Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut
|
|
---|---|
![]()
Lambang Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut
|
|
Didirikan | 10 September 1945 |
Negara | ![]() |
Tipe unit | Angkatan Laut |
Jumlah personil | 74,000[1] (2011) |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Motto | Jalesveva Jayamahe (Sanskrit, lit:"Di Laut Kita Jaya") |
Kapal perang dan perlengkapannya | 150[2] (2012) |
Pertempuran | Pertempuran Laut Aru |
Komando tempur | |
Kepala Staf Angkatan Laut | Laksamana TNI Ade Supandi[3] |
Lencana | |
Bendera Kapal | ![]() |
Roundel | ![]() |
Situs resmi | |
Situs | http://www.tnial.mil.id/ |
TNI Angkatan Laut dibentuk pada tanggal 10 September 1945 yang pada saat dibentuknya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut) yang merupakan bagian dari Badan Keamanan Rakyat.
TNI Angkatan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Laut (MABESAL). Sejak 31 Desember 2014 KSAL dijabat oleh Laksamana Madya TNI Ade Supandi yang menggantikan Laksamana TNI Marsetio yang memasuki masa pensiun.
Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 armada, Armada Barat yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Armada Timur yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, serta satu Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir.
|
Daftar isi
- 1 Sejarah TNI-AL
- 2 Tugas TNI Angkatan Laut
- 3 Organisasi
- 3.1 Kepala staf
- 3.2 Pangkat
- 4 Komando Utama
- 4.1 Komando Armada Barat
- 4.2 Komando Armada Timur
- 4.3 Komando Lintas Laut Militer
- 4.4 Korps Marinir
- 4.5 Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut
- 4.6 Akademi Angkatan Laut
- 4.7 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
- 5 Kekuatan
- 5.1 Kapal perang
- 5.2 Kapal patroli pendukung
- 5.3 Pesawat udara
- 5.4 Pasukan pendarat
- 6 Pangkalan
- 6.1 Pangkalan Utama Angkatan Laut
- 6.2 Rencana ke depan
- 7 Kekuatan lain
- 7.1 Puspenerbal
- 7.2 Komando Pasukan Katak
- 7.3 Detasemen Jala Mengkara
- 7.4 Korps Wanita Angkatan Laut
- 7.5 Polisi Militer Angkatan Laut
- 8 Referensi
- 9 Pranala luar
Sejarah TNI-AL

KRI Irian, kapal kelas penjelajah yang pernah dimiliki TNI AL berbobot
mati 16.640 ton. Digunakan selama operasi Trikora melawan Belanda.
Hingga kini Indonesialah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang
pernah mengoperasikan kelas penjelajah
Sejarah TNI-AL dimulai tanggal 10 September 1945, setelah masa awal diproklamasikannya kemerdekaan negara Indonesia, administrasi pemerintah awal Indonesia mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) di masa penjajahan Belanda dan Kaigun di masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal
sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan
dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut
terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang
diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi
tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu.
Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi
Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun
kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu
mereka juga melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
Selama 1949-1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, Korps Marinir yang saat itu disebut sebagai Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL), Penerbangan Angkatan Laut dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
Pada 1990-an TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis korvet kelas Parchim,
kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas
Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan
tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang
menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat
terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada
tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di
laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam
flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan
pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat
divisi Pasukan Marinir-I di Surabaya dan setingkat Brigade berdiri sendiri di Jakarta.
Tugas TNI Angkatan Laut
Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
- melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
- menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
- melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
- melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
- melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
Organisasi
TNI-AL berada di bawah Markas Besar TNI. Perwira tersenior Angkatan Laut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Laksamana mengepalai Angkatan Laut di bawah Panglima TNI.
Kepala staf
Jabatan tertinggi di TNI Angkatan Laut adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut, yang biasanya dijabat oleh Laksamana berbintang empat. Saat ini TNI Angkatan Laut dipimpin oleh Laksamana TNI Marsetio
Pangkat
Di TNI Angkatan Laut, sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Laut adalah Laksamana Besar dengan bintang lima. Sampai saat ini belum ada seorangpun perwira TNI Angkatan Laut yang dianugerahi pangkat tersebut.
Komando Utama

Patung Jalesveva Jayamahe yang berarti "Di laut kita jaya" yang berada di Markas Armatim, Surabaya
Komando Armada Barat
Komando Armada RI Kawasan Barat atau disingkat Koarmabar adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Jl Gunung Sahari Jakarta Pusat, sedangkan Pangkalannya berada di Tanjung Priok, Jakarta.
Panglima Koarmabar yang sekarang menjabat adalah Laksamana Muda TNI
Arief Rudianto menggantikan Laksamana Muda TNI Sadiman ,S.E.[4]
Laksamana Muda TNI Laksamana Muda TNI Arief Rudianto secara resmi
menjabat Panglima Komado Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) setelah
dikukuhkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio,
M.M. dalam suatu upacara serah terima jabatan di di Auditorium O.B.
Syaaf, Koarmabar Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Kamis 24 Januari
2013. Laksamana Muda TNI Laksda TNI Sadiman, S.E., yang akan menjabat
sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli KSAL).[5]
Komando Armada Timur
Komando Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Surabaya, Jawa Timur.
Panglima Koarmatim yang sekarang menjabat adalah Laksamana Muda TNI
Drs. Agung Pramono,S.H. M.Hum. Ia menggantikan Laksamana Muda TNI Ade
Supandi,S.E. paada tahun 2004.
Komando Lintas Laut Militer
Komando Lintas Laut Militer atau disingkat Kolinlamil adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kolinlamil dibentuk sejak tanggal 1 Juli 1961 dengan nama Djawatan Angkutan Laut Militer
(DALMIL). Panglima Kolinlamil yang sekarang menjabat adalah Laksda TNI
S.M. Darojatim Kolinlamil adalah Komando Utama (Kotama) Pembinaan dan
Operasional. Dalam bidang pembinaan Kolinlamil berkedudukan langsung di
bawah KASAL, sedangkan dalam bidang operasional berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.
Korps Marinir
Korps Marinir Republik Indonesia merupakan kekuatan pemukul dan
pendarat TNI-AL. Secara garis besar Korps Marinir bertugas merebut
kedudukan pantai musuh, mengamankan obyek fital TNI-AL dan melaksanakan
tugas-tugas pertahanan negara lainnya.
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan TNI-AL yang baru saja
disusun untuk jangka waktu 2005-2024, kekuatan Korps Marinir (Kormar)
akan ditingkatkan baik dari segi struktur maupun kekuatan fisik. Saat
ini jumlah personel marinir sekitar 17.000 orang, sehingga menimbulkan
gurauan di kalangan militer sendiri bahwa dengan jumlah pulau di
Indonesia yang juga lebih kurang 17.000 buah, maka tiap personel marinir
bertugas mengamankan satu pulau. Jumlah ini pada masa depan akan
ditingkatkan hingga 60.000 personel.
Dalam rencana pengembangan, akan ada tiga pasukan marinir (Pasmar),
yaitu kesatuan induk yang melekat di tiap komando wilayah laut
(Kowilla), 2 brigade marinir berdiri sendiri, 1 komando latihan marinir
dan 5 pangkalan marinir ditambah 11 batalyon marinir pertahanan
pangkalan. Dankormar saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Mar A. Faridz
Washington.
Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut
Kobangdikal merupakan salah satu komando utama di jajaran TNI Angkatan Laut. Sejak 12 Mei 2007, berubah namanya dari Komando Pendidikan Angkatan Laut (Kodikal) menjadi Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal). Saat ini Dankobangdikal dijabat oleh Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo.
Akademi Angkatan Laut
Akademi Angkatan Laut (disingkat AAL) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Laut di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Akademi Angkatan Laut mencetak perwira
TNI Angkatan Laut. Secara organisasi, Akademi Angkatan Laut berada di
dalam struktur organisasi TNI Angkatan Laut, yang dipimpin oleh seorang
Gubernur Akademi Angkatan Laut. Gubernur AAL saat ini dijabat oleh
Laksda TNI Herry Setianegara, S.sos, S.H, M.M lulusan AAL angkatan 29
tahun 1983 dan Wakil Gubernur AAL Laksma TNI Achmad Taufiqoerohman,
M,S.E lulusan AAL 31 tahun 1985.
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut
Seskoal adalah lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di
lingkungan TNI Angkatan Laut. Saat ini Komandan Seskoal adalah Laksda
TNI Arief Rudianto, SE dan Wakil Komandan Seskoal adalah Laksma TNI
Kekuatan

Bendera kapal perang Indonesia.
Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan KRI, singkatan dari Kapal Perang Republik Indonesia. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut.
Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal
bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai
macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan
mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
Saat ini TNI AL memiliki sekitar 68.800 prajurit, termasuk di
dalamnya 18.500 personel marinir dan 1.090 penerbangan/personel udara
AL. Kekuatan TNI AL secara garis besar sebagai berikut:
Kapal perang

KRI Oswald Siahaan, menembakkan rudal yakhont dalam sebuah latihan di Selat Sunda.
KRI Diponegoro, korvet terbaru TNI AL jenis Sigma.

KRI Cut Nyak Dien, Parchim Class merupakan kapal pemukul dengan armada terbesar di TNI AL.

KRI Clurit, merupakan Kapal Cepat Rudal 40 meter buatan dalam negeri
Kapal Republik Indonesia (KRI) berjumlah 132 kapal, KRI, dibagi menjadi tiga kelompok kekuatan:
- Kekuatan Pemukul (Striking Force) terdiri dari 40 KRI yang memiliki persenjataan strategis:
- 2 kapal selam kelas Cakra.
- 6 Fregat kelas Ahmad Yani
- 3 Fregat kelas Fatahillah
- 1 Fregat kelas Ki Hajar Dewantara
- 4 Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach)
- 15 Korvet anti kapal selam kelas Parchim
- 2 Kapal cepat rudal (KCR) kelas Clurit
- 4 kapal cepat rudal (KCR) kelas Mandau.
- 2 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak.
- 2 kapal (hibah dari Brunei) kelas Salawaku
- 2 buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat.
- Kekuatan Patroli (Patrolling Force) berjumlah 50 KRI.
- 10 kapal FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong, 5 diantaranya yang bertipe Nav-5 sudah dipersenjatai dengan rudal
- 1 Kapal cepat buatan Fasharkan TNI AL 40 meter kelas Krait
- 2 Kapal cepat buatan Fasharkan 40 meter kelas Tarihu
- 25 kapal Fiber buatan Fasharkan TNI AL kelas Boa
- 15 kapal PC kelas Sibarau
- Kekuatan Pendukung (Supporting Force) berjumlah 48 KRI, terdiri dari:
- 7 angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa
- 4 angkut tank (LST) kelas Teluk Semangka
- 2 angkut tank (LSTM) kelas Teluk Banten
- 14 angkut tank (AT) Kelas Frosch
- 2 angkut tank kelas NSU dan KPG
- 4 Landing Platform Dock (LPD) Kelas Makassar
- 1 markas (MA) kelas Multatuli
- 6 penyapu ranjau (PR) kelas kondor
- 5 bantuan cair minyak (BCM): ARN, SRG, SGG, SMB,BPP
- 1 Bantuan Rumah Sakit (BRS) Kelas dr. Suharso
- 2 bantu tunda (BTD)Kelas Soputan
- 4 bantu umum (BU): KMT, MTW, NTU, WGO
- 1 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
- 2 bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Nusanive
- 3 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
- 1 bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
- 2 kapal latih.
TNI AL sudah mempunyai 4 kapal LPD. Kapal multipurpose ini 2 unit
dibuat di Korea Selatan (KRI MKS dan KRI SBY) dan 2 unit dikerjakan oleh
PT. PAL (KRI BAC DAN KRI BJN)
Kapal patroli pendukung
Kapal Angkatan Laut (KAL) adalah kapal patroli yang berfungsi untuk
mendukung Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam melaksanakan tugas-tugas
patroli keamanan laut dan tugas-tugas dukungan lainnya.
Pesawat udara
Pesawat udara berjumlah 82 unit, terdiri dari 52 sayap tetap dan 30 sayap putar.
Pasukan pendarat
Peralatan tempur Korps Marinir
sejumlah 437 kendaraan tempur (ranpur), tetapi 307 ranpur berusia di
atas 30 tahun, 37 ranpur berusia 21-30 tahun, sisanya 103 ranpur berusia
1-10 tahun.
Kekuatan marinir indonesia saat dibagi dalam 2 Pasmar (Surabaya dan
Jakarta) membawahi Brigif, Menbanpur, Menart, Menkav, Lanmar dsb.
Pangkalan
Pangkalan Utama Angkatan Laut
Penomoran lantamal diubah menjadi berurutan dari Lantamal I sampai XI sesuai lokasi dari barat ke timur pada 1 Agustus 2006 seiring dengan peresmian Pangkalan Angkatan laut (Lanal) Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat menjadi Pangkalan Utama Angkalan Laut (Lantamal) II.
Kekuatan TNI Angkatan Laut tersebar di beberapa Pangkalan Utama
Angkatan Laut (Lantamal) yang berada di bawah dua komando utama armada
yaitu:
- Komando Armada RI Kawasan Barat
- Pangkalan Utama I (Lantamal I) di Belawan, membawahi Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Sabang, dan Dumai, Lhokseumawe, Tanjung Balai Asahan dan Simeulue. Satu Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Sabang, dan dua fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (Fasharkan) di Sabang, Belawan. Lantamal ini rencananya akan dipindahkan ke Lhokseumawe, Aceh. Saat ini Danlantamal I dijabat oleh Laksma TNI Didik Wahyudi, S.E
- Pangkalan Utama II (Lantamal II) di Padang membawahi Lanal Sibolga, Gunungsitoli (rencana), Mentawai (rencana), dan Bengkulu. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal II merupakan sebutan untuk Lantamal III Jakarta. Saat ini Danlantamal II dijabat oleh Brigjen TNI Mar Gatot Subroto
- Pangkalan Utama III (Lantamal III) di Jakarta, membawahi 6 Pangkalan Angkatan Laut, meliputi Palembang, Cirebon, Panjang, Banten, Bandung, dan Bangka Belitung. Selain itu, memiliki satu fasilitas pemeliharaan dan perbaikan di Pondok Dayung, Jakarta. Fasharkan Pondok Dayung ini sekarang memiliki kemampuan membuat kapal patroli jenis KAL ukuran 28-35 meter. Satu Lanudal di Pondok Cabe jakarta Selatan. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal III merupakan sebutan untuk Lantamal V Surabaya. Saat ini Danlantamal III dijabat oleh Brigjen TNI Mar Ikin Sodikin
- Pangkalan Utama IV (Lantamal IV) di Tanjungpinang membawahi 6 Pangkalan Angkatan Laut, yaitu Batam, Pontianak, Tarempa, Ranai, Tanjung Balai Karimun, dan Dabo Singkep. Lantamal Tanjung Pinang memiliki satu fasilitas pemeliharaan dan perbaikan (Fasharkan) di Mentigi yang punya kemampuan membuat kapal patroli (KAL) 12, 28, dan 35 meter. Di samping itu, memiliki 2 Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) berada di Matak, Kepulauan Natuna, dan di Tanjungpinang/Kijang. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IV merupakan sebutan untuk Lantamal VI Makassar. Saat ini Danlantamal IV dijabat oleh Laksma TNI Agus Heryana
- Komando Armada RI Kawasan Timur
- Pangkalan Utama V (Lantamal V) di Surabaya membawahi tujuh Pangkalan Angkatan Laut satu Denal, meliputi Tegal, Cilacap, Semarang, Denal Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Denpasar dan Batuporon . Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal V merupakan sebutan untuk Lantamal X Jayapura.Membawahi Lanudal Juanda dan Fasharkan Surabaya. Saat ini Danlantamal V dijabat oleh Brigjen TNI ( Mar ) Rudy Andi Hamzah
- Pangkalan Utama VI (Lantamal VI) di Makassar, membawahi Pangkalan Angkatan Laut Kendari, Palu, Balikpapan, Kotabaru, dan Banjarmasin. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VI merupakan sebutan untuk Lantamal VIII Bitung.Membawahi Fasharkan Makasssar. Saat ini Danlantamal VI dijabat oleh Laksma TNI Rudito Hadi Purwanto
- Pangkalan Utama VII (Lantamal VII) di Kupang, Nusa Tenggara Timur, membawahi Pangkalan Angkatan Laut Mataram, Maumere, Kupang, Tual, dan Aru. Memiliki 1 Pangkalan Udara, di Kupang. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal VII merupakan sebutan untuk Lantamal IV Tanjungpinang. Saat ini Danlantamal VII dijabat oleh Laksma TNI Deddy Muhibah Pribadi,S.H.,M.AP.
- Pangkalan Utama VIII (Mako Lantamal VIII) di Manado, Sulawesi Utara, membawahi Pangkalan Angkatan Laut Tarakan, Nunukan, Tahuna, Toli-Toli dan Gorontalo serta satu Pangkalan Udara Angkatan Laut di Manado. Lantamal VIII sebelum 1 Agustus 2006, merupakan sebutan untuk Lantamal IX Ambon.Saat ini Danlantamal VIII dijabat oleh Laksma TNI Guguk Handayani
- Pangkalan Utama IX (Lantamal IX) di Ambon membawahi Pangkalan Angkatan Laut Ternate, Saumlaki , Morotai, Tual dan Fasharkan Ambon. Sebelum 1 Agustus 2006, Lantamal IX merupakan sebutan untuk Lantamal VII Kupang.Saat ini Danlantamal IX dijabat oleh Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo, S.E., M.M.
- Pangkalan Utama X (Lantamal X) di Jayapura, membawahi Pangkalan Angkatan Laut Sorong, Biak,Lanudal Biak serta satu Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan di Manokwari yang mampu memproduksi KAL 12 dan 28 meter.Saat ini Danlantamal X dijabat oleh Brigjen TNI ( Mar ) Gatot Triswanto
- Pangkalan Utama XI (Lantamal XI) di Merauke, Papua membawahi Pangkalan Angkatan Laut Timika dan Aru serta Lanudal Aru.Saat ini Danlantamal XI dijabat oleh Brigjen TNI Mar Buyung Lalana
Rencana ke depan
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024, struktur
operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada
sekarang (Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur)
akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin laksamana berbintang tiga yang bermarkas di Surabaya .
Armada ini akan membawahi tiga komando wilayah laut (Kowilla) yaitu Kowilla Barat dengan markas direncanakan di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kowilla Tengah dengan markas di Makassar dan Kowilla Timur dengan markas di Sorong.
Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik
perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta
untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik. Marinir juga akan
dimekarkan dengan Dankormar yang dipimpin Pati berbintang tiga dengan penambahan satu Pasmar yaitu Pasmar III yang akan bermarkas di Sorong
Proyek-proyek ke depan antara lain pembangunan 3 kapal selam jenis
Changbogo Class (Lisensi Tipe 209 Jerman) yang akan selesai pada 2015,
pembangunan 1 Fregat Sigma 10514 yang dijadwalkan akan selesai pada
2017, pembelian 3 MRLF (Multi Role Light Frigate) Nakhoda Ragam Class
buatan BAE Inggris yang akan diterima tahun 2013 (tahap I), pengembangan
armada KCR-40 kelas Clurit hingga 2014 sebanyak 8 buah, pembelian 3 KCR
Stealth kelas klewang, pembelian 3 FPB-60 dari PT PAL (kontrak sudah
ditandatangani), pembelian 11 helikopter anti permukaan dan anti kapal
selam (AKS) dan pembelian 5 CN-235 MPA (sedang tahap pembangunan di PT
DI).
Evaluasi hasil pembinaan kekuatan TNI AL tahun 2014 sebagai berikut:
pertama, bidang organisasi: Pelaksanaan validasi organisasi TNI AL
dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mempertajam tugas
pokok organisasi serta penguatan hubungan kelembagaan dengan berpedoman
pada Perpres RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.
Validasi organisasi TNI AL tahun 2014 yang sudah terlaksana adalah
perubahan kedudukan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang
semula di bawah Kobangdikal menjadi Balakpus Mabesal dipimpin Perwira
Tinggi Bintang Satu, peningkatan Posal Teluk Dalam menjadi Lanal Kelas B
Nias, pembentukan Kolatnerbal, dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM)
Ladokgi RE. Martadinata. Sedangkan usulan validasi TNI AL yang masih
dalam proses di Mabes TNI sebagai bagian daru usulan revisi Prepres
Nomor 10 Tahun 2010 adalah pembentukan Steral, Komando Armada Kawasan,
Pushidrosal, Disopslatal, pembentukan Lantamal Pontianak, Lantamal
Tarakan dan Lantamal Sorong, pembentukan Pasmar 3 Sorong, serta
peningkatan jabatan Danpuspomal dan Kadiskum Kormar.
Operasi keamanan Laut (Kamla) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014,
dengan hasil 434 kapal diperiksa, 409 kapal diizinkan melanjutkan
pelayaran, 25 kapal dikawal (di-adhoc), 12 kapal proses bebas karena
tidak cukup bukti, dan 13 proses hukum. Ada 4 kapal yang ditenggelamkan,
masing-masing 2 kapal ikan asing diperairan Anambas, Tarempa pada
tanggal 5 Desember 2014 lalu, dan 2 kapal asing diperairan Ambon pada
tanggal 21 Desember 2014 baru-baru ini, dan selanjutnya ada rencana
penenggelaman berikutnya sambil menunggu penyelesaian hukum (inkrah).
Penyediaan sumber daya manusia (SDM) selama tahun 2014 telah
dilaksanakan perekrutan personel sebanyak 953 orang. Dengan rincian 106
orang Perwira, 460 orang Bintara, 387 orang Tamtama. Kekuatan personel
TNI AL sampai bulan Desember 2014 berjumlah 73.295 orang atau 72% dari
DSP (Daftar Susunan Personel), yang terdiri dari 65.190 personel militer
dan 8.105 personel PNS TNI AL. Perekrutan personel merujuk pada
kebutuhan organisasi sesuai dengan pembangunan kekuatan pokok minimum,
pembentukan organisasi baru, atau pengembangan organisasi yang ada,
namun tetap memperhatikan rata-rata tingkat susut alami dan nonalami
berdasarkan kebijakan zero grouth of personnel dan right sizing.[6]
Kekuatan lain
Puspenerbal
Puspenerbal atau Pusat Penerbangan TNI AL merupakan bagian
dari TNI-AL yang bertugas menyediakan fungsi penerbangan bagi
operasi-operasi Angkatan Laut. Pupernerbal didirikan pada tahun 1956.
Puspenerbal dibentuk sebagai sentralisasi pembinaan penerbangan TNI AL
dalam suatu wadah, sehingga akan lebih menguntungkan dalam pengawasan
dan pengendaliannya.
Komando Pasukan Katak
Komando Pasukan Katak (disingkat Kopaska) adalah pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut. Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi". Korps ini secara resmi didirikan pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Indonesia waktu itu Soekarno untuk membantunya dalam masalah Irian Jaya. Pasukan khusus ini sebenarnya sudah ada sejak 1954.
Detasemen Jala Mengkara
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984.
Korps Wanita Angkatan Laut
Korps Wanita Angkatan Laut (disingkat Kowal) merupakan bagian dari TNI Angkatan Laut, dan setiap tanggal 5 Januari diperingati sebagai Hari jadi Kowal.
Polisi Militer Angkatan Laut
Polisi Militer Angkatan Laut merupakan pelaksana fungsi kepolisian militer di jajaran TNI Angkatan Laut.
Referensi
- ^ "TNI AD Takkan Tambah Personel Tahun Ini". Investor Daily Indonesia. 25 Januari 2012. Diakses 3 Januari 2014.
- ^ "Military Strength of Indonesia". GlobalFirepower.com. Diakses 3 Januari 2014.
- ^ Rivki (31 Desember 2014). "Jokowi Lantik Laksamana Madya Ade Supandi Menjadi KSAL". Detik.com. Diakses 2 Januari 2015.
- ^ http://indo-defense.blogspot.com/2013/01/kasal-koarmabar-berperan-penting.html
- ^ http://indo-defense.blogspot.com/2013/01/kasal-koarmabar-berperan-penting.html
- ^ "TNI AL SELENGGARAKAN RAPIM TAHUN 2015" website tni al.mil.id
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tentara_Nasional_Indonesia_Angkatan_Laut
Penulis : Drs.Simon Arnold Julian Jacob
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ORANMG PINTAR UNTUK TAMBAH PENGETAHUAN PASTI BACA BLOG 'ROTE PINTAR'. TERNYATA 15 NEGARA ASING JUGA SENANG MEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' TERIMA KASIG KEPADA SEMUA PEMBACA BLOG 'ROTE PINTAR' DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN OLEG SIAPA SAJA. NAMUN SAYA MOHON MAAF KARENA DALAM BEBERAPA HALAMAN DARI TIAP JUDUL TERDAPAT SAMBUNGAN KATA YANG KURANG SEMPURNA PADA SISI PALING KANAN DARI SETIAP HALAM TIDAK BERSAMBUNG BAIK SUKU KATANYA, OLEH KARENA ADA TERDAPAT EROR DI KOMPUTER SAAT MEMASUKKAN DATANYA KE BLOG SEHINGGA SEDIKIT TERGANGGU, DAN SAYA SENDIRI BELUM BISA MENGATASI EROR TERSEBUT, SEHINGGA PARA PEMBACA HARAP MAKLUM, NAMUN DIHARAPKAN BISA DAPAT MEMAHAMI PENGERTIANNYA SECARA UTUH. SEKALI LAGI MOHON MAAF DAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA PEMBACA BLOG ROTE PINTAR, KIRANYA DATA-DATA BARU TERUS MENAMBAH ISI BLOG ROTE PINTAR SELANJUTNYA. DARI SAYA : Drs.Simon Arnold Julian Jacob-- Alamat : Jln.Jambon I/414J- Rt.10 - Rw.03 - KRICAK - JATIMULYO - JOGJAKARTA--INDONESIA-- HP.082135680644 - Email : saj_jacob1940@yahoo.co.id.com BLOG ROTE PINTAR : sajjacob.blogspot.com TERIMA KASIH BUAT SEMUA.