FiLIPINA
Dibawah ini beberapa judul hubungannya dengan
Filipina :
Belum Aman Kawasan Perbatasan Pulau Miangas
(Batas Perairan Indonesia Paling Utara)
Warga Rindu Kunjungan Presiden
MANADO, Kompas---Pemerintah Republik Indonesia diingatkan agar terus-menerus menunjukkan penampakan teritorialnya di kawasan perbatasan Pulau Miangas dan
Pulau Marore di Kepulauan Talaud, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, terutama melalui pembangunan ekonomi. Perhatian serius harus dicurahkan jika tidak menginginkan masalah perbatasan di Sulawesi Utara itu menjadi persoalan krusil dengan Filipina di kemudian hari. Max Ulaen, Dosen Universitas Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), selasa (3l-5-2005), mengatakan, persoalan Pulau Miangas belum dianggap selesai dengan pemerintah Filipina.
Wilayah itu pun diakui Filipina sebagai bagian teritorialnya. “Pulau Miangas masih mengandung masalah karena Pemerintah Filipina mengakui keberadaan Miangas miliknya berdasarkan Traktat Paris tahun l898. *) ----Penulis. Lihat catatan kaki di bawah. Apalagi Indonesia dan Filipina belum mengikat perjanjian batas wilayah laut bilateral.,” kata pemerhati masalah perbatasan itu. Traktat Paris memuat batas-batas demarkasi Amerika Serikat (AS) setelah memenangi perang atas Spanyol yang menjajah Filipina hingga ke Miangas atau Las Palmas. Traktat itu sudah dikomunikasikan AS kepada Pemerintah Hindia Belanda, tetapi tidak ada reservasi formal diajukan Belanda terhadap traktat itu. Menurut Ulaen, Miangas akan diakui internasional sebagai milik Indonesia apabila penampakan kelautan teritorial berlangsung secara damai terus-menerus.
Wilayah itu pun diakui Filipina sebagai bagian teritorialnya. “Pulau Miangas masih mengandung masalah karena Pemerintah Filipina mengakui keberadaan Miangas miliknya berdasarkan Traktat Paris tahun l898. *) ----Penulis. Lihat catatan kaki di bawah. Apalagi Indonesia dan Filipina belum mengikat perjanjian batas wilayah laut bilateral.,” kata pemerhati masalah perbatasan itu. Traktat Paris memuat batas-batas demarkasi Amerika Serikat (AS) setelah memenangi perang atas Spanyol yang menjajah Filipina hingga ke Miangas atau Las Palmas. Traktat itu sudah dikomunikasikan AS kepada Pemerintah Hindia Belanda, tetapi tidak ada reservasi formal diajukan Belanda terhadap traktat itu. Menurut Ulaen, Miangas akan diakui internasional sebagai milik Indonesia apabila penampakan kelautan teritorial berlangsung secara damai terus-menerus.
Penampakan itu sama baiknya dengan hak kepemilikan.
“Penampakan fungsi-fungsi negara, termasuk :
Ø memberi jaminan hidup kepada penduduk Miangas,
Ø membuat klaim atau akupasi kedaulatan negara Indonesia akan,
Ø memberi kebenaran apabila masalah Miangas menjadi sengketa di kemudian
hari,” katanya.
Ulaen mengungkapkan, pulau-pulau di Talaud dan Sangihe, yang disebut kawasan
Nusa Utara, sesungguhnya memiliki posisi penting pada abat pertengahan karena perdagangan telah berlangsung sejak abad ke-l5. Nusa Utara seolah menjadi titik penting karena menghubungkan Maluku di timur dan Filipina di utara. Daerah Nusa Utara banyak memiliki produk andalan, antara lain minyak kelapa, cengkeh, dan pala menjadi wilayah penting di utara pada masa itu. Malah pada tahun l682, Nusa Utara telah mampu mengekspor 10.000 kendi minyak kelapa ke daerah-daerah yang terintegrasi dalam jaringan perdagangan regional.
Kunjungan Pejabat
Pejabat Gubernur Sulut, Lucky Harry Korah, mengatakan, penampakan wilayah itu
antara lain melalui kunjungan Pejabat Negara ke Miangas juga sangat penting. Apalagi wilayah tersebut jarang mendapat perhatian pemerintah pusat. “Saya baru pulang dari Miangas dan Manore, masyarakat sangat merindukan kedatangan Presiden,” katanya. “Selama ini belum ada Presiden RI yang berkunjung ke Manore dan Miangas. Kami rindu kedatangan Presiden,” tambah Rein Saray, warga Manore. Dalam dialog dengan warga, ungkap Korah, masyarakat sangat paham tentang Wawasan Nusantara, termasuk menghafal nama-nama pimpinan kita. Jantje, siswa SMP di Manore, Kabupaten Talaud, misalnya sangat paham nama-nama pimpinan RI lengkap urutannya. Di hadapan Muspida Sulut, Jantje menyebut nama-nama Presiden Indonesia, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdulrrahman Wahit, Megawati Soekarno Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika melafalkan Abdulrrahman Wahit, Jantje menyebut Gusdur. Tidak salah, tetapi ketika ditanya nama asli Gus Dur, ia terdiam. Jantje tahu nama-nama Presiden itu dari sekolah, dan televisi melalui entena parabola. (ZAL)-Kompas, 1 Juni 2005).
pENULIS : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
pENULIS : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.