Panglima
TNI Ungkap Pembaruan Kapal Perang 2015-2019
"Stabilitas keamanan kawasan
Asia Tenggara kian rumit."
Rabu, 7 Januari 2015 | 11:50 WIB
Oleh : Mohammad Arief Hidayat

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menginspeksi prajurit TNI Angkatan
Laut di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, 6 Januari
2015. (Pusat Penerangan TNI)
VIVAnews - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI),
Jenderal Moeldoko, mengungkapkan bahwa Angkatan Laut telah mencanangkan upaya
pembaruan alat utama sistem senjata (alutsista) yang esensial, terutama kapal
perang atau KRI. Pembaruan yang disebut mid-life updatedilakukan
pada 2015 hingga 2019.
Untuk menghadapi semua tantangan yang berkembang,
TNI AL telah memiliki perencanaan mid-life update terhadap
sistem senjata yang esensial untuk tidak memberatkan di masa mendatang,” kata
Panglima di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim)
Surabaya, Jawa Timur, Selasa,
6 Januari 2015.
Mid-life update adalah pemeliharaan atau renovasi yang dirancang
untuk memperluas kegunaan dan kemampuan alat utama sistem persenjataan militer.
Biasanya hampir semua instrumen kapal perang digantikan, CMS(command management system) maupun sistem
pendorong.
Biasanya dalam program mid-life update di banyak Angkatan Laut dunia,
kapal yang menjalani fase itu akan mendapatkan teknologi CMS yang setara dengan
kapal perang yang lebih baru. Pertimbangannya adalah agar lebih menguntungkan
dari sisi logistik dalam hal pemeliharaan, juga lebih memudahkan dalam
interoperabilitas.
Namun, sebagaimana dikutip dari siaran pers Pusat
Penerangan TNI, Panglima menegaskan bahwa mid-life update adalah
sebagian dari skenario modernisasi alutsista. “Yang bentangnya dari
sekarang (tahun 2015) hingga 15 tahun mendatang,”
tuturnya.
Menurut dia, awal 2015 hingga 2019 adalah babak
baru keberlanjutan pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI. Hal itu
sudah disusun dalam kerangka kebijakan Minimum Essential Force, yang ditujukan
guna mengamankan kepentingan nasional.
“Implementasinya harus melalui tahapan Fiscal and Program Guidance, yang merupakan salah satu tahapan krusial dalam pembangunan kekuatan, karena merupakan penghubung antara ends dan means untuk mendapatkan available forces,” kata Panglima.
“TNI telah menetapkan Renstra (Rencana Strategis) Pemeliharaan dan Perbaikan Alutsista 2015-2019 dan Renstra Pembangunan Kesejahteraan Prajurit 2015-2019 sebagai upaya mengeliminasi potensi disparitas (kesenjangan),” Panglima menambahkan.
Panglima juga menyampaikan bahwa pemberlakuan ASEAN Political Security Community bersamaan dengan ASEAN Maritime Forum. Kondisi itu menuntut Indonesia menjadi pemain yang aktif, sebab ASEAN Maritime Forum akan lebih banyak memainkan aspek operasional yang membutuhkan penggunaan instrumen militer.
“Dalam hal ini Angkatan Laut yang kredibel dan mempunyai kemampuan penangkalan dalam rangka kerja sama menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara, yang kian rumit dalam tahun-tahun ke depan,” ujarnya. (art)
“Implementasinya harus melalui tahapan Fiscal and Program Guidance, yang merupakan salah satu tahapan krusial dalam pembangunan kekuatan, karena merupakan penghubung antara ends dan means untuk mendapatkan available forces,” kata Panglima.
“TNI telah menetapkan Renstra (Rencana Strategis) Pemeliharaan dan Perbaikan Alutsista 2015-2019 dan Renstra Pembangunan Kesejahteraan Prajurit 2015-2019 sebagai upaya mengeliminasi potensi disparitas (kesenjangan),” Panglima menambahkan.
Panglima juga menyampaikan bahwa pemberlakuan ASEAN Political Security Community bersamaan dengan ASEAN Maritime Forum. Kondisi itu menuntut Indonesia menjadi pemain yang aktif, sebab ASEAN Maritime Forum akan lebih banyak memainkan aspek operasional yang membutuhkan penggunaan instrumen militer.
“Dalam hal ini Angkatan Laut yang kredibel dan mempunyai kemampuan penangkalan dalam rangka kerja sama menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara, yang kian rumit dalam tahun-tahun ke depan,” ujarnya. (art)
Penulis :
Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.