Perubahan Iklim: Paris, "kesempatan terakhir" bertindak
Sejumlah ilmuwan menyerukan para pemimpin dunia untuk menandatangani delapan butir kesepakatan dalam pembicaraan di Paris nanti.
Kunci
kesepakatan ini adalah tujuan untuk membatasi pemanasan global di bawah
2 derajat Celsius dengan mengarah ke emisi karbon nol pada tahun 2050
mendatang.
Pertemuan PBB pada bulan Desember mendatang adalah
"kesempatan terakhir" untuk mencegah perubahan iklim yang berbahaya,
sebut Liga Bumi.
Bukti ilmiah menunjukkan hal ini bisa dicapai,
tapi jika dilakukan tindakan nyata sekarang, kata gabungan peneliti
iklim dari 17 lembaga.
Pernyataan berisi delapan butir seruan bertindak:
- Membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius
- Menjaga emisi CO2 di bawah 1.000 gigaton (miliar ton) di masa yang akan datang
- Menciptakan masyarakat nol-karbon pada tahun 2050
- Pendekatan yang adil - negara-negara kaya membantu yang miskin
- Penelitian teknologi dan inovasi
- Strategi global untuk mengatasi kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim
- Menjaga ekosistem seperti hutan dan lautan yang menyerap CO2
- Menyediakan pendanaan iklim untuk negara-negara berkembang.
"Enam
tahun setelah kegagalan di Kopenhagen, dunia kini mendapatkan
kesempatan kedua untuk menyepakati jalur aman menuju masa depan yang
tidak merusak keselamatan manusia di dunia."
Dia
mengatakan pernyataan itu merangkum apa yang kelompok ilmuwan yakini
harus dibahas dalam pembicaraan di Paris untuk menghindari risiko
perubahan iklim yang parah terkait dengan kenaikan permukaan laut,
gelombang panas, kekeringan dan banjir.
"Masih ada kesempatan untuk beralih menuju masa depan iklim yang aman dan cukup stabil," katanya
Dia
menambahkan: "Pernyataan itu menyebutkan dengan sangat jelas bahwa 2
derajat Celcius adalah batas atas yang harus menjadi tujuan dunia".
'Bersama-sama'
Organisasi Liga Bumi terdiri dari 17 lembaga penelitian ilmiah dari seluruh dunia, dua diantaranya dari Inggris.
Profesor
Sir Brian Hoskins dari Institut Grantham untuk Perubahan Iklim dan
Lingkungan, Imperial College, London, mengatakan negara-negara kaya
harus memimpin dalam topik ini dan membantu sejumlah negara miskin.
"Kita semua bersama-sama - dalam satu planet, atmosfer, dan sistem iklim."
Pernyataan
ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Bumi, sebuah acara tahunan untuk
menegaskan dukungan bagi perlindungan lingkungan
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/04/150422_iptek_climate_change_paris
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.