Gubernur
Baru dan Resesi Global
Oleh : Drs.Simon Arnold
Julian Jacob
Pada
resesi gobal sekarang, selain kurs melorot dari Rp 9.300 ke Rp 10.000 per dolar
AS, kita dihadapkan dengan pembatalan order dari luar negeri. Sepinya order
itulah yang membawa dampak bagi perekonomian nasional. Sudah pasti,
pabrik/perusahaan secara perlahan berguguran dan gelombang PHK kembali terjadi.
Bahkan permintaan TKI dari luar negeri, diperkirakan merosot. ADAKAH kesamaan
pilihan gubernur (Pilgub) Jatim dan pilihan presiden (Pilpres) AS?
Kesamaannya
adalah, siapapun pemenangnya, akan langsung berhadapan dengan masalah pelik,
yakni dampak resesi ekonomi global. Tanpa bermaksud menakuti, dampak bagi Indonesia bisa lebih
ruwet ketimbang krisis pada 1997-1998 saat nilai tukar (kurs) rupiah melemah
dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000 hingga Rp 14.000 per dolar AS.
Waktu itu, para importer dan konsumen produk impor menjerit akibat membubungnya
harga produk impor. Ibu-ibu mengeluh karena harga susu yang melambung
tinggi. Industri dengan bahan baku impor pun banyak yang kolaps.
Yang diuntungkan adalah para eksporter. Mereka ini
benar-benar menikmati penguatan kurs dolar AS. Asal tahu saja, order pesanan
dari luar negeri, khususnya dari negara non-Asia tetap stabil. Roda
ekonomi masih bisa berputar karena ada pihak yang rugi tapi ada pihak yang
untung. Hukum jual dan beli tetap berlangsung.
Bedanya dengan resesi gobal sekarang, selain kurs melorot
dari Rp 9.300 ke Rp 10.000 per dolar AS, kita dihadapkan dengan pembatalan
order dari luar negeri karena negara-negara pengimpor itu turut terkena imbas
krisis. Sepinya order itulah yang membawa dampak bagi perekonomian nasional.
Sudah pasti, pabrik/perusahaan secara perlahan berguguran dan gelombang PHK
kembali terjadi. Bahkan permintaan TKI dari luar negeri, diperkirakan merosot. Begitu
luasnya resesi ini bisa berdampak, baik dari sisi politik, sosial, ekonomi dan
lain-lain.
Biaya Mahal
Dampak resesi ekonomi global jelas sangat sulit untuk
dihindari. Tim ekonomi gubernur terpilih, setidaknya dari sekarang, bisa
melakukan langkah antisipasi untuk sebanyak mungkin meminimalkan dampak resesi
itu. Yang utama, barangkali, harus dicermati perlunya penghapusan dan
pengurangan segala faktor yang mengakibatkan ekonomi biaya mahal, yang terkait
dua faktor ekonomi utama : infrastruktur dan komoditi vital seperti
sembako.
Dari sekian banyak proyek infrastruktur yang masuk ke
meja pemerintah daerah (pemda), utamakan pada proyek yang terkait langsung
dengan perekonomian daerah. Contoh Jembatan
Suramadu, jalur alternatif Porong-Gempol, tanggul penahan banjir. Proyek
Suramadu harus digenjot kalau tidak ingin mangkrak di tengah jalan dan berakibat
tingginya dana pemda yang macet.
Padahal,
jelas-jelas proyek Suramadu ini diharapkan menumbuhkan roda perekonomian
daerah.Jalan alternatif Porong-Gempol perlu segera direalisasikan untuk
memangkas biaya tinggi akibat macetnya jalur tersebut gara-gara kasus lumpur
Lapindo. Beberapa perusahaan besar pernah mengeluh dan mengancam menutup
pabriknya kalau pemda tidak serius memberi solusi atas kemacetan jalur
Porong-Gempol ini.
Proyek
peningkatan status pelabuhan di daerah, seperti di Probolinggo dan Banyuwangi
perlu dipikirkan untuk mengurangi mahalnya biaya transportasi darat dari daerah
ke Tanjung Perak-Surabaya. Proyek-proyek terkait dengan pencegahan bencana
alam, banjir dan longsor harus menjadi perhatian. Kalau tidak ingin rakyat yang
sudah menderita terkena dampak kriris global masih harus ditambah
penderitaannya dengan jadi korban banjir. Wilayah Trenggalek dan
sekitarnya yang menjadi langganan banjir tahunan sudah seharusnya mendapat
prioritas.
Komoditi Vital
Gubernur
Jatim terpilih nantinya dituntut punya keberanian untuk banyak melakukan
terobosan (atau intervensi) demi kesejahteraan rakyat Jatim sendiri.
Didalamnya, termasuk pengaturan (pembatasan) ekspor impor. Untuk masalah
sembako, butuh keseimbangan penawaran dan permintaannya. Komponen yang
mengakibatkan harga sembako melonjak harus dipangkas.
Misalnya,
bagaimana harga beras murah kalau pupuknya saja mahal? Lebih parah lagi,
tidak ada saat dibutuhkan. Di masa lalu, pupuk yang diekspor, ditimbun,
didistribusikan keluar daerah, menjadi salah satu pemicu kelangkaan pupuk, yang
dalam periode ke depan harus dibenahi.
Gubernur
baru dapat memikirkan untuk membuat paket program pupuk murah melalui kerja
sama antara pemda, pabrik pembuat pupuk, PT Kereta Api sebagai sarana
transportasi & distribusi serta pihak lainnya.
Untuk sektor pergulaan, tentunya, pemerintahan yang
baru bisa menciptakan kondisi yang menguntungkan para petani tebu tanpa
merugikan pihak terkait.
Dengan
APBD, pemda mau membeli gula (dengan harga wajar) dari para petani. Dengan cara
seperti ini, kemungkinan mampu dihindari para petani tebu yang marah lalu
membakar hasil panennya gara-gara pabrik gula kelebihan stok atau karena
melubernya gula di pasar. Di sektor peternakan, kegiatan pencegahan
penyebaran virus flu burung tetap harus diperhatikan agar jumlah ayam yang mati
karena wabah ini dapat diminimalkan.
Pencegahan
ini untuk mempertahankan komposisi permintaan dan penawaran yang wajar sehingga
harga ayam bisa terkendali. Terobosan dan atau intervensi dari pemerintah dalam hal
yang berkaitan dengan komoditi dan kegiatan vital, mungkin saja bertentangan
dengan kesepakatan sebelumnya.
Namun, kalau memang langkah itu yang harus ditempuh, ya
apa boleh buat? Lha wong, namanya hidup di era krisis. Untuk lebih efektif
bekerja, gubernur Jatim yang baru perlu memikirkan adanya sebuah tim crisis
center yang akan memberi masukan kepada gubernur untuk mengambil
langkah-langkah taktis yang dipandang perlu.(Drs Himawan Wardhana)Internet. Wednesday, 05 November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.