Informasi Militer Indonesia
Friday, January 31, 2014
PESAWAT PENGAMAT CANGGIH LSA-01 BUATAN LAPAN
Tangerang : Pilot melakukan uji terbang perdana pesawat LSA di lapangan terbang BBKFP Ditjen Perhubungan Udara.
Kini, Indonesia memiliki Pesawat Pengamat Wilayah. Lapan bekerja sama dengan
Universitas Berlin, Jerman, berhasil mengembangkan pesawat pengamat
yakni Lapan Surveillance Aircraft (PK-LSA01). Pesawat ini menjadi bagian
pemanfaatan untuk kepentingan memotret wilayah di Indonesia. Kepala
Lapan, Bambang S. Tejasukmana meresmikan Pesawat LSA di Balai Besar
Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Ditjen Perhubungan Udara, Curug,
Tangerang.
Program pesawat LSA ini merupakan bagian dari
program utama Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) Lapan. Selain
LSA, Pustekbang juga memiliki program pengembangan pesawat tanpa awak
(Lapan Surveillance UAV–LSU) dan program pengembangan pesawat transport
nasional (N-219).
Pesawat LSA memiliki beberapa misi yakni
akurasi citra satelit, verifikasi dan validasi citra satelit, monitoring
produksi pertanian, aerial photogrammetry, pemantauan, pemetaan banjir,
deteksi kebakaran, search and rescue (SAR), pemantauan perbatasan dan
kehutanan, serta pemetaan tata kota.

Misi pesawat LSA ini dapat
memperkuat sistem pemantauan nasional. Indonesia yang berpulau ini
sangat memerlukan sistem pemantauan wilayah. Selain menggunakan
teknologi satelit, diperlukan pula sistem pemantauan yang lebih impresif
dengan menggunakan pesawat terbang. LSA tersebut sekaligus memperkuat
penguasaan teknologi terbaru pesawat terbang.
Pesawat LSA ini
juga mampu
mengakurasikan data dari foto citra satelit dengan resolusi
tinggi yang telah digabung dengan satelit-satelit lain, dan mampu
konfirmasi ulang langsung di lapangan secara acak. Dengan kemampuan
terbang non-stop selama 6-8 jam, jangkauan tempuh 1.300 kilometer, dan
dapat membawa muatan hingga 160 kg, LSA ini berpotensi untuk melakukan
patroli sistem kelautan di Indonesia.
Dalam peresmian LSA,
Kepala Lapan menargetkan selama lima tahun ke depan, pesawat ini dapat
memiliki fungsi autonomous. Menurut ia, keuntungan sistem autonomous
selain dapat bermanuver secara otomatis, kualitas dalam menjalankan misi
surveillance dapat lebih presisi, efisien, dan efektif. “Dalam skema
prosesnya, awalnya pesawat ini masih dikendalikan oleh pilot untuk lepas
landas dan mendarat. Dan setelah mengudara, sistem autonomous ini akan
aktif sehingga tidak memerlukan kendali dari pilot. Namun, jika ada hal
yang tingkat urgensitasnya tinggi, pilot dapat mengintervensi,” ujarnya.
Saat ini pesawat telah siap dan sudah melakukan tes penerbangan perdana
(flight test), ia berharap pesawat ini dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk kebutuhan surveillance di Indonesia.
Sumber :Facebook
Diposkan oleh
Ivan Indrakusuma
di
1:16 PM
Label:
Produksi Nasional,
RISET,
UAV
http://alutsista-indonesia.blogspot.com/2014/01/pesawat-pengamat-canggih-lsa-01-buatan.html
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.