KOMPAS Promosikan Israel
Posted on September 14, 2007
Pemuatan advertorial tentang pariwisata Israel pada rubrik perjalanan (Klasifikasi Iklan) harian KOMPAS
dinilai sarat kepentingan mendukung negara zionis itu”Halaman 44 yang
paling tidak saya catat pada tiga edisi KOMPAS (6 September 07, 13 Sept
07 tentang Eilat, dan satu lagi tentang Kibbutz) bersama ini saya
mengajukan protes keras atas pemuatan advertorial tersebut, ” ujar
pengamat hukum Universitas Indonesia (UI)Heru Susetyo.
Menurutnya, kebebasan berpendapat boleh, tapi, hak mayoritas umat
Islam jangan diabaikan. “Saya menghargai hak setiap orang atas kebebasan
berekspresi (freedom of expression) melalui media massa,
sayapun menghargai hak setiap orang untuk berpergian ke manapun ia suka
(freedom of movement), namun saya harap KOMPAS juga menghargai sikap
politik, politik luar negeri, dan hak bangsa dan negara Indonesia untuk
tidak mengakui eksistensi negara Israel, ” paparnya.
Sejak berdirinya negara Israel sejak tahun 1948, tegasnya, Indonesia
tidak pernah mengakui eksistensi negara Israel secara yuridis, formal,
maupun politis, pun kini pada pemerintahan Presiden SBY.
“Dasar utama penolakan ini adalah berdirinya negara Israel terjadi
melalui penjajahan dan kekerasan yang menyejarah dan melegenda dengan
mengorbankan hak bangsa Palestina untuk hidup bebas dari penjajahan dan
kekerasan., ”
Sikap anti penjajahan bangsa dan Negara Indonesia terefleksi secara
jelas dalam alinea pertama Pembukaan UUD 45, juga dalam politik luar
negeri Bebas Aktif Negara Indonesia. Salah satu implementasi sikap
tersebut adalah dengan tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel,
negara yang berdiri di atas darah dan air mata bangsa Palestina (dan
juga Lebanon).
Pemuatan advertorial pariwisata Israel pada tiga edisi KOMPAS adalah
suatu ‘pengakuan diam-diam’ terhadap Israel. Secara diplomatik dan
praktek konsuler, inipun mengherankan, karena bagaimana bisa masyarakat
Indonesia mengunjungi Israel ketika Israel tidak memiliki perwakilan di
Indonesia? Bagaimana calon turis Indonesia mendapatkan visa Israel?
Apakah mereka harus ke negara ketiga dahulu yang memiliki Perwakilan
Israel? Maka secara tidak langsung advertorial tersebut mengajarkan
turis Indonesia untuk menjadi ‘penyelundup visa. ”
“Saya berharap, KOMPAS lebih sensitif dan lebih tanggap terhadap isu
ini. Janganlah membuat cedera hati sebagian rakyat Indonesia yang anti
kekerasan dan penjajahan di Asia Barat dan di semua penjuru bumi.
Apalagi KOMPAS adalah media publik yang selama ini cukup terpercaya dan
dikenal cukup hati-hati dalam pemberitaan, ” tandas Heru. (rz/dina)
https://adakabarapa.wordpress.com/2007/09/14/kompas-promosikan-israel/
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.