Pencari Suaka: Kerikil Hubungan RI-
Australia
Perdana Menteri Australia Tony Abott tiba di Indonesia hari Senin (30/9)
 menandai kunjungan luar negeri pertamanya yang dilakukan di tengah 
perdebatan kedua negara mengenai cara penanganan pencari suaka.
Pertemuan Abott dengan pejabat tinggi Indonesia diperkirakan bakal 
didominasi percakapan mengenai semakin banyaknya jumlah imigran yang 
tewas akibat kecelakaan di perairan Indonesia.
Kunjungan itu dilakukan tiga hari setelah sebuah kapal yang dipenuhi 
para pencari suaka tenggelam di perairan Indonesia dan menewaskan 36 
orang dan puluhan lainnya belum ditemukan.
Sebelum meninggalkan Sydney, Abott menekankan pentingnya hubungan 
diantara kedua negara tetangga. Kantor perdana menteri Australia 
sebelumnya 
mengungkapkan, kerjasama perdagangan diantara kedua Negara 
bernilai 13,6 milyar dollar Amerika per tahun.
“Meski Indonesia belum menjadi mitra terpenting dalam bidang ekonomi dan
 keamanan, tapi dalam banyak hal memiliki hubungan paling penting,” kata
 Abott. ”Kami akan membahas sejumlah masalah karena ini adalah sebuah 
hubungan yang penting dan penting untuk pemerintah (Australia) baru ini 
untuk melakukannya sejak awal.”
Abott akan bertatap muka dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari 
Senin. Dalam kunjungan ini ia ditemani Menteri Luar Negeri Julie Bishop,
 Menteri Perdagangan Andrew Robb serta 20 pengusaha senior.
Indonesia dengan ribuan pulau dan lemahnya kekuatan patroli maritim, 
sering digunakan sebagai lokasi transit bagi para pencari suaka yang 
ingin mencapai pulau Natal di Australia dengan harapan mencari kehidupan
 yang lebih baik. Ribuan perahu nelayan reot, setiap tahun menempuh 
pelayaran maut mengarungi samudera sejauh 340 kilometer.
Dilema penanganan pencari suaka
Indonesia telah menyampaikan keprihatinan atas rencana “menyeret balik”,
 yang akan melibatkan angkatan laut Australila dengan cara mencegat dan 
memaksa pulang kapal nelayan Indonesia yang berisi para pencari suaka. 
Menteri Luar Negeri Indonesia telah memperingatkan bahwa langkah itu 
berpotensi melanggar kedaulatan negara.
Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison, hari Senin (30/9) kembali 
menegaskan kebijakan pemerintahnya menolak mengatakan apakah sudah ada 
kapal yang dipaksa pulang ke Indonesia sejak pemerintahan baru mengambil
 alih kekuasaan pertengahan September lalu.
Pada hari Jumat pekan lalu, sebuah kapal yang diperikirakan membawa 
lebih dari 100 pencari suaka dari Timur Tengah tenggelam di perairan 
Sukabumi Jawa Barat setelah dihantam oleh ombak besar.
Menanggapi tragedi itu, Morrison mengatakan bahwa tenggelamnya kapal 
berisi pengungsi di luar laut Jawa yang menewaskan 36 jiwa adalah 
”peringatan mengerikan atas apa yang bisa terjadi jika anda meletakkan 
nyawa anda ke tangan para penjahat”. Pernyataan itu diberikan sebagai 
respon pemerintah atas bencana tersebut.
Morrison menegaskan bahwa peristiwa itu ”terjadi dalam jangkauan dan 
wilayah penyelamatan Indonesia, dekat – sangat dekat – ke garis pantai 
Indonesia”.
Ia secara tegas menolak permintaan para korban selamat yang berulangkali
 meminta agar pemerintah Australia menyelamatkan para korban.
“Australia bekerja dalam wilayah perlindungan perbatasannya dan 
badan-badan maritim sering menempuh risiko dalam merespon insiden 
pencarian dan penyelamatan,“ kata Morrison kepada wartawan.
Pencarian korban dilanjutkan
Pencarian masih dilanjutkan pada hari Senin, dan diperkirakan puluhan orang masih hilang sementara 35 orang selamat.
Tujuh mayat lagi ditemukan pada Minggu malam dan hari Senin, membuat total jumlah korban sementara berjumlah 36 orang.
Secara terpisah kapal angkatan laut Australia menyelamatkan 80 pencari 
suaka dan kru kapal yang tenggelam pekan lalu dalam perjalanannya dari 
Indonesia menuju Australia. Seluruh penumpang dan awak telah diserahkan 
kepada pihak berwenang Indonesia.
ab/as (afp,ap,rtr)
http://www.dw.de/pencari-suaka-kerikil-hubungan-ri-australia/a-17124
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.