, dan pertumbuhan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan.  Sedangkan poin

kelima adalah menjaga sumber daya alam yang terbatas dan poin

keenam adalah kesepakatan agar APEC bersinergi dengan forum-forum regional dan global lainnya, seperti Pertemuan Tingkat Tinggi Asia Timur dan G-20. “Hal ini penting karena dunia kita ditandai dengan beberapa arsitektur kemitraan ekonomi,” ujar Yudhoyono. Poin ...

ketujuh yaitu sepakat mengembangkan sektor bisnis melalui Dewan Penasehat Bisnis APEC (ABAC)  untuk mencapai tujuan perdagangan bebas dan terbuka serta mendorong investasi.  Sementara itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan bahwa salah satu prakarsa Indonesia yang disepakati APEC adalah pengembangan produk-produk unggulan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, inklusif dan juga mendorong pembangunan pedesaan serta  pengentasan kemiskinan. 

Produk-produk unggulan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan itu diantaranya minyak sawit, karet dan rotan. Menurut Presiden Yudhoyono, selama penyelenggaraan KTT APEC tanggal 1-8 Oktober 2013, dari kepentingan Indonesia telah dibahas  berbagai hal seperti kerjasama dalam bidang energi  antara Amerika Serikat dan Indonesia, Pertemuan bilateral Indoensai dan negara Peru serta sejumlah kerjasama bilateral lainnya.[Dea/W1]