Ditulis oleh Era Baru News
|
Kamis,
22 Oktober 2009
|
|
Kupang - Seorang pemerhati Laut Timor menilai, Australia melanggar
kedaulatan Indonesia terkait penabrakan oleh perahu cepat (speed boat)
patroli Angkatan Laut negara itu terhadap perahu nelayan tradisional
Indonesia akhir pekan lalu di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
"Insiden itu terjadi pada titik kordinat 11-30 LS dan
24-30 BT dalam ZEE Indonesia di Laut Timor. Ini sebuah bentuk pelanggaran
kedaulatan Indonesia yang tidak bisa dianggap remeh," kata Ketua Yayasan
Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni kepada pers di Kupang, Kamis.
Terkait dengan insiden tersebut, ia berharap Menteri Luar
Negeri Marty Natalegawa berani menegur Australia untuk tidak lagi
memberondong nelayan tradisional Indonesia yang tengah mencari nafkah di
dalam rumahnya sendiri.
Amiruddin (39), salah seorang nelayan tradisional Indonesia
asal Oesapa Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kepada pers di Kupang
sebelumnya mengatakan, dua buah perahu motor yang mereka tumpangi,
masing-masing perahu motor "Bintang 2000 dan Putra Tunggal" yang
tengah mencari ikan di wilayah perairan Laut Timor dalam ZEE Indonesia,
ditabrak sebuah "speed boat" milik patroli Angkatan Laut Australia
pada Sabtu (17/10).
"Sekitar delapan orang patroli AL Australia berada dalam
`speed boat` tersebut. Mereka menghampiri kami untuk mengecek kelengkapan
kapal, namun `speed boat` yang digunakan justeru menabrak perahu kami sampai
bagian lambung depan kapal bocor," katanya menjelaskan.
Amiruddin mengatakan, setelah `speed boat` yang digunakan AL
Australia menabrak dua perahu motor tersebut, seorang petugas patroli
langsung menyodorkan dua pak cokelat dan tali nilon kepada para nelayan tanpa
ada pemeriksaan lebih lanjut.
"Ini gaya diplomasi Australia untuk
melunakkan hati kami.
Ketika itu, beberapa nelayan sudah mengangkat parang
mengancam mereka. Kami merasa berada dalam posisi benar, karena masih berada
di ZEE Indonesia," ujarnya.
Tanoni yang juga mantan agen imigrasi
Kedubes Australia itu mengatakan, titik kordinat tersebut merupakan hak
nelayan Indonesia untuk mencari ikan dan biota laut lainnya, karena masih
dalam wilayah ZEE Indonesia.
"Wilayah ZEE Indonesia ini masih
jauh sekitar 50 mil dari garis batas ZEE ciptaan Australia yang diadopsi dan
disetujui pemerintah Indonesia dalam sebuah perjanjian yang dikenal dengan
Perjanjian RI-Australia tentang ZEE dan Dasar-Dasar Laut Tertentu pada
1997," katanya.
"Ini merupakan sebuah pekerjaan baru
bagi sahabat saya Marty Natalegawa yang telah dipercayakan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Luar Negeri menggantikan Hassan
Wirajuda," ujar penulis buku Skandal Laut Timor Sebuah Barter Politik
Ekononi Canberra-Jakarta, itu.
Tanoni menjelaskan, perjanjian 1997 yang
ditandatangani Menlu Ali Alatas (alm) dan rekannya Alexander Downer dari
Australia itu, belum diratifikasi oleh parlemen Indonesia dan Australia
sehingga tetap dipandang belum sah untuk diberlakukan.
Akan tetapi, tambah pemegang mandat hak
ulayat masyarakat adat Timor, Rote Ndao, Sabu dan Alor, Australia tetap
menggunakan perjanjian tersebut untuk memberangus para nelayan tradisional
Indonesia yang telah beratus tahun lamanya menggantungkan nasib mereka di
kawasan Laut Timor sebagai sumber kehidupan.
"Anehnya, pemerintah Indonesia seolah mendiamkan saja
persoalan yang dihadapi para nelayan kita selama ini. Kita harapkan
Departemen Luar Negeri di bawah komando Marty Natalegawa, dapat membawa
perubahan-perubahan berarti, terutama dalam menyelesaikan persoalan di Laut
Timor," katanya.
Menurut Tanoni, insiden yang menimpa nelayan tradisional
Indonesia pada pekan lalu, bukan merupakan peristiwa pertama, tetapi sudah
berulang kali terjadi, namun terkesan dianggap angin lalu saja oleh
Departemen Luar Negeri.(ant/yan)
|
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.