Tentara Nasional Indonesia
Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tentara Nasional Indonesia
|
|
Didirikan
|
5 Oktober 1945
(dengan nama Tentara Keamanan Rakyat) |
Formasi terkini
|
3 Juni 1947 - sekarang
(dengan nama Tentara Nasional Indonesia) |
Angkatan
|
|
Markas besar
|
|
Kepemimpinan
|
|
Kekuatan personel
|
|
Usia penerimaan
|
18
|
Ketersediaan menurut usia
|
129.075.188, umur 18–49
(2011[1])
|
Ketersedian untuk tugas militer
|
107.538.660, umur 18–49
(2011[1])
|
Penambahan usia penerimaan per tahun
|
|
Jumlah personel aktif
|
|
Jumlah personel cadangan
|
400,000[1]
|
Personel dalam penugasan
|
|
Anggaran militer
|
|
Anggaran tahunan
|
|
Persentase terhadapPDB
|
|
Pemasok perlengkapan militer
|
|
Pemasok lokal
|
|
Pemasok internasional
|
|
Artikel terkait
|
|
Operasi militer
|
|
Jenjang pangkat
|
Tentara Nasional
Indonesia atau biasa disingkat TNI adalah nama sebuah angkatan perang dari negera Indonesia. Pada awal dibentuk bernama Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik
Indonesia (TRI) dan kemudian diubah lagi namanya menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga
angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan
dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan. Panglima TNI saat ini adalah Jenderal TNI Moeldoko.
Pada masa Demokrasi Terpimpin hingga
masa Orde Baru, TNI pernah digabungkan dengan POLRI.
Penggabungan ini disebut dengan ABRI (Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia).
Sesuai Ketetapan MPR nomor
VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta
Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada
tanggal 30 September 2004 telah
disahkan Rancangan Undang-Undang TNI oleh Dewan Perwakilan
Rakyat yang selanjutnya ditandatangani oleh Presiden Megawati
Soekarnoputri pada tanggal 19 Oktober 2004.
Daftar isi
Sejarah
Sebelum Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, otoritas militer di Hindia-Belanda diselenggarakan oleh (KNIL). Meskipun KNIL
tidak langsung bertanggung jawab atas pembentukan angkatan bersenjata Indonesia
di masa depan, (sebaliknya berperan sebagai musuh selama Revolusi
Nasional Indonesia 1945-1949), KNIL juga telah memberikan andil berupa pelatihan
militer dan infrastruktur untuk beberapa perwira TNI di masa depan. Ada pusat-pusat pelatihan militer,
sekolah militer dan akademi militer di Hindia-Belanda. Di samping merekrut
relawan Belanda dan tentara bayaran Eropa,
KNIL juga merekrut orang-orang pribumi Indonesia.
Pada tahun 1940 saat Belanda di bawah pendudukan Jerman, dan Jepang mulai mengancam akses pasokan minyak bumike Hindia Belanda, Belanda akhirnya membuka
kesempatan penduduk pribumi di Pulau Jawa untuk masuk sebagai anggota KNIL. Beberapa prajurit
pribumi yang mendapat pendidikan militer KNIL dimasa depan menjadi perwira
penting TNI, diantaranya adalah Suharto dan AH Nasution.
Selama Perang Dunia Kedua dan
pendudukan Jepang di Indonesia perjuangan rakyat Indonesia untuk memperoleh
kemerdekaan mulai memuncak. Untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia
dalam perang melawan pasukan sekutu, Jepang mulai
mendorong dan mendukung gerakan nasionalis Indonesia dengan menyediakan
pelatihan militer dan senjata bagi pemuda Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 1943,
militer Jepang membentuk tentara relawan Indonesia yang disebut PETA (Pembela Tanah Air). Jepang membentuk
PETA dengan maksud untuk membantu pasukan mereka menentang kemungkinan invasi
oleh Sekutu ke wilayah Asia tenggara.
Pelatihan militer Jepang untuk pemuda
Indonesia awalnya dimaksudkan untuk menggalang dukungan lokal bagi Kekaisaran Jepang, tetapi kemudian
menjadi sumber daya yang sangat berarti untuk Republik Indonesia selama Perang
Kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949 dan juga berperan dalam pembentukan Tentara Keamanan
Rakyat pada tahun 1945.
Pembentukan
Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali
tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang
dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan
oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara
sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah
wewenang Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah
presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di
bawah koordinasi Menteri
Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat
agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai
peperangan menghadapi Sekutu.
Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 (hingga
saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKRdiubah
menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan
Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946, diubah lagi
menjadi Tentara Republik
Indonesia (TRI).
Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan
bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada
tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan
keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan
bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu
terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.
Perkembangan
Dari tahun 1950 hingga 1960-an Republik Indonesia berjuang
untuk mempertahankan persatuan negara terhadap pemberontakan lokal dan gerakan
separatis di beberapa provinsi. Dari tahun 1948 hingga 1962, TNI terlibat dalam
perang lokal di Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan melawan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TII), sebuah gerakan militan yang bertujuan mendirikan
negara Islam di Indonesia. TNI juga membantu
menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan pada tahun 1963.
Dari tahun 1961 sampai 1963, TNI terlibat dalam operasi militer untuk pengembalian Irian Barat ke Indonesia, dari tahun 1962-1965 TNI terlibat
dalam Konfrontasi
Indonesia-Malaysia.
Indonesia mengembangkan hubungan baik dengan Uni Soviet pada periode tahun 1961-1965. Uni Soviet memberikan 17 kapal untuk Angkatan Laut Indonesia. Kapal terbesar
yang diberikan adalah kapal
penjelajah kelas Sverdlov dengan bobot mati 16.640 ton, sangat besar jiga
dibandingkan dengan kapal korvet kelas Sigma yang
hanya 1.600 ton. Indonesia memperoleh 12 kapal selam kelas
Whiskey ditambah 2 kapal pendukung. Di Angkatan Udara Indonesia
memiliki lebih dari seratus pesawat militer, 20 supersonik MiG-21s, 10 supersonik MiG-19, 49 MiG-17 dan 30 MiG-15.
Masa orde baru
Pada masa Orde Baru, militer di
Indonesia lebih sering disebut dengan ABRI (Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia). ABRI adalah sebuah lembaga yang terdiri dari
unsur angkatan perang dan kepolisian negara (Polri).
Pada masa awal Orde Baru unsur angkatan perang disebut dengan ADRI (Angkatan Darat Republik Indonesia), ALRI (Angkatan
Laut Republik Indonesia) dan AURI (Angkatan
Udara Republik Indonesia). [7] Namun sejak Oktober 1971 sebutan resmi
angkatan perang dikembalikan lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia, sehingga
setiap angkatan sebut dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan
Udara.[8]
Pada masa Orde Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa, TNI ikut serta dalam dunia politik
di Indonesia. Keterlibatan militer dalam politik Indonesia adalah bagian dari
penerapan konsep Dwifungsi ABRI yang kelewat
menyimpang dari konsep awalnya.[9] Pada masa ini banyak sekali
orang-orang militer ditempatkan di berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan.
Di lembaga legislatif, ABRI mempunyai fraksi sendiri di Dewan Perwakilan Rakyat
dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang anggota-anggota diangkat dan tidak
melalui proses pemilu yang disebut dengan Fraksi ABRI atau biasa disingkat FABRI.[10]
Dari tahun 1970 hingga tahun 1990-an militer Indonesia bekerja keras untuk menekan
gerakan separatis bersenjata di propinsi Aceh dan Timor Timur. Pada tahun 1991 terjadi Peristiwa Santa Cruz di Timor Timur yang menodai citra
militer Indonesia secara internasional. Insiden ini menyebabkan Amerika Serikat
menghentikan dana IMET (International Military Education and
Training), yang mendukung pelatihan bagi militer Indonesia.
Era reformasi
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, gerakan demokratis dan sipil tumbuh mengganti
peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia. Sebagai hasilnya, TNI dimasa ini telah
mengalami reformasi tertentu, seperti penghapusan Dwifungsi ABRI. Reformasi ini
juga melibatkan penegak hukum dalam masyarakat sipil umum, yang mempertanyakan
posisi polisi
Indonesia di bawah payung angkatan bersenjata. Reformasi ini
menyebabkan pemisahan kepolisian dari militer. Pada tahun 2000, Kepolisian
Negara Republik Indonesia secara resmi kembali berdiri sendiri
dan merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer. Nama resmi militer
Indonesia juga berubah dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi kembali
Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Militer Indonesia melanjutkan keterlibatan dan
kontribusinya misi penjaga perdamaian PBB. Setelah tahun 1999, pasukan Indonesia
dikirim ke Afrika sebagai
bagian dari Misi PBB di Republik
Demokratik Kongo. TNI juga telah menjadi bagian dari Pasukan
Sementara PBB di Lebanon, UNAMID, UNSMIS, MINUSTAH, UNISFA, UNMISS, UNMIL.[11]
Serikat menghentikan embargo suku cadang yang telah
berjalan terhadap senjata yang tidak mematikan dan kendaraan militer, untuk
mendukung upaya kemanusiaan di daerah yang terkena dampak tsunami di Aceh dan Nias. Sejak itu, Angkatan Udara
Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli lebih
banyak pesawat angkut C-130. Pada tanggal 22 November 2005,
Amerika Serikat mengumumkan bahwa hubungan militer dengan Indonesia akan
dipulihkan secara penuh. Keputusan ini mengakhiri enam tahun larangan
penjualan senjata Amerika Serikat ke Indonesia.[12]
Pada tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2009 tentang
pengambilalihan aktivitas bisnis TNI. Semua bisnis TNI akan dikelola oleh
sebuah badan khusus yang akan didirikan yang merupakan amanat dari Undang
Undang No.34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).[13]
Doktrin
Pada masa TNI digabung dengan POLRI menggunakan
doktrin Catur Dharma Eka Karma yang disingkat
dengan CADEK. Seiring berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI
mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan
doktrin Catur menjadi Tri setelah
terpisahnya POLRI dari ABRI.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/21/I/2007, pada
tanggal 12 Januari 2007,
doktrin TNI ditetapkan menjadi Tri Dharma Eka
Karma yang disingkat denganTRIDEK.[14]
Kekuatan
Mulai tahun 2010 pemerintah Indonesia berusaha untuk memperkuat TNI
agar mencapai standar kekuatan minimum (bahasa Inggris: Minimum Essential
Force (EMF)). Pemerintah menganggarkan Rp156 triliun untuk
penyediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI pada periode EMF
2010-2014.[15][16][17]
Tabel di bawah adalah data mengenai kekuatan angkatan
bersenjata Indonesia pada tahun 2006 dengan beberapa data yang telah
diperbaharui sesuai dengan kondisi terkini:
Jumlah prajurit: 369.389[18] personel
|
||
Kekuatan Terpusat
·
Dua divisi satuan tempur
·
18 batalion infrantri
·
16 batalion lain
·
4 grup tempur dan 1 grup pendidikan
Kekuatan Kewilayahan
·
Batalion: 96
Kekuatan Badan Pelaksana Pusat
·
Resimen Zeni Konstruksi: 1
·
Skuadron Penerbang TNI AD: 2
·
Lima batalion lain
|
Sistem Senjata
Armada Terpadu
·
Kapal Angkatan Laut: 71
·
Brigade Marinir: 1
·
Komando Latih Marinir: 1
Kekuatan Kewilayahan
·
Armada Barat
·
Armada Timur
·
Pangkalan Utama Angkatan Laut:
·
Kelas A: 11
·
Kelas B: 24
·
Kelas C: 19
·
Kelas khusus: 3
|
Skuadron Udara
·
Skuadron tempur: 7
·
Skuadron angkut: 5
·
Skuadron intai: 1
·
Skuadron latih: 2
Pangkalan Udara
·
Pangkalan udara: 41
·
Detasemen: 8
·
Pos angkatan udara: 80
Pasukan Khas
·
3 wing operasional, 1 Satuan anti
teror/Satbravo 90, dan 1 Pusdiklat Pasukan
Khas
|
(Sumber lainnya: Harian Koran Tempo tanggal 14 Februari 2006)
Anggaran
Tentara Nasional
Indonesia
Setiap tahun TNI memperoleh anggaran yang disahkan
oleh Dewan Perwakilan
Rakyat melalui APBN. Berbeda dengan Polri yang
menerima anggaran langsung untuk 1 unit organisasi (Mabes Polri), anggaran yang
dialokasikan untuk TNI tidak langsung digunakan untuk TNI sendiri, tetapi harus
dibagi kepada 5 unit organisasi, yaitu Kementerian
Pertahanan, Mabes TNI, TNI
AD, TNI
AL dan TNI
AU.[20]
Pada tahun 2014, Pemerintah Indonesia mengalokasikan 83,4 triliun untuk Kementerian
Pertahanan dalam RAPBN.[21]
Tahun Fiskal
|
Anggaran (IDR)
|
Anggaran (USD)
|
2005
|
Rp21,97 triliun
|
USD2,5 miliar
|
2006
|
Rp23,6 triliun
|
USD2,6 miliar
|
2007
|
Rp32,6 triliun
|
USD3,4 miliar
|
2008
|
Rp36,39 triliun
|
USD3,8 miliar
|
2009
|
Rp33,6 triliun
|
USD3,3 miliar
|
2010
|
Rp42,3 triliun
|
USD4,47 miliar
|
2011
|
Rp47,5 triliun
|
USD5,2 miliar
|
2012
|
Rp64,4 triliun[3]
|
USD7,5 miliar
|
2013
|
Rp81,8 triliun[22]
|
USD8,44 miliar
|
2014
|
Rp83,4 triliun[23]
|
USD8,5 miliar
|
Industri
Daftar perusahaan industri
militer alutsista dan produksinya
·
Mabes TNI: Rantis 4x4 TNI
·
Balitbang Kemhan: Roket 122&200mm, Rpeater UHF,
Munisi90mm
·
Dislitbangad: Remote Control Weapon System
·
Dislitbangal: Munisi dan senjata APS
·
Dislitbangau: Modulator TWT Radar Thomson
·
BPPT: 1 UAV Baru
·
LIPI: Radar ISRA Coastal
·
Lapan: Roket Ф 120 mm
·
PT Pindad: Kendaraan Peluncur Roket
·
PT Dirgantara Indonesia: Model Pesawat CN-295
·
PT PAL: Miniatur PKR. KCR-60, LPD-125, FPB-57
·
PTLEN: Combat Management System
·
PT Dok Kodja Bahari: Maket Kapal BCM-122
·
PT Lundin Industry Invest: Maket KCR
·
PT Auto Car: Engine
·
CV Indopulley Perkasa: Runflet, Boogie Wheel
·
PT Infoglobal Teknologi Semesta: MPD, MFD
·
PT Sari Bahari: Bom P-100 Latih
·
PT Fista Bahari Internusa: Life craft
·
PT Tesco Indomaritim: Landing Craft Vehicle Personel
·
CV Maju Mapan: Payung Udara Barang
·
PT Infra RCS: Surveillance
·
CV Nuslisty Abadi Medika: Kelambu Malaria
·
PT CMI: Tekhnologi Radar APQ 159 untuk pesawat F-5
·
PT Palindo Marine: Miniature KCR
·
PT Persada Aman Sentosa: Helm & Rompi Tempur
·
PT Indah Angurah Abadi: Azimuth Rudder Propeller
·
PT Maju Sentosa Pertiwi: Minyak Senjata dan Kimia
Perawatan
·
PT Saba Wijaya Persada: Helm dan Rompi Tempur
·
PT Aura Sakti Engineering: Peralatan Alins/Alongins
·
PT Bogar Artha Satria: Filter Tank Scorpion
·
PT Surya Segara: Food Ration dan Drinking Water
·
PT Sritex: Tenda Pleton
·
PT Uavindo: 4 Pesawat UAV
·
PT Fiber Glass Perkasa: Miniature FPB 28,5 mm
·
CV Guno Meja: Kursi Lapangan
·
PT Langit Biru Parasut: PUO Freefall
·
PT Wira Jayadi Bahari: Prototype APC Amphibi
·
PT F1 Perkasa
·
PT Vadel Ksatria Samudra Indonesia
·
PT Hyperbaric Medical Solusindo
·
PT Technology Engineering Simulation
·
PT Security Operation Group Indonesia
·
PT Honley Motor Indonesia
·
PT Boogie Advindo
·
CV Hydrosix
·
PT Epoxyndo Art Lestari
·
PT Nusantara Turbin & Propulsi
·
PT Jala Berikat Nusantara Perkasa
·
PT Persada, Aman Sentosa
·
PT Fajar Sistanindo
·
PT Gemilang Bhakti Pertiwi
Referensi
2.
^ "Ongoing Operations". www.pkc-indonesia.mil.id.
Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia. Diakses 8
Januari 2014.
3.
^ a b Arfi Bambani Amri, Nila Chrisna
Yulika (24 January 2012). "Anggaran TNI 2012: Rp72,5 Triliun".
Viva News. Diakses 8 November 2012.
4.
^ "Kekuatan Pertahanan Ideal pada 2029".
Metrotvnews.com. 1 Oktober 2013. Diakses 2 Januari 2014.
5.
^ "SIPRI Military Expenditure Database". SIPRI.org.
Stockholm International Peace Research Institute. Diakses 2 Januari 2014.
6.
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t "SIPRI Military Arms Transfers Database". SIPRI.org.
Stockholm International Peace Research Institute. Diakses 2 Januari 2014.
9.
^ Heyder Affan (26 November 2013). "Dwifungsi ABRI, azas tunggal hingga P4".
BBC Indonesia. Diakses 3 Januari 2014.
10. ^ "Arti Singkatan FABRI / Kepanjangan Dari FABRI -
Kamus Akronim Bahasa Indonesia". Organisasi.org. 20 November
2012. Diakses 4 Januari 2014.
11. ^ "15 Prajurit TNI Ikuti Farewell Ceremony di
Haiti". Poskota Online. 11 Februari 2013. Diakses 4 Januari
2014.
13. ^ Agil Iqbal Cahaya (12 April 2012). "Transformasi Bisnis TNI dalam Menjalankan Amanat UU
No. 34 Tahun 2004". setkab.go.id. Sekretariat
Kabinet Republik Indonesia. Diakses 4 Januari 2014.
15. ^ "Anggaran Alutsista 2010-2014 Capai Rp156
Triliun". Investor Daily Indonesia. 30 Januari 2012. Diakses 4
Januari 2014.
16. ^ "Minimum Essential Force TNI Tahap 2
(2015-2019)". JakartaGreater.com. 11 September 2013. Diakses 4
Januari 2014.
18. ^ a b c d Rahakundini Bakrie, Connie
(2007). Pertahanan Negara dan Postur TNI ideal. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia. hlm. 102. ISBN 978-979-641-655-9.
20. ^ "Anggaran Polri dan TNI Dinilai Tidak
Berimbang". dpr.go.id. Dewan Perwakilan
Rakyat. 16 Agustus 2013. Diakses 6 Januari 2014.
21. ^ Angga Sukma Wijaya (16 Agustus 2013). "APBN 2014, Kementerian Pertahanan Dapat Anggaran
Terbesar". Tempo.co. Diakses 6 Januari 2014.
22. ^ Wahyu Daniel (18 Desember 2012). "Sediakan Rp81 Triliun, RI Beli 6 Pesawat Tempur
Sukhoi Cs Tahun Depan". detikfinanca.com. Diakses 3 Januari
2014.
23. ^ Fakhri Rezy (27 Agustus 2013). "Capai Rp83,4 Triliun, Anggaran Ketahanan Habis
untuk Alutsista". Okezone.com. Diakses 6 Januari 2014.
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.